Berlin

647 37 6
                                    

"Kalau ngantuk tidur aja, Sayang. Masih lama kok" Ujar Jeffrey sembari melihat Istrinya tengah bersandar pada dirinya menatap pemandangan dengan menahan kantuk yang membuat Rose menoleh menatap Jeffrey.

"Kamu ngga tidur juga?"

"Ngga, belom ngantuk. Kamu duluan aja" Ujar Jeffrey yang dibalas diangguki Rose kemudian wanita tersebut langsung memposisikan dirinya untuk tidur dan membuat Jeffrey segera mengulurkan tangannya membelai rambut Istrinya memberi kenyamanan agar Istrinya bisa segera terlelap.

Tak lama, Rose tertidur membuat Jeffrey menarik tangannya kemudian melanjutkan kegiatannya kembali. Membaca buku dimana mereka berdua kini tengah berada di kereta yang akan mengantarkan mereka ke tujuan berikutnya.

Setelah sempat berpindah kereta, mereka berdua kini tengah berada di perjalanan. Perjalanan ini lebih lama dua kali lipat daripada kota Paris ke Zurich, membuat rasa kantuk dan bosan menyerang setiap penumpang yang ada.

Tak terkecuali Jeffrey, setelah beberapa jam membaca buku, akhirnya  rasa kantuk menyerangnya yang membuatnya kemudian menutup bukunya lalu menoleh menatap Istrinya yang tengah tertidur pulas kemudian membelai rambut Istrinya hati – hati agar tidak membangunkan wanita tersebut lalu ikut memposisikan dirinya untuk tertidur.

Setelah sekian lama tertidur, Rose akhirnya terbangun dengan perut yang keroncongan. Rose membuka matanya dan menoleh ke samping dan mendapati Suaminya tengah tertidur yang membuatnya tersenyum lalu segera bangkit menuju Restoran untuk membeli makanan dengan melewati kursi Suaminya hati – hati agar tidak membangunkan lelaki tersebut.

Rose berjalan menuju Restoran yang terdapat di kereta tersebut dan sesampainya disana, Ia langsung membeli beberapa makanan dan juga minuman untuk dirinya dan Jeffrey lalu segera bergegas kembali ke tempatnya.

Ia segera membuka meja yang berada di depannya lalu membuka bungkus makanannya dan segera menikmati makanan tersebut sembari menatap pemandangan yang terlihat dari jendela kereta yang membuatnya Rose menjadi fokus pada kegiatannya hingga tak sadar orang yang ada disampingnya terbangun karena menghirup bau makanan miliknya.

"Sayang, mau"

Rose yang mendengar Suara tersebut langsung refleks menolehkan wajahnya ke arah sumber suara dan menemukan wajah khas bangun tidur Jeffrey dengan mulut yang terbuka lebar mengisyaratkan dirinya untuk memberikan makanan yang sedang Ia makan.

Rose terkekeh setelah melihat wajah Suaminya kemudian menyendokan makananya ke mulut Jeffrey yang membuat mereka berdua akhirnya makan bersama dengan Rose yang tetap setia menyuapi Suaminya tersebut.

"I like this dimples, suka keluar kalau kamu lagi makan kayak gini. So cute" Rose tersenyum setelah menyuapi Jeffrey kemudian tangannya bergerak menuju ke pipi Jeffrey yang terdapat lesung pipi yang terlihat saat ini.

"Is it? I don't know if you don't say it" Rose tersenyum sembari mengangguk menjawab pertanyaan Jeffrey yang membuat Jeffrey jadi tersenyum melihat Rose yang sepertinya sangat menyukai cacat otot pada wajahnya tersebut.

Setelah delapan jam lamanya, mereka berdua akhirnya sampai di tempat tujuan mereka. Kota Berlin, Jerman. Tujuan keempat pada liburan bulan madu kali ini. Tidak lengkap rasanya berkeliling eropa barat tanpa mengunjungi salah satu negara yang terkenal romantis.

Rose dan Jeffrey langsung menuju hotel mereka menggunakan taksi setelah turun dari kereta dimana letak hotel mereka tidak jauh dari pusat kota yang membuat mereka berdua tidak kelelahan jika akan berwisata di negara tersebut.

"Hallo, Guten Abend. Willkommen zu Deutschland, was kann ich ihnen helfen?" Ujar Receptionist yang menyambut kedatangan Jeffrey and Rose saat mereka berdua sudah berada di dekat Receptionist tersebut.

BlissWhere stories live. Discover now