Tamu tak diundang

380 34 9
                                    

Oh God!! It's almost a month since I update 😭, maafkan aku guys. Hope u still remember kalau cerita ini masih ada dan terus jalan wkwkwk


May 2017


Hari sabtu harusnya jadi hari bebasnya. Hiburan Rose dari runtutan weekday yang menguras otak pula juga tenaganya. Liburan bagi Rose yang bisa berleha - leha di tempat tidurnya seharian tanpa berbuat apa - apa. Bukannya seperti hari ini yang ntah kenapa dirinya itu bisa terbangun jam tujuh pagi tanpa alarm padahal Ia baru tertidur di jarum jam yang menunjuk pukul tiga.

Ngga cuma itu aja. Rose yang notabene selalu ngapel ke Jeffrey setiap paginya untuk meminta sarapan kini mendadak dipusingkan oleh tingkah lelaki itu. Gimana Rose ngga pusing tujuh keliling ketika sampai di menit ini—terhitung sudah lima belas menit yang lalu Rose di apartemen Jeffrey—tak menemukan tanda - tanda dari lelakinya itu.

Perasaan kalut, juga panik menggerayangi Rose yang tengah duduk dengan nafas tak teraturnya akibat dari mengelilingi apartemen Jeffrey untuk mencari - cari si Jeffrey—kalau - kalau lelaki itu mengajak tuk bermain petak umpet kayaknya beberapa hari belakangan ini.

Sayangnya Rose salah. Daritadi Rose ngga menemukan lelaki itu, pun bahkan ketika Rose berteriak menyerah lelaki itu tak menunjukkan batang hidungnya. Dengan begitu akhirnya Rose percaya, serta memilih bermain ponselnya hanya untuk bertanya alasan Jeffrey pergi meninggalkannya tanpa kabar pagi - pagi kayak gini.

Tangan yang bersilang di dada, juga bagaimana ketuk kaki selaras dengan nada sambung yang masih betah berdering. Bahkan untuk kesekian kali, tanpa peduli Ia menahan rasa kesal setengah mati pada kelakuan tak tahu diri lelakinya itu kini.

Yang akhirnya hal tersebut terhenti ketika nada dering berhenti tiba - tiba. Berganti pada suara berat yang Ia sudah nanti sedari tadi "Iya—"

"KEMANA AJA SIH?! KEBIASAAN BANGET TAU NGGA! ILANG TANPA KABAR?! PAGI - PAGI AKU CARIIN KAMU DI APART! GAK NYAUT! AKU TELPON BERULANG KALI BARU DIANGKAT! KAMU KEMANA AJA?! UDAH OGAH BARENG SAMA AKU LAGI? IYA?! YAUDAH SANA CARI CEWEK BARU AJA SANA!"

"Sayang.... ngga gi—"

"YA TERUS APA?! NGILANG PAGI - PAGI NGGA NGASIH KABAR KE AKU, ALASANNYA APA? CARI CEWEK LAIN?? BOSEN SAMA AKU? IYA KAN?! AKHIR AKHIR INI KAMU SELALU GITU! KALAU UDAH NGGA MAU SAMA AKU, ITU BILANG! JANGAN MALAH NGILANG!! NGGA AKAN NYESELESAIN MASALAH!"

"Astaga, Sayang. Why do you always accuse me?? Am I—"

"YA GIMANA AKU GA ACCUSE YOU KALAU KELAKUAN KAMU SENDIRI YANG MENCURIGAKAN"

"Makanya dengerin aku dulu, Sayang. Jangan dipotong kalau aku lagi ngomong" Dengan bibir merah manyun khas Rose, kini gadis itu mencibir pelan. Tak akan bisa tampak dari Jeffrey, pun terdengar "Bentar aku jelasin ke kamu dulu alasannya. Sabar"

"Maaf. Aku tau aku salah gak ngabarin kamu, aku tadi buru - buru banget. Makanya aku langsung pergi gitu aja, bahkan aku juga ngga sempet cuci muka"

"Ya kan bisa ninggalin imessages biar aku ngga pusing nyariin kamu dari tadi!"

"My bad. Aku beneran ngga kepikiran, soalnya aku ini beneran telat banget. Aku ngga enak, Sayang"

Rose mengernyit "Telat??"

"Aku ada janji jemput di bandara"

"Siapa sih emang?" Sinis Rose, seakan Ia tidak terima melihat Jeffrey yang seolah olah lebih mementingkan orang tersebut dibandingkannya. Dan Rose ngga suka. Pun harusnya Rose tahu dia ngga berhak, tapi baginya perhatian Jeffrey harusnya cuma milik dirinya seorang

BlissNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ