Modus

601 30 2
                                    

Desember, 2017

“Yakin?”

“Yakin”

“Dingin loh”

“IYA, JEFF!” Sentak Rose kesal dengan dada yang kembang kempis menatap Jeffrey yang dari tadi ribet sendiri bahkan sudah hampir beberapa menit berlangsung ketika Ia juga cuma ngajak lelaki itu untuk pergi ke minimarket.

“Naik mobil aja deh. Biar ngga kedinginan. Summer sih summer tapi aussie tetep dingin kalau malem, Rose” Bujuk Jeffrey sedari tadi mencoba meruntuhkan keras kepala Rose yang masih teguh pendirian itu.

“Udah pake jaket, Jejeff! Udah anget. Lagian aku pengen sekalian jalan – jalan malem, kalau pake mobil ngga menikmati banget kesannya” Ucap Rose yang emang sedari tadi ngotot dengan keinginannya.

“Ya iya tapi kan takutnya ntar kamu kedinginan. Liat nih dua puluh tiga derajat suhunya” Ucap Jeffrey sembari menunjukan suhu udara yang terdapat di ponselnya kepada Rose yang berada di hadapannya.

Fine! Aku berangkat sendiri aja kalau gitu. Kamu bawel!” Ucap Rose yang kemudian langsung pergi keluar dari apartemen miliknya meninggalkan Jeffrey yang masih berdiri di depan sofa ruang tengah miliknya.

Jeffrey yang melihat langsung segera keluar dari apartemen untuk memilih mengejar gadisnya untuk menuruti keinginan Rose yang saat ini tengah berada di sampingnya dan emang masih diam seribu bahasa.

Rose kesal mengapa semakin hari Jeffrey sepertinya semakin bawel ketika harusnya itu sangat mustahil bagi orang yang bersifat introvert semacam Jeffrey yang sekarang tuh jadi sudah ikut tertular virus mengomelnya bahkan membuatnya jengah kalau Jeffrey lagi seperti ini.

Jeffrey menghela nafas mengingat udah hampir jalan tiga ratus meter berdampingan tapi Ia berasa udah seperti jalan sendiri bahkan telinganya sedari tadi sampek bisa mendengarkan serangga kecil yang berterbangan di sebelahnya.

Otak cerdas Jeffrey dipaksa untuk membenahi situasi ini agar Rose bisa berinteraksi dengannya atau setidaknya menyunggingkan senyuman mengingat ini kondisinya ngga enak banget didiemin kayak gini.

Iya dulu Jeffrey bakal suka kayak gini. Keheningan dan ketenangan bahkan Ia juga sering berjalan sendirian menikmati kesendirian dan kesepiannya tapi semenjak ada Rose semuanya berubah. Gadisnya itu sudah terlalu mengacak - acak kehidupannya tetapi sayangnya Ia malah menyukai hal tersebut.

Langkah kaki Rose tiba - tiba terhenti saat merasakan rambutnya disentuh bahkan merasakan sesuatu tengah bertengger di telinganya yang membuatnya otomatis menolehkan wajahnya menatap ke samping kanannya.

“Biar ngga sepi – sepi banget, setidaknya biar kamu ngga cemberut lagi” Ucap Jeffrey sembari tersenyum menatap Rose kemudian mengambil ponselnya untuk memutar sebuah lagu yang dapat mereka dengar bersama melalui airpods di salah satu telinga masing – masing.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan lagu yang mengalir yang membuat Rose tersenyum saat Jeffrey memutar lagu sorry dari justin bieber yang secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa lelaki itu meminta maaf atas kejadian mereka tadi.

Ntah mengapa hati Rose menghangat karena perlakuan Jeffrey yang selalu mempunyai cara untuk membuat hatinya luluh dan memaafkan kelakuan lelaki itu. Jeffrey emang bukan tipe yang bakalan pake cara yang romantis tapi perlakuannya Jeffrey tetap bisa membuatnya senyum – senyum sendiri seperti saat ini.

“Nah, gitu dong senyum. You’re prettier when you smile, Rose. I told you before, right?” Rose semakin tersenyum lalu terkikik geli bahkan mukanya jadi memerah mendengar kata – kata Jeffrey yang ikut tersenyum melihatnya.

BlissDonde viven las historias. Descúbrelo ahora