Engagement

568 32 10
                                    

This part continuing from part 29 in opposite attract

Rose terbangun dari tidurnya kemudian melirik ke jam yang terdapat di kamarnya dan sedikit terkejut dengan angka yang ditunjukan pada jam tersebut adalah pukul delapan pagi yang menunjukan bahwa terlalu pagi bagi dirinya untuk bangun di hari libur.

Rose kemudian mencari ponselnya untuk memeriksa notifikasi di ponselnya dan tak menemukan sebuah pesan dari orang yang biasanya selalu mengabarkan dirinya hingga akhirnya memilih untuk mengirimkan pesan kepada orang tersebut.

"Kayaknya masih tidur" Gumam Rose melihat pesan yang tidak di read oleh Lelaki tersebut ketika biasanya lelaki tersebut sering mengirimkan sapaan pagi di awal hari selama enam bulan ini setelah mereka pulang dari Australia yang membuat mereka tidak bisa menempel seperti dulu lagi.

Rose kemudian memilih bangkit dari tidurnya dan menuju ruang makan karena perutnya sudah lapar dan sepertinya keluarganya saat ini sedang melakukan sarapan di bawah karena jam segini biasanya merupakan jam kegiatan tersebut berlangsung.

Rose mengernyit heran melihat keluarganya di sana bersama seorang lelaki yang baru saja Ia kirimi pesan dan tidak menjawab pesannya tersebut sedang melakukan sarapan di bawah. Lelaki yang merupakan calon suaminya karena Kekasihnya tersebut sudah memperbarui status mereka kemarin setelah berhasil melamar dirinya di hadapan keluarganya.

"Tumben udah bangun, Rose?" Sapa Wendy pada Adik Iparnya ketika Rose sudah berjalan mendekati meja makan dan membuat semua atensi orang yang berada di meja makan beralih pada sosok gadis yang tengah berjalan ke meja makan dan langsung duduk di sebelah Kekasih gadis itu.

Rose hanya tersenyum menanggapi ucapan Kakak Iparnya karena Ia juga bingung mengapa Ia sudah bangun jam segini, biasanya juga Ia masih mengambang di alam bawah sadarnya.

Wendy sendiri juga berada di sini karena memang Richard berencana menitipkan Istrinya di kediaman Orlando mengingat kehamilan wendy yang sudah memasuki sembilan bulan bahkan kata dokter perkiraan wanita tersebut melahirkan adalah seminggu lagi dan membuat Richard khawatir sebab mertuanya sedang berada di luar negeri, Jadi Ia membawa Istrinya tersebut ke rumah Mama dan Papanya.

"Kamu ngapain pagi – pagi kesini? Ngga bales messages aku juga" Ucap Rose kepada Jeffrey sembari mengambil makanan yang tersedia di meja makan.

"Aku tahu itu messages dari kamu, ngga usah dibales kan aku udah disini" Jawab Jeffrey santai yang tadi mendengar notifikasi pesan masuk dari ponselnya tapi Ia abaikan karena Ia tahu jika Kekasihnya ini yang mengirimnya pesan mengingat siapa lagi yang akan mengiriminya pesan pagi – pagi di hari libur seperti ini selain Kekasihnya dan masalah pekerjaan? Meskipun ada pekerjaan mendadak juga Ia malas membukanya jadi biarkan saja.

"Kamu ngga malu, Rose? Ada calon suami kamu tapi wajah kamu kayak gitu?" Tanya Stefano heran yang melihat Rose dengan santainya makan di meja makan dengan raut wajah khas bangun tidur dan tidak peduli dengan keadaan wajahnya itu.

"Ngga, Ngapain malu? Jeffrey udah sering lihat Rose kayak gini di Australia"

"Ya, setidaknya cuci muka, sayang. Masak di hadapan calon suami kamu kayak gitu sih?" Ucap Minerva yang tidak habis pikir mengapa anak gadisnya itu cuek sekali dengan penampilannya di hadapan Calon suami gadis tersebut.

"Ngga papa, Ma. Jeffrey juga udah biasa lihat Rose kayak gini tiap pagi dulu" Ucap Jeffrey sembari tersenyum membalas calon mertuanya, sedangkan Rose tetap tidak perduli mengingat Ia sudah sering berpenampilan seperti ini di hadapan Jeffrey.

"Ngga punya malu emang, Ngga takut lo? Jeffrey ninggalin lo karena lihat wajah jelek lo?" Sindir Richard yang seperti biasa memulai peperangan ketika melihat adiknya tersebut karena menurutnya tidak afdol jika Ia bertemu dengan Adiknya tapi belom bikin Rose naik darah atau nangis darah.

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang