Honesty

792 27 0
                                    

Let's going back when they were still uwu - uwu couple. Containing a lot of sugar can makes you feel sugar rush.

September, 2016

Jeffrey duduk di sebuah sofa sembari memegang ponselnya dengan awalan hanya berniat memeriksa ponselnya saja tetapi tiba – tiba ada sebuah pesan grup membuat dirinya terjebak untuk bergabung.

"Jeff, Kamu ngga papa?" Ucap Rose yang baru saja datang dari dapur setelah selesai mencuci piring ketika mereka berdua selesai melakukan makan siang dan sedang berjalan menuju ruang tengah yang terdapat seorang lelaki yang sedang tertawa yang membuat Rose sedikit ngeri karena Jeffrey jarang tertawa seperti itu. Apalagi sembari melihat ponsel milik lelaki tersebut.

"Hah? Kenapa, Rose?" Jawab Jeffrey yang tidak terlalu fokus dengan perkataan Rose karena Ia masih terfokus dengan ponselnya apalagi dengan percakapan grupnya yang membuat dirinya dari tadi tertawa sendiri melihatnya.

"Kamu ngga papa? Ngga gila kan?" Ucap Rose sembari duduk disebelah Jeffrey yang sedang memegang ponselnya kemudian langsung menatap horor dirinya yang berada di sebelah kanan lelaki tersebut.

"Jahat banget ngira aku gila"

"Ya habis kamu ketawa sendiri. Mirip orang gila" Ucap Rose yang berpikir siapa tahu Jeffrey terkena gangguan jiwa jadi sebelum terlambat Rose mau mengajak Jeffrey ke rumah sakit jiwa gitu buat konsultasi agar Jeffrey dapat penanganan terlebih dahulu sebelum makin akut gangguan jiwanya.

"Ngetawain apaan sih?" Rose penasaran dengan hal yang membuat Jeffrey sedari tadi tertawa sendiri yang membuat dirinya langsung sedikit menggeser badannya untuk bisa menatap ke arah ponsel Jeffrey hingga kepalanya menutupi pemandangan Jeffrey yang sedang menatap ponsel.

"Anak – anak. Lihat aja nih, Daripada ngintip kek gitu leher kamu sakit nanti" Ucap Jeffrey sembari memberikan ponselnya kepada Rose yang langsung diterima dan langsung dibaca oleh gadis tersebut.

"Aku mau nugas dulu" Ucap Jeffrey yang langsung berpindah duduk di bawah sofa untuk mengerjakan di meja yang terdapat di depan sofa dan membuat Rose hanya mengangguk kemudian langsung membaringkan badan di sofa setelah kepergian Jeffrey.

Jeffrey mengambil beberapa bukunya yang terdapat di tas yang Ia taruh di apartemen Rose karena Ia tadi langsung menuju apartemen Rose untuk makan siang tanpa sempat berganti baju terlebih dahulu di apartemen miliknya.

Tak selang beberapa lama Ia mengerjakan tugas miliknya, terdengar suara tawa di belakangnya yang Ia yakini itu suara Rose. Suara siapa lagi memang? Kan hanya mereka berdua di apartemen Rose. Ngga mungkin juga setan kan? Masak siang bolong begini ada makhluk halus. Mana ini di Australia juga kan.

Rose tidak kuat menahan tawanya membaca pesan grup yang berisi empat orang temannya yang juga teman Jeffrey sampai kemudian menutup jendela pesan grup tersebut sembari menetralkan tawanya lalu melihat isi pesan di aplikasi pesan ponsel Kekasih tidak resminya itu yang hanya berisi pesan dari keempat temannya, dirinya, keluarga lelaki tersebut atau pesan grup teman lama ketika mereka Senior high school dulu.

Isi pesan di dalam ponsel Jeffrey memang tidak banyak, bahkan bisa dibilang Rose satu – satunya perempuan yang mengirimkan pesan pada Jeffrey selain Mama Jeffrey. Berbeda dengan direct message Instagram milik Jeffrey yang jebol notifikasinya karena banyak menerima pesan dari gadis – gadis yang mengajak Jeffrey kenalan.

Pesan yang hanya dibuka oleh Jeffrey tanpa berniat untuk membalas atau bahkan tidak dibaca atau terkadang malah langsung di blok oleh Jeffrey. Terkadang juga Rose yang membalas pesan tersebut dengan foto selfie dan caption "Hai, kenalin pacar aku. Rose" ketika moodnya sedang hancur karena dengan membalas pesan gadis – gadis centil tersebut biasanya moodnya akan kembali membaik. Sedikit aneh memang.

BlissDonde viven las historias. Descúbrelo ahora