This is the day

931 48 33
                                    

Special update for Rose's and Jeffrey's birthday!!!

Sumpah ini awalnya 7,2K. Cuma ketambahan bonus aja jadi 8😭. Hopefully you don't mind it. and why not separate two sections? Cause I'm mager. Okay. Sekian. Then enjoy 

Juni 15th, 2021

Bibir merah berlapiskan pewarna itu menunjukkan senyuman termanisnya mengamati hasil karya dirinya beberapa jam lalu. Layaknya fine dining, meja kayu klasik di depannya kini berganti menjadi lebih indah, dan mewah berkat tangan cantiknya.

Semuanya tampak sempurna, hanya kurang satu hal. Seseorang yang kini akan menemani dirinya makan malam hari ini. Selagi menunggu, Rose lebih memilih memainkan ponsel dengan gelas wine di tangannya.

Ntah sudah tuangan ke berapa kali, bahkan kini Ia sudah merasa sedikit tak sadarkan diri, Ia lebih memilih untuk menghentikannya. Rose berdecak, melirik arlojinya ketika waktu sudah lama berlalu namun sosok yang ditunggunya tak kunjung datang.

Sontak Rose membuang nafasnya, Ia mengerti ketika sosok tersebut mengabarkan jika terlambat datang. Sayangnya, Rose tidak berekspektasi akan memakan waktu sampai segini lamanya. Bahkan akhirnya Rose memilih menyudahi penantiannya.

Rose benci sama yang namanya menunggu. Jadi, tanpa menunggu konfirmasi dari pihak lain, Ia kini merapikan meja makan di depannya. Mengantarkan satu persatu makanan yang memenuhi bidang datar itu ke lemari pendingin.

Dering ponsel mengejutkan Rose yang tengah berada di dapur, dengan secepat kilat berlari ke arah meja. Sayangnya, Rose harus menelan kekecewaan ketika mendapati id caller penelepon dan dengan sedikit berat hati, Ia menjawab telepon tersebut.

"Halo, Nya"

"Halo, Rose. Sorry nih gue ganggu malem – malem"

Rose berdeham "It's okay, Nggak ganggu kok. Kenapa?"

"Suami lo belom pulang ya?"

Rose mengernyit "Iya. Belom, Nya. Kenapa?"

"Ngga papa, berarti Doni juga belom pulang" Rose mengangguk, dengan perasaan yang mendadak lega seketika "Kira - kira masih lama ngga ya? Ini si Rafa sakit jadi rewel minta ketemu sama Doni, tapi Doni dari tadi ngga bisa gue hubungin. Takutnya dia kenapa – kenapa, jadi gue tanya Suami lo udah pulang atau belom"

"Jeffrey sih ngabarin jam enam tadi masih rapat, ngga tau lagi deh kalau sekarang gimana. Tapi kayaknya sih masih, location dia masih di kantor dan biasanya kalau begini urusan Doni bakalan lebih ribet daripada Jeffrey"

Sontak wanita di seberang sana mendesah kecewa "By the way, Rafa sakit apa? Gimana keadaan dia sekarang?"

"Cuma demam kok, Tapi dari tadi nangis minta ketemu ayah. Jadi gue juga bingung cariin Doni"

"Astaga kasihan banget ponakan gue, cepet sembuh ya buat si ganteng. Ngga tega gue lihat Rafa sakit"

"Lo aja yang bukan bundanya ngga tega, apalagi gue, Rose. Pusing ini gue, mana Doni rapat lagi. Rafa jadi makin rewel. Heran banget gue, ini anak gue kenapa jadi nempel banget sama Doni sekarang?" Rose sontak tertawa.

"Ya baguslah, berarti anak lo udah nerima Doni jadi ayahnya"

"Ya iya sih, Yaudah deh. Gue tutup dulu ya. Ini rafa udah nangis lagi. Makasih ya, Rose. Maaf gue ganggu malam lo yang lagi galau nungguin Suami pulang"

"Sialan. Butuh kaca lo? Lo juga kan lagi Calon Suami pulang" Sonya sontak tertawa di sana, memicu tawanya juga ikut keluar. Setidaknya kali ini nasibnya itu tidak sendirian. Di seberang sana ada yang senasib dan sepenanggungan dengannya.

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang