All too well

267 21 2
                                    

Seems y'all already hated me in previous chapters 

Okay, then forgive me ❤️,  now we are still on the breaks up chapter but.. now looks at Jeffrey's POV. 


Warning : Confusing timeline 


Playlist 

All too well - Taylor Swift

I miss you all the time - O.A.R

Forever Only - Jaehyun NCT 127

Just give me the reason - P!nk ft Nate Ruess

Half the world away - AURORA


November, 2017

Kedua tangannya itu bergerak menutup the imperfect disciple karya Jared C. Wilson tepat ketika angka pada jam digitalnya berubah menjadi nol nol. Pun begitu alih - alih mengistirahatkan diri, Jeffrey justru berdiri. Ia membawa dirinya mendekat ke arah bidang bening yang belum ditutupnya dari tadi; saat tahu dirinya tak dapat pergi terbang ke alam mimpi seperti beberapa hari kebelakang ini. Bahkan buku religius—sang penenang jiwanya—tak sanggup menghantarkan tidurnya bagai lazimnya.

Dari tempatnya berdiri, Jeffrey bisa mengamati suatu kuasa tuhan yang tak pernah Ia bayangkan bagaimana luar biasanya. Menjadikan dirinya kini merasa seperti bukan apa - apa, tampak begitu kecil layaknya rintikan hujan membasahi di setiap dinding kacanya. Menyatu dengan lainnya hingga dapat membuat sebuah sungai kecil melintasinya.

Karena keacuhannya dahulu, Jeffrey terlampau jarang mengamati apa yang tengah terjadi pada sekitarnya. Sikap dingin yang membekukan hatinya; sebagaimana suhu dingin dari pendingin udara ditambah cuaca hari ini memeluknya erat hingga membuatnya tersadarkan akan pertunjukan air dari Tuhannya.

Pun karenanya, Jeffrey jadi teringat sosok jelas dalam pikirannya. Sosok yang sudah membuatnya membuka mata, melihat betapa indahnya dunia setelah Jeffrey bertahun - tahun berpikir mengapa Tuhan amat jahat membiarkan dirinya tinggal dan menjalani hidup pada dunia yang kelam ini.

Oleh karenanya, Jeffrey hendak berterima kasih. Kalau bukan karena gadis itu, mungkin Jeffrey akan terjebak dalam keadaan tersebut entah untuk beberapa waktu lamanya. Nada sambung ponsel yang berada di indera pendengarannya masih terdengar, sesaat sebelum hal itu berubah jadi suara vokal berat menyapanya "Apa?

"Dimana?"

"sebelah"

"How's she?"

"Nothing changed"

"What did she do?"

"Trying to forget you by doing her work"

Hati Jeffrey mendadak bak dihantam batu besar yang tak kasat mata. Matanya mulai panas, seiring dengan pola pikir yang mengatakan tiada harapan lagi untuk dirinya. Tak ada sama sekali kesempatan untuk dirinya bahkan sebelum Jeffrey mencoba dan memintanya. Ia cuma merasakan ribuan perangai Rose yang mengusir dan memintanya mundur secara berkala.

Kini tak ada lagi suatu asa dimana Jeffrey mendengar tawa riang dari rongga mulut keduanya hanya karena hal - hal kecil tak masuk akal. Sesuatu hal yang belum pernah Jeffrey rasa, kenakalan - kenakalan yang Jeffrey tak pernah berpikir untuk mencoba dan melakukan.

BlissWhere stories live. Discover now