Prahara foto mantan

498 31 10
                                    


2017

Jeffrey masih betah mengeluarkan kekehan selagi dua manik matanya mengamati suatu hal yang terdapat di dalam layarnya. Namun rupanya hal tersebut menarik sebuah perhatian sosok yang tanpa basa basi duduk sebelahnya, dan tak Ia sadari karena saking asiknya Ia dengan dunianya.

"Ngeliatin apa sih??? Asik banget kayaknya" Parasnya itu menoleh, mendapati sosok cantik dengan rambut berterbangan karena hembusan angin kencang yang tak membuat Jeffrey tak bisa mendapati ekspresi raut wajah kesal sosok khasnya. Diikuti dengan bibir maju, pun lirikan mata tajam yang entah kenapa dapat jadi suatu hal favorite Jeffrey.

Tak perlu menjawab, Jeffrey menyerahkan ponselnya itu agar Rose tak kian kesal. Sayangnya yang dilakukan Jeffrey justru mengundang sentakan kesal dari gadis itu "Kamu fotoin aku?!" Diiringi kekehan juga angguk dari kepalanya, membuat gadis itu berdecak. Dan jua memalingkan pandangan darinya.

Dimana sayangnya Jeffrey bukannya dibuat panik oleh gadis itu, Ia justru gemas. Tangannya terulur, seketika saja mengusak kasar, sebelum beralih mengelus pipi gembul Rose alih - alih mencubitnya kayak yang biasa "Kamu lucu kalau lagi manyun kayak gitu" Seketika Ia melihat Rose menarik birainya ke dalam membuatnya tak tahan tuk terkekeh pelan "Udah dong jangan bete terus. Kan lagi liburan"

"Ya itu! Temen kamu rese'! Harusnya kan kita berdua yang difotoin! We're tourists! Not them! Udah gitu ya ngga cuma sekali. Banyak banget dan sukanya ngomel mulu. Kurang cocok angle lah atau apalah?!! Gimana aku ngga kesel coba?!"

Jeffrey tersenyum tipis, dengan ibu jari yang tak juga beralih. Masih setia membelai pipi Rose yang sedang mengembung karena kesalnya, seakan Jeffrey emang tidak ada kerjaan lain selain melakukan itu "Then just let's say it's your thankful karena mereka udah ngajak kita ke sini sama jalan - jalan dari kemaren"

"The one who I should thank you for it's just you"

Jeffrey mengernyit "Me?"

Sontak Rose menolehkan sekilas wajahnya dan Jeffrey dapat melihat gurat kesal yang masih ada pun makin menjadi karena kata tak pekanya barusan "Aku ngga bakalan bisa sampek sini kalau bukan karena kamu. Bahkan tanpa mereka pun, aku yakin you still give me everything and do anything just for giving you happy feels cause see my smiles"

"Then you should thank Papa if you say so. The one who sent me here for business?"

"Then mind me to kiss Papa"

Usapan Jeffrey berhenti. Parasnya berubah tak suka, pula juga nada bicaranya "Why you should so???"

Dengan sikap tak acuhnya, Rose mengedikkan kedua bahunya berbarengan "For my gratitude???"

"Ya ngga usah sampek nyium juga"

"Kenapa emang?"

"Papa udah punya Mama. Nanti kamu yang dimarahin Mama soalnya nyium punya Mama"

"Terus aku harus nyium siapa?"

"Punya kamu sendiri lah"

"Mana punya aku?"

"Nih"

Sepersekian detik paras Rose menoleh, pun gadisnya itu lantas tertawa karena dengan percaya dirinya yang begitu tinggi Jeffrey menunjuk dirinya sendiri. Sampai membuatnya tak menyesal, karena akhirnya Ia dapat melihat raut paras bahagia Rose kembali kendati tadi Ia sempat dibuat kesal, yang nyatanya itu tak berarti lagi.

"Sini deketan" Pun Jeffrey ngga paham, tetapi dirinya itu tetap menurut. Dan ternyata Jeffrey tak menyesal dengan keputusannya, senyumnya timbul kian indah merasakan bagaimana suatu kecupan melayang pada pipi kirinya "Gemes banget kalau lagi kesel" Ungkap gadis yang tak sadarkan diri atas tindak tanduknya itu berapa saat lalu.

BlissHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin