It's okay to be Jealous

422 24 0
                                    

2018



Kalau disebut Edgar iri, ngga juga. Kendati kisah cinta Edgar akui tak semulus itu dan tengah berada ditahap move on, tapi tetap membuat Edgar tidak memaklumi dua pasangan yang tengah bermesraan tepat di matanya. Nafsu makan Edgar benar - benar jatuh tak berdasar. Mungkin bahkan Edgar juga menyesali keputusannya, mendukung penuh Jeffrey balikan sama Rose. Jikalau waktu bisa diputar, kayaknya Edgar memilih tuk tidak melibatkan sepasang makhluk Tuhan itu berkait erat dengan takdirnya.

Pada dasarnya cowok emang sama aja. Ada masanya mereka akan menunjukkan sifat manja ke pasangan masing - masing. Masalahnya menurut Edgar ini udah bukan waktunya lagi buat Jeffrey kayak gitu. Terhitung sampek detik ini, keduanya itu telah memasuki kurun waktu dua bulan dari keduanya itu balikan. Meskipun Rose yang disandari Jeffrey tak menunjukkan gelagat ada masalah sama sekali.

Belum lagi cewek di sebelahnya. Edgar ngga habis pikir sama Mina. Kenapa itu cewek ngga ada rasa trauma, pun balik percaya sama Michael seratus persen sejak selesai pertikaian mereka berdua. Ngga tahu aja kalau Mina terkadang juga jadi parno, pun hanya bisa diam menanggapi. Atau justru menampik hal - hal tersebut sekeras hati.

Waktu selalu berjalan, pun keadaan yang tak kunjung berubah memaksa Edgar beralih. Belum lagi cowok di kanannya yang sedari tadi main hp. Ketika Yoga adalah satu - satunya harapan, lelaki itu menghempaskannya. Tau gini Edgar memilih menikmati makan sendiri atau mungkin cari mangsa lain. Setidaknya Edgar merasa dihargai. Tak seperti kali ini, kala keduanya kakinya itu pergi, tak satupun orang menyadari.

Lima orang di sana bagai hidup dalam dunia masing - masing. Tidak ada interaksi lain, yang membuat Edgar kayaknya ngga salah pilih pergi ke kamar mandi. Atau justru malah menjadi sesuatu hal yang disesalinya itu nanti.

"Gue balik dulu. Cewek gue lagi rewel"

"There's no reason left we should here"  Senyum Yoga terbentuk, menyadari maksud Rose. Tak ada lagi yang mereka lakukan saat makan malam mereka telah tak bersisa. Toh waktu kian larut, waktunya mereka buat mengurus kehidupan lain mereka masing - masing.

"Iya, Mina juga udah ngantuk nih"

"Kamu ngantuk, Sayang? Kok ngga bilang sih? Astaga, poor my baby. Let me take you home"

Melupakan pasangan yang bucinnya emang tak hanya membuat Edgar pengen muntah, tapi Rose juga, kini gadis itu malah kian kesal sama perkataan yang keluar dari mulut Jeffrey "Kita tungguin Edgar dulu. Dia tadi ke kamar mandi"

Nyatanya Edgar tak sepenuhnya benar. Meskipun tak terlalu peduli, Jeffrey masih memperhatikan kelakuan lelaki itu. Pun kayaknya ngga akan dapat melindungi lebih jauh, apalagi kalau harus berurusan sama Rose. Lelaki itu selalu kalah telak, karena posisi gadisnya itu tak tergantikan.

"Just let's sent him back in hell"





🥀🥀🥀




Fokus Jeffrey menyetir dari tadi terusik dengan suara cekikikan tiada henti di kanannya. Bukannya di dalam konteks ngga suka, tapi lebih ke arah sebel karena Ia tak bisa menikmatinya leluasa. Jeffrey cuma bisa curi - curi pandang—kayak pertama kali lelaki itu naksir cewek cantik sebelahnya—teringat Jeffrey jelas lebih mengutamakan keselamatan keduanya.

BlissWhere stories live. Discover now