Istri - Istri Jeffrey

810 41 15
                                    

November, 2018

Kedua kelopak mata Jeffrey masih mengerjap, namun senyumannya sudah nampak menggembang begitu lebarnya kala mendengar suara indah yang memasuki indra pendengarannya tanpa adanya suara gangguan lain—dengkuran Edgar—lagi yang mengganggu pagi dan malam mereka berdua kali ini.

flashback on

Tidur Jeffrey terasa terusik kala merasakan tempat tidurnya sedikit bergoyang, mengharuskannya untuk membuka mata dan melihat seorang gadis yang nampak bergerak gelisah seolah tidak nyaman

"Sayang? Kenapa? Insomnia lagi?"

Sontak gadis itu sedikit tersentak sebelum membalikkan posisi menghadap dirinya dengan muka yang ditekuk "Lebih tepatnya gegara suara dengkuran Edgar. Aku jadi insomnia. Ngga bisa tidur" Rose berdecak.

"Kenceng banget ngoroknya, Jeff. Mana bisa tidur aku kalau kayak gini" Jeffrey cuma mengangguk mendengarkan suara dengkuran Edgar yang terlalu keras namun untungnya tak dapat sedikitpun mengusik tidurnya "Salah banget aku biarin dia tidur sama kita. Udah dibilangin jangan berisik tapi tetep aja"

"Kamu bawa kapas kan ya, Sayang?" Rose sontak mengangguk "Yaudah aku ambilin dulu. Kamu tunggu di sini bentar. Di tas kecil warna pink kamu itu kan?" Rose sekali lagi cuma menganggukkan kepala.

Seolah Rose membiarkan dirinya beralih sebentar menuju ke balik sekat, mengambil kapas yang ada di tas kecil dekat wastafel, sebelum kembali pada gadisnya "Pake ini. Biar suara ngoroknya Edgar ngga kedengeran. Kebanyakan minum sama ngerokok jadi gitu. Keras banget ndengkurnya"

"Mama bilang dulu waktu aku kecil sering ngga bisa tidur kalau berisik. Jadi sama Mama dipakein kapas biar bisa tidur. Sekarang aku gantian pakein ke kamu. Jadi habis aku pakein kamu langsung tiduran lagi"

Rose hanya mengangguk, berpasrah pada pada dirinya yang memasangkan benda putih itu pada telinga Rose sebelum Ia bergerak menarik Rose, mengisyaratkan Rose untuk berbaring dan balik memeluk dirinya.

"Had a good night, Baby"

flashback off

Kedua kelopak matanya itu berhasil membuka, dan yang Ia temukan ialah side face dari paras ayu Kekasihnya itu, mengundangnya untuk makin tersenyum dengan lebar "Good morning, Sayang" Gumaman Rose sontak berhenti, melirik ke arahnya.

"Morning"

Dengan senyumannya, Ia merapatkan pelukannya. Gadis itu sempat menawarinya oreo namun Ia tolak. Ia lebih memilih untuk menyembunyikan wajahnya di balik ceruk leher Rose, menghirup dengan sepuasnya aroma vanilla yang menjadi ketenangan bagi dirinya. Bagaikan sebuah rumah untuknya. Rumah yang tak akan pernah Ia tinggalkan untuk selamanya. 

"Kamu kok udah wangi sih, Sayang?"

"Aku udah mandi"

Kedua alis Jeffrey menukik tajam ke bawah "Udah mandi? Kapan kamu mandi? Kamu bangun jam berapa emangnya? Sekarang jam berapa sih? Kamu kenapa kok udah bangun? Kan udah ngga ada edgar lagi? Ngga ada yang gangguin tidur kamu lagi kan? apa insomnia kamu kumat lagi ya?"

"Kalau kamu nanyanya kayak gitu. Aku gimana jawabnya, Jeffrey?"

Jeffrey sontak terkekeh pelan "Yaudah, jawab aja satu persatu. Aku tungguin. We still have a lot of time, Baby. No worries" kepalanya itu makin masuk, menggesekkan hidungnya dengan pipi gadis itu bersamaan dengan tangannya yang mengeratkan pelukan di pinggang ramping gadisnya.

"Kalau tanya insomniaku kumat lagi apa ngga. Kayaknya sih gitu, kamu tau sendiri kan aku gimana. Jadi sebenernya ada Edgar atau ngga, ngga terlalu ngaruh sih. Toh, aku bangun pagi dari kemaren bukan karena denger suara Edgar. Karena emang udah ngga bisa tidur lagi"

BlissWhere stories live. Discover now