Unpredictable

539 40 24
                                    

It's a little bit many, hope u don't mind it hehe 🤪
And yeah, it's gonna be so fluffy. Semoga kalian ngga gumoh bacanya

October, 2016

"Sayang~~"

Langkah Jeffrey langsung tercekat—beberapa langkah dari ruang kelasnya-otaknya tersebut bak mengalami disfungsi, tak bisa sedikitpun memikirkan sesuatu hal pun sampai Ia kembali mendengar suara keluar dari ponselnya "Sayang?" Buru - buru Jeffrey memberikan jarak pada ponsel dengan telinganya. Memastikan id caller peneleponnya.

"Jejeff?"

Lelaki itu tersadar, kembali meletakkan ponsel di telinga kanannya "Ah iya, Rosie. Kenapa?"

Memang benar sosok tersebut adalah Rose. Satu - satunya gadis yang boleh dan bisa memanggil dirinya 'sayang'—karena demi apapun Jeffrey ngga bakalan merespon jikalau ada gadis lain yang memanggilnya 'sayang'—sayangnya, dikarenakan Rose jarang banget memanggilnya dengan kata itu—bahkan ketika masih pacaran sekalipun—Jeffrey jadi kaget sendiri sekarang.

What's wrong with her girl suddenly.

"Kamu udah pulang?"

Jeffrey berdeham "Ini barusan keluar kelas. Kenapa?"

"Pengen yang manis - manis"

Sontak Jeffrey tergelak. He got it now, Rose ngga akan mengeluarkan kata - kata itu kalau tak ada maksud tersembunyi pada dalamnya. And now he's realizing, that's one of persuasion for him.

"Pengen apa? Cokelat? Donat? Churros? Macaroon?"

"Kangen roti di bakerynya Laurent. Tapi karena kamu nyebut churros, aku jadi pengen churros juga"

"Okay then I'll get some bread from Laurent and also churros like what you crave for" Gadis itu berdeham, terdengar begitu riang hingga menimbulkan senyum yang tak terelakkan terbit menghiasi bibirnya kali ini "Udah? Ngga ada yang mau kamu titipin ke aku lagi?"

"That's all"

"So, Mind you wait for me, Princess?"

Rose berdeham "Jangan lama - lama ya. I miss and crave for you too actually"

Sekali lagi Rose benar - benar membuat Jeffrey tak bisa berkata - kata. Paras muka tampannya berhias semburat merah, dengan bagian telinga yang paling parah. Tak kuasa menahan, dan mendengar suara menggemaskan Rose yang mendayu - dayu bagai membuatnya ingin membawa Rose dalam kantong bajunya agar Ia bisa membawa Rose kemanapun Ia pergi.

"I miss you too, baby"

"Then come into me quickly"

"I'll drive as fast as I can"

"But you never can be fast as Roseanne can"

Jeffrey sontak terbahak "You get the point, Princess" Gerutuan Rose seketika terdengar dan hal itu malah membuat tawa Jeffrey tak bisa normal. Jeffrey bisa gila rasanya, hanya dengan mendengar suara Rose seperti ini makin membuatnya kepikiran untuk segera sampai di apartemen gadisnya. Merengkuh gadis itu dalam dekapnya hingga Rose dapat memiliki aroma yang sama dengannya.

"Yaudah aku tutup dulu" Jeffrey berdeham, kendati dalam hatinya, Jeffrey masih ingin mendengar suara Rose dalam waktu yang lebih lama lagi "Thanks, Jejeff. I love you soooo much"

Rose itu galak, dan Jeffrey ngga pernah sama sekali mempermasalahkan hal tersebut karena bagi dirinya Rose yang soft bakalan bikin Jeffrey lebih gila. Tiga kata yang sering disebut gadis itu, mendadak menjadi kata - kata paling luar biasa yang Jeffrey pernah dengar. Apalagi diiringi dengan suara kecupan disana, Jeffrey terdiam dengan tangan yang berpegangan pada mobilnya—menumpu badan kekarnya agar tak merosot ke bawah.

BlissWhere stories live. Discover now