(47) Melepas Baju Bukan di Rumah Suaminya

2.5K 74 5
                                    

Salah satu perbuatan hina yang sering terjadi pada sebagian wanita adalah kebiasaan mereka melepas baju ketika berada bukan di rumah suaminya. Seperti yang sering dilakukan oleh sebagian wanita polos di tempat-tempat ganti pakaian, di taylor (penjahit) atau toko pakaian. Begitu pula di gedung-gedung resepsi, tempat-tempat rekreasi dan salon-salon kecantikan. Padahal di tempat-tempat tersebut kadangkala ada orang yang tidak takut kepada Allah, lalu melihat dan mengawasi mereka. Bahkan bisa jadi dia akan memotret mereka ketika tidak sadar. Sehingga kemuliaan dan harta mereka pun terampas dan berbagai bencana lainnya.

Dari Abu Mulim diriwayatkan bahwa ia berkata, "Para wanita dari penduduk Syam pernah datang menghadap 'Aisyah r.a. kemudian 'Aisyah bertanya, 'Dari mana asal kalian?' Mereka menjawab, 'Kami adalah penduduk Syam'. 'Aisyah melanjutkan, 'Mungkin kalian berasal dari Kurah, dimana para wanitanya suka masuk ke tempat-tempat pemandian umum?' Mereka menjawab, 'Benar'. ''Aisyah berkata, 'SUngguh, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Tidak ada seorang wanita pun yang melepas bajunya bukan di rumahnya sendiri kecuali dia telah membuka aib antara dirinya dengan Allah Ta'ala"
---Shahiih Sunan Abii Daawud (II/758) (3386) dan Shahiih Sunani 't-Tirmidzii (II/365) (2247) serta Shahiih Sunan Ibni Maajah (II/309) (3021)

Tidak ada seorang wanita pun yang melepas bajunya bukan di rumah suaminya kecuali dia telah melepaskan baju malunya sebelum itu. Demi Allah, sungguh orang yang memiliki dien yang baik akan malu jika melepas bajunya di kamar tidurnya, lantas bagaimana jika dia melepasnya di tempat-tempat yang penuh dengan syabhat tersebut?

Dari Bahz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya diriwayatkan bahwa ia berkata, "Aku pernah berkata, 'Wahai Rasulullah, aurat kami, mana yang mesti kami jaga darinya dan mana yang kami abaikan?' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jagalah auratmu kecuali kepada istrimu atau pada budakmu'. Ia melanjutkan, 'Bagaimana jika seorang lelaki bersama lelaki lainnya?' (---dalam riwayat lain, "Bagaimana jika mereka berada di tempat kaumnya sendiri [sejenis]?"---) Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jika engkau mampu tidak menampakkannya kepada seorang pun maka kerjakanlah'. Aku berkata, 'Bagaimana jika ia seorang diri?' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya kita lebih pantas malu kepada Allah daripada kepada manusia'---Shahiih Sunani 't-Tirmidzii (II/359) (2222) dan Shahiih Sunan Ibni Maajah (I/324) (1559)

 Dari Ya'la diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang lelaki mandi di tanah lapang tanpa mengenakan kain penutup. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam langsung naik mimbar, lalu bertahmid (memuji Allah) dan bersabda :

"Sesungguhnya Allah Ta'ala adalah Maha Pemalu lagi Penutup, DIa menyukai sifat pemalu dan penutup. Jika diantara kalian mandi, hendaknya menutupi dirinya dengan kain"  ---Shahiih Sunan Abii Daawud (II/758) (3387) dan Shahiih Sunan 'n-Nasaaii (I/87) (393)

Diantara bencana yang menimpa kita pada zaman ini adalah munculnya apa yang disebut dengan panti-panti pijat, tempat pelacuran dan pemandian air panas! Pasalnya, hal itu hanya mendatangkan kehinaan, kerendahan diri dan kebebasan tanpa batas yang berakhir dengan kesengsaraan dan linangan airmata!

Dari Jabir r.a. diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah memasukkan istrinya ke pemandian umum" ---Shahiih Sunan 't-Tirmidzii (II/365) (2246)

100 Dosa yang Diremehkan WanitaKde žijí příběhy. Začni objevovat