Bagian 6

21.7K 2.2K 214
                                    

Lan Guang kembali ketika matahari telah terbenam. Dia tidak peduli dengan pandangan para murid yang melihatnya dengan aneh atau penampilannya yang berantakan. Ditambah dengan hilangnya pita dahi di kepalanya membuatnya menjadi pusat perhatian. Lan Xi telah menunggu adiknya sedari tadi. Dia tidak bisa menemukan Lan Guang walau sudah mencarinya bersama beberapa murid. Ketika dia masuk ke dalam kamar mereka, di menemukan pakaian adiknya yang tergeletak tidak berarturan di tempat tidurnya. dengan itu Lan Xi tiba dalam satu kesimpulan. Lan Guang sedang pergi keluar dari Yun Shen Bu Zhi Chu. Karena itu, Lan Xi memutuskan untuk menunggu Lan Guang kembali.

Ketika adiknya kembali, Lan Xi bisa tahu jika suasana hati adiknya sedang buruk. Menanyai apa yang terjadi padanya tidak akan membantu sama sekali. Lebih baik membiarkan sampai Lan Guang tenang dan mengatakan apa yang sedang dia pikirkan.

Lan Xi berkata dengan suara yang dingin dan tegas, "Bersihkan dirimu." Lan Guang menyengir tidak bersalah. Dia mengeluarkan kesemek kering yang dibelinya di pasar. Lan Guang memberikan itu pada Lan Xi. Lan Xi tidak banyak bicara dan hanya mengambilnya.

Lan Guang menggelengkan kepalanya, "Xi Xiong.. aku lelah."

Lan Xi kembali mengulang perintahnya, "Bersihkan dirimu dan tidur." Lan Xi berlalu dari kamar mereka. dia meninggalkan Lan Guang seorang diri di kamarnya. Senyuman yang sejak tadi Lan Guang sunggingkan menghilang dari wajahnya. Lan Guang mengambil pisau miliknya. Dia menarik lonceng yang dia gantungkan pada gagang pisaunya.

"Ibu.. kenapa kita tidak bisa menjadi keluarga biasa saja?"

..

Lan Xi masih berdiri di depan pintu kamarnya. Dia mengintip keadaan adiknya. Lan Guang menangis. iya, dia menangis sambil memegang lonceng buatan Ibu mereka. Dia mendengar ucapan Lan Guang dan itu membuat tangan Lan Xi terkepal dengan erat.

"Paman selalu mengharapkan kebahagiaan hanya untuk Ayahmu. Kau pasti seperti itu.."

Kebahagiaan untuk adiknya.

Lan Xi tahu jika Lan Guang pasti mendengarkan hinaan yang ditujukan untuk Ibu mereka lagi. Dan itu pasti membuatnya sedih. Walau dia selalu ceria, Lan Guang selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Ibu mereka. Ibu mereka meninggal setelah melahirkan keduanya. Tetapi Lan Guang menganggap kesalahan itu ada padanya. Jika dia tidak ada, jika saja Ibunya hanya mengandung Lan Xi, pasti Ibunya akan bertahan. Mempertahankan 2 jiwa di dalam tubuhnya yang rusak adalah jalan untuk bunuh diri.

Melihat perasaan bersalah Lan Guang membuat Lan Xi tersadar. Tidak seharusnya dia merasa iri pada adiknya.

.

.

SiZhui menghela napas panjang. Pikirannya saat ini sedang terbagi pada kedua adiknya yang dia tinggalkan di Gusu dan juga pada tugasnya di desa Mo. Kepala desa Mo, sedang menuangkan teh pada mereka dan dia bicara panjang lebar mengenai putranya yang dia katanya memiliki bakat luarbiasa untuk menjadi seorang kultivator hanya tidak memiliki kesempatan atau sebagainya. Mo ZiYuan nama anaknya.

JingYi meminum tehnya karena tidak ingin mendengarkan ocehan Nyonya Mo. Tetapi, SiZhui yang memiliki sopan santun tetap diam dan mendengarkan dengan tenang. ketika Nyonya Mo ini sedang menyebutkan mengenai anaknya yang 'berbakat' itu, seorang pemuda gemuk berlari masuk ke dalam ruangan dan mengaduh pada Ibunya. Dia berkata jika seseorang bernama Mo XuanYu telah memukulinya. JingYi tanpa sengaja membuat suara 'pfft' karena ingin tertawa, tetapi SiZhui yang duduk di depannya memberinya tatapan peringatan. Akhirnya JingYi hanya bisa menahan tawanya dan memasang senyum menahan tawa.

JingYi mencemooh dalam hatinya, 'Apa nya yang berbakat dan memiliki sopan santu yang baik? Bagaimana bisa babi seperti ini menjadi kultivator yang hebat?'

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now