A Clingy boy

497 26 0
                                    



2018

⚠️ Sugar rush contain ⚠️


Tiada terjadi sama sekali perubahan signifikan antara Rose dan Jeffrey disaat akhirnya Rose memilih untuk mengakhiri ketidakjelasan hubungan mereka berdua. They actually act like they did aside from the kissing they had last night.

Layaknya pagi ini, selepas melakukan sarapan bareng kedua remaja tersebut lantas bertolak diri ke kampus sebagai wujud pengabdian dari keduanya yang masih sama - sama mempunyai status sebagai pelajar pada universitas terbaik di kota terbaik untuk perpaduan mahasiswa.

Dan Rose mengakuinya. Meskipun dahulu Rose hanya turut serta Jeffrey yang kuliah di sini, tapi Rose paham kenapa Jeffrey lebih milih Melbourne dibandingkan massachusetts—tempat bernaungnya universitas yang paling bergengsi di seluruh dunia. Dimana lagi kalau bukan Harvard, yang Rose yakini Jeffrey dapat dengan mudahnya masuk universitas itu—adalah akibat dari mahasiswa internasional yang totalnya melebihi dari mahasiswa lokal dan berasal dari berbagai macam di penjuru dunia kini memenuhi ibukota pesisir negara bagian Victoria dan tetap diterima dengan baik di sini.

Pun juga Rose sebagaimana mahasiswa internasional, akan dengan senang hati menganggap kota ini sebaga kampung halamannya. Teringat dari begitu ramahnya dan toleransi penduduk yang tak pernah membeda - bedakan suku, ras dan agama semacamnya. Bahkan selama nyaris tiga tahun di sini Rose juga ngga pernah sekalipun menemui orang yang mempermasalahkannya. They're livin' together like they're supposed to do.

Satu hal lagi yang membuat Melbourne tampak amat baik di mata mahasiswa Internasional adalah lulusan dari Melbourne dipastikan menjadi lulusan yang amat siap bekerja "Kamu beneran kuliah di savana grup?" Meskipun pandangan Jeffrey mengarah pada jalanan, tetapi atensi Jeffrey masih sesekali terfokus padanya. Terbukti kala lelaki itu mengangguk menjawab dirinya.

"Ngapain sih kuliah di sana? Kayak ngga ada ruang kelas aja di kampus. Kan bisa tuh petingginya aja yang dipanggil kek biasanya"

"Sekalian study tour maybe" Ucap Jeffrey bersamaan mengedikkan bahunya. Ciri khasnya yang jadi bukti bagaimana ketidakpeduliannya itu pada hal - hal ngga penting seperti ini.

"Study tour katanya. Dikira sekolah dasar, ada study tournya segala" Sayangnya hal itu tak berlaku kepada Rose, sekecil apapun bentuk interaksi dari Rose akan mendapatkan responnya. Layaknya tawa spontannya yang keluar begitu saja tanpa diminta.

"Kan bener? Learning by practicing is one of success method, Babe"

Kepala Rose mengangguk malas "Terus ntar balik ke kampus lagi?"

"Ngga kayaknya. Soalnya kelas Mrs. Lyra cancel"

"Mrs. Lyra yang gatel banget sama kamu itu?" Jeffrey ketawa "Bagus deh. Akhirnya seminggu ini kamu ngga dapet godaan dari ulat bulu. Suka heran deh, kenapa sih itu orang ganjen banget sama kamu? Kek ngga ada mahasiswa lain yang lebih pinter dan lebih wow aja"

"If I don't remember that she's your lecture and also my attitude, kayaknya itu orang udah aku labrak dari dulu"

"As much as hard she tries, I'll always falling for you, Roseanne" Rose berdecak, tampak sama sekali ngga tertarik dengan kata - kata manis yang tengah keluar dari mulut Jeffrey. Kendati Rose juga sebenarnya tahu Jeffrey tulus bertutur kata, tanpa ada unsur pemanis buatan di dalamnya. Pun ditambah punggung tangan kiri yang sedari tadi dalam genggaman Jeffrey dikecup lelaki itu, Rose kini berusaha setengah mati menutupi senyum serta dobrakan sayap dari kupu - kupu untuk terbebas dari perut rampingnya.

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang