Abraham Curse

564 44 6
                                    

Rose saat ini tengah berada di ruang tengah di kediaman keluarga Abraham alias rumah mertuanya dan tengah asik bermain dengan anak anjing berwarna putih dan abu – abu milik Mama mertuanya karena Ia dan Jeffrey kemarin memutuskan untuk mengunjungi rumah Samuel dan Jessica karena sudah lama tidak berkunjung.

"Mama suka anak anjing ya?" Tanya Rose pada Jessica yang baru saja datang dan bergabung dengannya duduk di sofa. Setelah tadi Jessica pamit mengunjungi dapur, memeriksa kue yang baru saja wanita itu panggang.

"Semua anjing Mama suka tapi Mama lebih suka anak anjing soalnya kecil dan bisa di gendong"

"Oh, jadi itu alasannya Mama beli Jimmy, padahal udah ada Jerry?" Tanya Rose yang sembari bercanda tawa dengan Jimmy anak anjing Mama mertuanya yang sangat menggemaskan sampai membuat Rose rasanya pengen mengadopsi Jimmy. Tetapi Jeffrey pasti ngambek nanti.

"Iya, Mama udah ngga kuat gendong Jerry, Badannya udah besar banget" Ucap Jessica sampai tak lama kemudian terdengar suara gonggongan anjing dan membuat Jessica dan Rose langsung tertawa mendengarnya.

"Si Jerry ngga terima tuh, Ma" Ucap Rose sembari tertawa karena melihat tingkah seekor anjing berjenis golden retriever yang berumur hampir 7 tahun tiba - tiba datang dan langsung menggonggong ke Mama mertuanya.

"Eh Ma, bukannya nanti sama aja ya. Jimmy juga bakal segede Jerry bahkan setahu Rose anjing jenis alaskan malamute badannya bisa lebih besar dari golden retriever. Kenapa ngga beli chihuahua aja kan tetep kecil meskipun udah dewasa" Ucap Rose karena mengetahui jika Jimmy merupakan salah satu bayi Alaskan Malamute yang jika beranjak dewasa badannya tidak kalah besar dari Golden Retirever.

"Iya sih, tapi Mama waktu liat Jimmy udah gemes banget. Jadi Mama langsung beli tanpa mikir kalau Jimmy bisa segede Jerry" Ucap Jessica sembari membelai Jerry yang sedang duduk anteng disebelahnya.

"Iya emang Jimmy gemesin banget" Ucap Rose yang kemudian kembali bermain dengan Jimmy. Rose jadi dilema kalau seperti ini, ingin membawa Jimmy ke rumah mereka. Jeffrey pasti bilang iya tapi tetap mendumel terus menggerutu kayak lebah.

"Jeffrey masih tidur?" Tanya Jessica yang tidak melihat batang hidung dari Anaknya tersebut. Sedari pagi, ketika makan pagi dan membuatnya sadar ternyata kelakuan Jeffrey ketika weekend tidak berubah meski sudah menikah.

"Iya, Ma. Kasian dia. Capek kemarin habis bersih – bersih rumah terus semalem kayaknya dia ada kerjaan gitu, makanya Rose biarin aja tidur" Jawab Rose dan diangguki oleh Jessica mengerti jika Rose dan Jeffrey tidak memiliki maid di rumah mereka.

"Kamu ngga ada niatan buat rekrut maid? Ngga capek? Kerja terus weekendnya bersih - bersih rumah?" Tanya Jessica heran pasalnya rumah anaknya itu memang tidak sebesar rumahnya. Tetapi kalau bersih - bersih disana juga buat remuk tulang.

"Ngga, Ma. Jeffrey sama Rose masih sanggup kok. Lagipula udah ada maid yang tiap tiga hari sekali ngecek rumah kok, Ma. Jadi ngga begitu berat - berat banget" Jawab Rose yang memang setelah berdiskusi dengan Jeffrey memilih belum mempekerjakan maid untuk tinggal dirumah mereka.

Kata Jeffrey "Ngga usah, pake maid dulu. Nanti kalau kita mau berduaan jadi ngga puas kalau ada maid dirumah. Ngga nikmat" Rose yang mendengarnya hanya mengelus dada sambil membatin ingin mencuci otak Jeffrey biar kembali suci.

"Yaudah kalau gitu, Kamu jangan capek - capek ya, Sayang" Ucap Jessica yang membuat Rose tersenyum kemudian mengangguk. Memang Jessica itu sudah beneran menganggap Rose jadi anaknya sendiri. Bahkan sebelum Jeffrey nembak Rose dulu.

"Ma?"

"Ya? Kenapa, Sayang?"

"Maaf ya, Rose belom bisa ngasih keturunan buat keluarga Abraham" Ucap Rose tidak enak hati kepada Jessica. Ia merasa belum menjadi Menantu yang baik bagi Jessica karena setelah setahun mereka menikah, Ia belum dikaruniai Anak.

BlissDonde viven las historias. Descúbrelo ahora