Jeffrey bala bala

565 31 17
                                    

Annyeong! 
Don't you miss me?

May 2019

"Jejeff"

Jeffrey terdiam duduk di sofa ruang tengahnya tak sekalipun memperdulikan perkataan gadis yang tengah merengek sembari mengambil tangannya yang tergeletak di bahu gadis yang kini jadi bebas memeluknya.

"Sayang, please"

"Sekali ngga ya tetep ngga, Rosie" Rose berdecak menatap Jeffrey yang sekalipun tak mengindahkannya karena memilih menatap layar kaca di depan yang menampilkan singa di channel geographic yang ngga ada menarik - menariknya sama sekali.

Tak kehilangan akal, Rose mengeluarkan jurus andalannya dengan mata yang sedikit membulat layaknya anak anjing, sekaligus bibir yang sedikit dimajukan "C'mon, Baby. I'm begging on you. Please"

Yang sayangnya, tak menggerakan hati Jeffrey yang masih saja menatap lurus ke depan "No" Rose menghembuskan nafasnya kasar kemudian mengulurkan tangannya ke wajah Jeffrey yang diarahkan padanya.

"Honey, please"

"No" Senyuman Rose luntur seketika menatap Jeffrey yang kembali mengalihkan wajah pada layar kaca yang mengundang emosinya itu bisa naik, tapi Ia tidak bisa keluarkan mengingat Ia masih harus berfokus membujuk lelakinya ini.

"Sweetheart"

"Honey bunny sweety pie" Tangan Rose kembali menuju wajah kekasihnya, menusuk - nusuk pipi Jeffrey bermaksud mengganggu fokus lelaki itu yang ternyata masih juga tidak mempan. Bahkan lelaki itu ngga bergerak seincipun.

"My lovely, My dear, My boo, My dimples"

"My Lovey dovey Jeffrey Gevandra Abraham, Roseanne's beloved boyfie" Tangan Rose kembali bergerak, berpindah menjepit kedua pipi Jeffrey yang kini Ia pindahkan agar netra Jeffrey bisa menatap bola mata hitamnya.

"Darling"

"My prince charming"

"The apple of my eyes"

"Jeffrey bala bala!"

Tawa Jeffrey sontak saja pecah menatap gadis itu "I like the last endearment that you give it to me rather than the others" Tangan Jeffrey bergerak mengusak puncak kepala kekasihnya yang tengah tersenyum merekah.

"Berarti boleh ya?"

"Ngga. Aku kan ngga bilang boleh. Aku cuma bilang aku seneng sama panggilan terakhir yang kamu kasih ke aku" Lagi - lagi Rose harus menelan pil kekecewaan, menerima penolakan dari lelakinya tersebut ntah sudah keberapa kali.

"C'mon, Jeff. Just for once, promise me. It will be the last" Rose mengulurkan kedua tangannya itu ke wajah Jeffrey yang kini tengah ditangkupnya "Please"

Jeffrey menarik nafasnya dalam "Don't you remember the last word that you said to me two days ago, Babe?" Jeffrey menaikan satu alisnya itu menatap Kekasihnya "This is for the last, Babe. I promise you"

Rose menghela nafasnya, tangannya terkulai lemas "You promised me, but you break it easily" Jeffrey membawa tatapannya itu kembali beralih dari Kekasihnya menatap layar kaca di depannya untuk kesekian kalinya.

"Sorry" Jeffrey terdiam dengan tangannya yang kembali menyilangkan tangan di dadanya "But believe me, this time it will be the last. I swear to you and also to the God if it isn't so important to you"

Jeffrey mendesah pelan "The more important to me is you, Roseanne" kepalanya itu menoleh kembali menatap Kekasihnya yang masih setia menunjukkan wajah memelas di sana "Don't you get it?"

BlissWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu