Prank

494 31 0
                                    

Hai! Do you miss me? I guess not wkwkwk. So, let me appologize to you first. Sorry, guys aku baru sadar kalau ini tuh ada adegan a little bit mature but it's okay ngga sampek 21+ kok. 

Melbourne, Maret 2016

Rose berjalan mengitari salah satu tempat pusat perbelanjaan di kota Melbourne, Australia bersama dengan seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan the only girl friend that she has. Avemina Yoshie.

Mereka berjalan bersama menikmati girls time mereka saat kedua kekasih mereka sedang bermain basket bersama kedua temannya yang lain. Sekaligus memberikan waktu Mina bernafas setelah kemanapun Ia pergi bersama Michael. Mengingat tingkat kebucinan Michael yang emang parah.

Lagipula hanya Mina teman gadis yang Rose punya di Melbourne jadi ya Rose ingin sekali – kali bermain bersama Mina tanpa ada lelaki yang mengikuti mereka seperti biasa. Bercerita apa saja yang hanya gadis yang bisa merasakannya dan mengerti.

Rose memasuki salon di salah satu pusat perbelanjaan tersebut karena mengikuti kemauan Mina yang ingin mengubah gaya rambut dan menurut Rose itu juga bukan hal yang buruk. Ia juga jadi ingin mengubah gaya rambutnya.

"Rose ngga mau potong rambut aja kayak Mina?" Tanya Mina yang sedang duduk disebelah Rose yang sedang bingung memilih gaya rambut baru yang diinginkan gadis tersebut. Sedangkan Mina sendiri sudah memutuskan untuk memotong rambutnya menjadi sebahu karena gerah menurutnya setelah beberapa lama Ia memanjangkan rambut.

"Hmmm, Ngga deh, Min. Gue kayaknya mau ganti warna rambut aja" Ucap Rose sembari menggelengkan kepalanya padahal sebulan yang lalu Ia baru saja mengganti warna rambutnya ke coklat setelah dua bulan sebelumnya berwarna pirang akibat semir berwarna pink yang luntur.

"Bagus warna apa ya, Min?" Tanya Rose kembali yang pusing kembali memilih berbagai warna cat rambut yang emang menarik - narik banget buat Rose yang suka gonta - ganti warna rambut apalagi udah ada kesempatan emas.

"Red. I think it looks good on you" Rose mengangguk mengingat matanya sedari tadi mengincar warna merah atau ngga ungu. Tapi karena dapet dukungan dari Mina, Ia memutuskan untuk memilih merah.

Rose dan Mina akhirnya menjalani perawatan di salon, mencuci rambut terlebih dahulu kemudian baru menjalani tahapan berbeda untuk masing – masing dimana enaknya kalau pergi ke salon dengan sesama gadis adalah bisa bercerita sembari menjalaninya.

Biasanya Rose ke salon dengan Jeffrey, siapa lagi yang Ia bisa ajak selain lelaki tersebut. Tetapi lelaki tersebut hanya menunggunya saja jadi Rose juga tidak ada teman mengobrol jika sedang melakukan perawatan.

"Rose udah pernah ngewarnain rambut pake warna apa aja emang?" Tanya Mina penasaran mengingat Ia pertama kali bertemu dengan Rose adalah dengan menggunakan rambut berwarna merah muda yang mirip dengan Kekasih tidak resmi gadis tersebut.

"Cuma pink, coklat sama blonde" Mina sedikit terkejut karena pasalnya Mina berpikir jika Rose sudah sering mengganti warna rambutnya karena melihat Rose yang sudah tiga kali mengganti warna rambut gadis itu.

"Loh, Mina kira Rose udah sering gonta – ganti warna rambut"

"Dulu sekolah gue cuma boleh ngecat rambut warna coklat tua sama item, Min. Peraturannya ketat banget" Jawab Rose yang dulu Ia pernah mengganti warna rambutnya jadi pirang dan berakhir dimarahi oleh gurunya. Tapi untungnya Ia selamat berkat Jove.

Mina hanya mengangguk membalas perkataan Rose sembari menikmati massage yang diberikan oleh pelayan disana. Sedangkan Rose yang menunggu rambutnya dipirangkan kembali sebelum memakai pewarna merah tiba - tiba terbesit sebuah ide.

BlissNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ