Amsterdam

648 43 3
                                    

"YES!!!!"

Rose berteriak histeris sembari mengepalkan kedua tangannya lalu diangkat ke atas efek terlalu senang. Berbanding terbalik dengan Lelaki yang ada di depannya yang mendesah pasrah sembari menipiskan bibir.

"Siniin dahi kamu" Ucap Rose sembari masih tertawa riang dan menyiapkan jarinya. Sedangkan Jeffrey memajukan sedikit keningnya dan membuka rambut yang menutupi keningnya tersebut menggunakan tangannya.

Rose memajukan sedikit badannya, lalu sedikit berdiri untuk mendekatkan jarinya ke kening Suaminya lalu membelai kening Suaminya terlebih dahulu dengan masih terkekeh pelan lalu mengambil persiapan untuk melakukan aksinya.

Tak

Sebuah bunyi yang diiringi oleh teriakan kesakitan dan juga tawa terbahak – bahak oleh Rose dan Jeffrey. Bunyi yang dihasilkan karena sentilan jari Rose di kening Jeffrey, bunyi yang cukup keras membuat Jeffrey mengelus keningnya karena sentilan jari Istrinya.

"HAHA ROSE DILAWAN" Ucap Rose sembari masih tertawa karena melihat raut wajah Suaminya yang kesakitan karena sentilan jari pada kening lelaki tersebut. Ntah mengapa rasanya bahagia sekali saat ini dirinya. Masa bodoh jika disebut dengan Istri durhaka. Ia terlalu bahagia sekarang

"Ayo, Main lagi"

"Yakin? Nanti kalau kalah lagi?"

"Ngga bakal, udah ayo" Ucap Jeffrey yang langsung diangguki oleh Rose kemudian melanjutkan permainan mereka yang membuat tekad Jeffrey semakin tinggi untuk bisa memenangkan permainan mereka kali ini.

Mereka berdua saat ini tengah berada di hotel mereka di negara kelima tujuan mereka. Amsterdam, Belanda. Mereka memutuskan untuk mengunjungi Negara kincir angin tersebut dan menikmati liburan bulan madu mereka disini.

Setelah enam setengah jam perjalanan menggunakan kereta dari jerman, akhirnya mereka berdua sampai juga di belanda pukul 7 malam dan segera menuju ke hotel mereka untuk beristirahat.

Malamnya, Rose dan Jeffrey memutuskan untuk makan malam di hotel karena terlalu lelah jika harus mencari restoran hanya untuk makan malam lalu kembali ke kamar mereka dan membuat Rose merasa bosan karena hanya berdiam diri di kamar saja hingga membuat Jeffrey mengajak Wanita tersebut bermain.

Dan mereka berdua memutuskan bermain kartu, kartu yang memang mereka bawa. Dimana pada permainan ini, yang kalah akan dapat hukuman berupa sentilan di kening mereka oleh lawan dan seperti yang kita tahu, Jeffrey kalah pada babak sebelumnya yang membuat dirinya mendapat hukuman dari Rose.

Mereka berdua saat ini sangat berkonsentrasi dengan permainan mereka, tak ada yang ingin kalah di permainan ini. Bucin boleh, tapi jika seperti ini. sifat bucin mereka akan kalah dengan sifat kompetitif dari mereka berdua.

Senyum terbit dari bibir Jeffrey karena bisa dipastikan dirinya yang akan menang saat ini dan membuat Rose yang ada di hadapannya menggigit bibir khawatir karena sepertinya dewi fortuna berpindah pihak pada Suaminya.

"YES! THANK'S GOD! FINALLY!" Ucap Jeffrey sembari membantingkan kartunya ke hadapan mereka saat permainan mereka berakhir yang membuat Rose mendesah kecewa kemudian meletakkan kartunya.

"It's time for revenge, Baby. Don't run!" Jeffrey mencoba mencegah Rose, tetapi sayang Rose sudah kabur terlebih dahulu setelah Jeffrey berhasil menuntaskan perkataan lelaki itu untuk menghindar dari hukuman yang akan Rose dapatkan.

Jeffrey yang melihat Istrinya berlari segera ikut berlari mengejar wanita yang sudah memasuki ruangan tempat tidur mereka setelah tadi mereka berada di ruang tengah untuk bermain kartu. Ia mengikuti Istrinya yang berlari sembari tertawa lalu mendekat ke arah Rose yang saat ini tengah terhimpit, tidak bisa keluar.

BlissWhere stories live. Discover now