The story untold

251 17 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


I'm not fine at all - Roseanne


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


⚠️ Trigger health mental issue⚠️



2017


Hujan pada musim semi. Sebuah pertanda jelas jika musim dingin kini telah usai. Berganti musim baru setelah hibernasi panjang di bekunya musim dingin. Semua hal yang awalnya tampak mati perlahan terasa hidup kembali. Begitu juga dengan sebuah harapan. Bangkitnya  kegembiraan bagi segelintir orang.

Sayangnya, Rose kini tak lagi menjadi bagian dari hal tersebut. Lelehan air pada sepetak bidang kaca di depannya tak lagi menjadi lambang kebahagiaannya. Meski kedua bola matanya sudah mencoba, nyatanya hanyalah sebuah kekosongan belaka yang dilihatnya.

Bahkan kepulan asap dari coklat panas yang tadi telah dibuatnya sudah menghilang. Serempak dengan suhu panas yang perlahan mulai bertransformasi menjadi lebih rendah sedang melingkupi tangannya, perlahan bergerak memenuhi hulu hatinya.

Rose bukanlah sosok pluviophile yang bisa menemukan ketenangan jiwa hanya dengan melihat rintikan hujan turun dari awan berlukis abu - abu kromatik di atas. Buktinya, aroma petrichor yang masuk ke dalam indra penciumannya sama sekali tak membuatnya tenang. Baginya, air mata langit hanyalah suatu perlambang pilu yang menggambarkan perasaannya kali ini. Tuhan bak membuat hujan menggantikan air matanya yang sudah mengering dan kosong pada kantung matanya.

Lama tak melakukan apa - apa, jari lentiknya memulai mengambil langkah pertama. Ruas jarinya menjelajahi udara sebelum berhasil mendarat pada salah satu buku di antara jajaran buku depannya. Ditariknya perlahan novelty notebook baby pink kegemarannya —salah satu hadiah dari menusia paling disayanginya serta akan selalu tetap menjadi kesayangan baginya untuk kapanpun itu—kini mendekat padanya.

Ruas jarinya seolah tak tahan untuk mengintip apa yang ada di dalamnya. Rose membuka cover bukunya, menemukan paper stock putih yang telah ternodai beberapa tinta hitam merangkai tiga kata menjadi sebuah kalimat yang dimengertinya.

BlissWhere stories live. Discover now