Caught up!

428 36 12
                                    

Voila!!! Apa ada yg kangen aku? kayaknya udah hampir sebulan ya ga update wkwkwk... then enjoy it!!!


April, 2017

Badan ramping Rose berhasil masuk ke sebuah unit apartemen. Kendati, unit ini bukan apartemennya. Ia berjalan masuk layaknya sang penghuni tetap unit tersebut. Dengan senyumannya, matanya menelusuri tiap sudut unit yang nampak sepi tak berpenghuni.

"Jeffrey?"





"...."








"Jeff?"

Senyum Rose mendadak luntur ketika orang yang dipanggilnya tak kunjung menjawab, membuat rasa khawatir, panik dan takut kini menyeruak memenuhi relung pikirannya seraya membawa dirinya kini untuk mengelilingi unit lelaki tersebut.

"Jeffrey, kamu dimana?"

Kendati suaranya sudah setinggi apapun itu—bahkan rasanya sudah sampai keluar unit–lelaki tersebut tak juga menyahutinya "Dia keluar? Kok ngga bilang dulu sih?" Bibirnya terkulum sempurna ke dalam mulutnya saat memasuki kamar Jeffrey "Padahal barusan bilang kalau makanannya tuh dah dateng. Eh, orangnya yang malah ngilang"

Tak kehilangan akalnya, Rose mengambil ponselnya. Menghubungi Jeffrey dan langsung terkejut ketika mendapati suara nyaring sontak terdengar di sebelah kanannya "Lah ini hpnya di sini" Buru - buru Ia lantas memutuskan sambungan teleponnya dan mengambil ponsel Jeffrey.

Baru Rose ingin membuka layar kunci ponsel Jeffrey, suara mengejutkan masuk ke telinganya itu "BAA!!" Persetan dengan kedua ponsel mereka yang sontak terlempar jauh entah itu dimana. Bahkan Rose juga mendengar bunyi bantingan ponsel serta suara tawa samar di belakang tubuhnya.

Rose kini masih setia duduk berjongkok, melingkarkan tangannya memeluk kedua kakinya. Spontanitas dari tubuhnya yang tak bisa sekalipun Rose bisa tolak, dan dalang dari semua tindakan kejutan itu tau "Rosie"

Rose tak menjawab, memilih menguburkan wajahnya tersebut menjadi satu dengan kedua kakinya "Rosie? Hey" Jeffrey mulai menepuk - nepuk bahunya, namun Ia hanya terdiam seolah Ia tak bisa mendengarnya.

"Sorry, Rose" Tangan Jeffrey kini mengusap bahunya pelan "I'm sorry, I'm just..." Terdengar helaan nafas keluar Jeffrey, seakan menunjukkan suatu penyesalan padanya "I'm just want to surprised you. Aku ngga tau kalau kamu bakalan kaget banget kayak gini"

"Rosie... maaf" Tangan Jeffrey merangkulnya, dan sontak Ia singkirkan "Maaf, Rosie. Maaf. Aku tau udah kelewatan. Maaf ya, aku cuma bercanda tadi" Ucap lelaki itu dengan suara lemahnya seolah lelaki itu akan menangis jika Ia tak kunjung menjawabnya.

"Janji deh aku ngga bakalan gitu lagi" Bujuk lelaki tersebut padanya "Tapi kamu ngadep aku dulu sini. Show your pretty face to me, Baby" Kepala lelaki itu merendah, mencoba untuk ikut masuk ke dalam persembunyiannya.

Tapi sayangnya, lelaki itu tak akan pernah bisa ketika Ia mengeratkan pelukannya "Rosiee~~" Badan Jeffrey lantas bergerak, mendorongnya. Seakan mengayun - ayunkan badan seiring dengan rengekannya yang masih saja terdengar.

Memaksa Rose menghentikan segalanya "BAAAA!!" Lelaki itu sontak tersentak, bahkan tak jauh beda dari ekspresinya beberapa saat tadi—lebih kaget dan lebih menggemaskan—membuat tawa Rose jadi berpendar di seluruh penjuru ruangan.

"Rose! Ngangetin tau ngga? aku pikir kamu marah atau kenapa - kenapa"

Mata Rose melirik Jeffrey, seakan mengejek lelaki tersebut "Ya salah siapa ngerjain aku duluan?" Ucap Rose tak peduli, segera membawa badannya bangkit berdiri "Udah ah, aku laper. Mau makan" Kakinya sontak berjalan, beralih pergi meninggalkan Jeffrey.

BlissWhere stories live. Discover now