Kelamnya dunia fana

751 39 5
                                    

⚠️ Sensitive content. It just a story, for their character deepening. Not meant to offend something. Thank you for understanding 🙏

September, 2020

"Ngga mau lanjut, Sayang?"

Rose menggelengkan kepalanya pelan dengan dada yang masih setia bergerak menatap seorang lelaki yang ada di tangkupan tangannya dengan keadaannya yang tak jauh berbeda dari dirinya yang sekarang.

"I just want a kiss tonight. Is that okay?" Jeffrey tersenyum tanpa berniat membalasnya dengan perkataan melainkan dengan mendekatkan kembali wajah mereka berdua, mengikis jarak yang ada.

It feels like a miracle

Sebuah kalimat yang mendasari keinginan random dari Rose di malam minggu mereka, dimana kini mata keduanya tengah saling menutup dengan bibir yang saling bertautan merasakan bagaimana bibir sang lawan terasa begitu sangat hangat dan lembut di bibir mereka.

Tangan Jeffrey yang melingkari pinggang Rose mulai bergerak menarik tubuh itu semakin mendekatinya, selaras dengan tangan Rose yang semakin menekan tengkuknya, merasakan bagaimana badan mereka yang mulai meleleh saat ciuman mereka beranjak semakin nyaman.

Sampai dimana titik, mengharuskan mereka untuk memutus secara paksa pagutan tersebut, membuat mereka saling menatap, melihat bayangan mereka di pupil masing - masing dengan detak jantung yang berdetak kencang dan dahi yang menempel, memungkinkan deru nafas menerpa wajah lawannya.

Dan disaat itulah, mereka kembali mendamba ciuman yang dapat mereka nikmati lebih lama, membelenggu mereka sampai melupakan segalanya dan hanya mengingin untuk menghentikan waktu saat itu juga. Merasakan indahnya surga yang melingkupi mereka berdua tanpa adanya batasan apa - apa.

"Aah!" Ciuman yang awalnya lembut mendadak menjadi lebih agresif dan brutal, memacu rasa adrenalin mengalir lebih cepat di aliran pembuluh darah mereka dengan pernafasan yang terasa seakan - akan semakin memberat.

Hingga tangan Rose kembali bergerak berpindah menuju bahu Jeffrey dengan mengepal kemudian menepuk - nepuk di sana, mengisyaratkan lelaki itu untuk segera melepaskan tautan bibir mereka.

Jeffrey melepaskan ciuman dengan nafasnya yang langsung memburu dengan dada yang bergerak mengembang dan mengempis dan mata yang terus menatap Rose dengan kondisi yang tak jauh beda dengannya "Jangan ngedesah kalau ngga mau lanjut"

Rose sedikit mengeluarkan tawanya di sela mengatur nafasnya menatap raut wajah frustasi milik Jeffrey yang seakan mengundangnya untuk menggoda lelakinya tersebut "Kenapa? Ngga tahan ya?"

"Menurut kamu?" Rose sontak mengeluarkan tawanya, tangannya itu kembali berpindah ke pipi lelakinya. Memberikan belaian pelan dengan kepalanya yang sibuk bergoyang. Tak menyangka, lelaki ini adalah lelaki yang sama dengan lelaki yang memerah telinganya saat mereka melakukan ciuman untuk pertama kalinya.

"Padahal dulu pas kita pacaran kamu kuat. Kita juga sering ciuman di kasur kan?" Rose menyunggingkan senyumannya di wajah cantiknya tersebut "And I still a virgin till our first wedding night"

"Yaiya. Tapi tuh beda lagi keadaannya sama yang sekarang" Jeffrey menghembuskan nafas frustasinya "We kissed on the bed, is just for once or twice and I still hold on to my limits whereas I broke it down instantly when we got married. Ngapain aku masih harus tau batasan kalau aku udah boleh ngelakuin segala hal ke kamu?"

Jeffrey menghembuskan nafasnya kasar dengan bibir yang maju - maju itu mengundang kekehan Rose keluar serta dengan sepintas ide jahil di kepalanya yang membuat kakinya itu terangkat tiba - tiba saja.

"SAYANG!" Tawa Rose pecah begitu saja mendengar sentakan Jeffrey setelah jari - jari kakinya tersebut berhasil menggoda sesuatu di antara kedua pangkal paha Jeffrey yang bisa Ia rasakan kini tengah terbangun. Berdiri dengan sempurna di balik celana ketat dan piyama lelakinya.

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang