(77) Tidak Mau Beramar Makruf Nahi Munkar dan Memberi Nasihat

828 33 0
                                    

Amar makruf nahi munkar adalah pangkal keimanan, perlindungan dan sarana terhindar dari adzab Allah Ta'ala. Manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka mau mengajak kebaikan diantara mereka. Orang-orang yang beriman para pemberi nasihat, sedangkan orang-orang munafik adalah para penipu.

Allah Ta'ala berfirman :

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali 'Imran [3] : 104)

Dari Ibnu Abbas r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa diantara kalian melihat sebuah kemunkaran, hendaknya mengubah dengan tangannya (perbuatan). Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu pula, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu merupakan selemah-lemahnya iman"
---Shahiih Muslim (I/71) (49)

Kebanyakan kemunkaran terjadi di majelis-majelis kaum wanita, bahkan dikerjakan dengan terang-terangan di perkumpulan tersebut. Namun engkau dapatkan tidak ada satu pun diantara yang hadir tersebut menegakkan amar makruf ---dengan cara yang tepat--- dan nahi munkar ---dengan tanpa menimbulkan kemunkaran yang baru---. Sehingga orang-orang yang melakukan perbuatan batil pun akan terus-menerus mengerjakannya karena sedikitnya orang yang mengingatkan dan banyaknya orang yang mendukungnya.

Dari Hudzaifah bin Yaman r.a. diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kalian mau beramar makruf dan nahi munkar atau Allah hampir saja menurunkan adzabnya kepada kalian. Lantas kalian berdo'a, namun do'a kalian tidak dikabulkan"
---Shahiih Sunan 't-Tirmidzii (II/223) (1762)

Dari Jabir bin 'Abdillah r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah perbuatan maksiat iru dikerjakan di suatu kaum, padahal di situ ada orang-orang yang mulia dan mampu mencegah perbuatan tersebut, namun mereka tidak mau mengubahnya kecuali Allah pasti akan menurunkan adzab-Nya secara merata"
---Shahiih Sunan Ibni Maajah (II/368) (3237)

Musibah besarnya adalah bahwa ada sebagian wanita shalihah mengetahui banyak dosa-dosa yang terjadi di beberapa majelis yang mereka hadiri. Sebenarnya ia ingin mengingkarinya, namun takut kepada manusia dan malu kepada wanita lainnya. Padahal ia tidak boleh takut dan malu kecuali hanya kepada Allah saja.

Dari 'Abdul Wahab bin Ward, dari seorang penduduk Madinah diriwayatkan bahwa ia berkata : Mu'awiyah pernah menulis sepucuk surat kepada 'Aisyah, "Tulislah sebuah surat yang berisi wasiat kepadaku dan jangan terlalu panjang". Perawi melanjutkan, "Maka 'Aisyah r.a. pun menulis sepucuk surat kepada Mu'awiyah r.a., "Assalaamu'alaika. Ammaa ba'du. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mencari keridhaan Allah dengan kemurkaan manusia, maka ALlah akan mencukupinya dari kesusahan manusia. Sebaliknya, barangsiapa mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada manusia". Wassalamu'alaikum"
---Shahiih Sunan 't-Tirmidzii (II/288) (1967)

Bentuk lain yang lebih parah adalah ada orang yang berpaling dari para pemberi nasihat, bahkan membantah mereka, merasa bosan dengan nasihat mereka dan selalu menghindar dari mereka. Nasihat memang pahit dan sulit untuk diterima. Apalagi bagi sebagian wanita yang bisa jadi memusuhi orang yang memberikan nasihat kepadanya, tidak suka kalau ada orang yang menerangkan aibnya dan suka menjauhi orang yang mengingatkan dirinya mengenai sedikit kekurangan dan penyimpangan yang telah dikerjakannya. Lantas bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa.

Allah Ta'ala berfirman :

Dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Ucapan yang paling dicintai oleh Allah adalah perkataan seorang hamba, 'Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu. Nama-Mu penuh dengan keberkahan, kemuliaan-Mu begitu tinggi dan tiada iLah yang berhak diibadahi selain-Mu." Sedangkan ucapan yang paling dibenci oleh Allah adalah jika ada seseorang yang berkata kepadanya, "Bertaqwalah kamu kepada Allah" Kemudian dia menjawab, "Engkau urus saja dirimu sendiri"
---Dikeluarkan oleh Nasai dalam 'Amalu 'l-Yaum wa 'l-Lailah dan Baihaqi dalam Asy-Syu'ab. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (II-VI/1055) (2939).

Jika engkau diingatkan tentang Allah Ta'ala, maka segera ingatlah, waspadalah dan tinggalkanlah perbuatan dosamu. Dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Jika kalian diingatkan tentang Allah, maka sudahilah perbuatan dosamu"
---Diriawayatkan oleh Al-Bazar. Lihat As-Silsilatu 'sh-Shahiihah (III/309) (1319)

~~~~~~~~~~~~~~~~~
catatan tukang ketik : maaf kalo updatenya lama, karena kesibukan dan lainnya maka baru bisa update lagi, itupun ada beberapa ayat2 al-Qur'an yang tidak ada tulisan Arabnya karena ngapdetnya pake hape.... Nuhun pisan buat yang udah membaca dan mendapat manfaat dari ketikan ini...
Update selanjutnya insyaa aLlah dalam waktu dekat....

100 Dosa yang Diremehkan WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang