Bagian 8

21.2K 2.3K 227
                                    

Jin Ling ikut menarik pedang miliknya tetapi Jiang Cheng segera menegurnya, "Siapa yang menyuruhmu untuk menarik pedangmu?"

Jiang Cheng berhenti mengelus cincinnya. Mungkin dia berpikir lebih baik tidak mencari masalah dengan Lan WangJi. Dari segi manapun, yang pasti menang jika terjadi pertarungan, pasti Lan WangJi.

Lan WangJi melirik SiZhui, yang dilirik segera paham dengan apa yang perlu disampaikan. SiZhui memberikan hormat pada Jiang Cheng, "Pemimpin sekte Jiang, Gusu Lan akan mengganti semua jaring pengikat dewa yang telah dirusak."

Jiang Cheng membalikan tubuhnya dan berjalan dengan tenang ke arah yang berlawanan, "Tidak perlu." Jiang Cheng melirik Jin Ling yang masih berdiri sambil menatap tajam pada Mo XuanYu tetapi matanya tak berani melihat Lan WangJi. "Kenapa kau hanya berdiri disana? Mangsa mu tidak akan datang begitu saja dan melemparkan diri ke pedangmu. Jika hari ini kau tidak menangkap buruan yang bagus, jangan berpikir untuk mendatangiku lagi!"

Jin Ling tersentak. Dia menatap arah kemana Pamannya pergi dan memegang gagang pedangnya dengan erat. Jin Ling segera pergi ke arah yang berbeda dari Pamannya.

SiZhui dan JingYi menunggu instruksi lebih lanjut dari Lan WangJi, tetapi mata SiZhui tidak pernah berpaling dari Mo XuanYu yang nampaknya sedikit terkejut. Dia hampir tidak memperhatikan arahan Ayahnya, "Amati gunung ini tetapi jangan memaksakan diri."

Suara Ayahnya membuat dia kembali memfokuskan dirinya. baik SiZhui maupun JingYi hanya menjawab dengan sopan dan segera memberi hormat pada Lan WangJi. Lan WangJi tersenyum kecil pada putranya dan SiZhui merasa hatinya penuh dengan kebanggan saat ini. Ayahnya telah berjalan melewati mereka. SiZhui sempat berbalik dan melihat Ayahnya mengangguk pada Mo XuanYu.

SiZhui mendekati pemuda itu dan memberinya hormat, "Mo gongzi, terima kasih atas bantuannya di desa Mo."

Mo XuanYu tertawa dan mengucapkan itu bukan apa-apa. Tetapi, melihat tawa yang begitu familiar, SiZhui merasa jantungnya berdetak dengan kencang lagi. Tawa itu sama seperti milik adiknya, Lan Guang. Lan Guang mendapatkan tawa itu dari Ibu mereka, mungkin kah pemuda ini..

SiZhui ingin bertanya tetapi JingYi telah memanggilnya,"SiZhui! Apa yang kau lakukan?"

SiZhui hanya bisa memberi hormat pada Mo XuanYu dan pergi mengikuti JingYi. Mereka pergi ke arah yang sama dengan Jin Ling dan tentu mereka bertemu dengannya. Sepanjang perjalanan, JingYi dan Jin Ling terus berdebat. SiZhui memilih berjalan di antara mereka untuk menengahi kedunya.

JingYi berdecih dengan kasar dan mempercepat langkahnya, "Cih. Hari yang buruk."

Jin Ling ikut mempercepat langkahnya dan membuat SiZhui berjalan sendirian di belakang keduanya, "Kenapa kau ada dimana-mana?"

"Diam lah. Gunung Dafan bukan milikmu sendiri. Dimanapun aku berada itu terserah padaku. Itu bukan urusanmu."

"Jaring pengikat dewa juga bukan urusanmu. Jika kau bisa membawa kembali 400 jaring, silahkan bicara tetapi jika tidak bisa jangan sombong." JingYi terlihat sangat kesal. Dia menarik pedang miliknya dan SiZhui mencoba menghentikan nya, "A-Yi, apa yang kau lakukan?"

JingYi meraung dan tidak peduli dengan teguran SiZhui, "Argh! Aku benar-benar kesal pada sikap sombongnya!"

Jin Ling berbalik dan ikut menarik pedangnya, "Hah?! Kenapa?! Kau ingin berkelahi?"

Keduanya sama-sama memiliki tempramen yang cukup buruk. Biasanya JingYi lebih berkepala dingin menghadapi Jin Ling walau memang keduanya sering bertarung. Tetapi kali ini, JingYi dengan cepat kehilangan kesabarannya. Mungkin dia masih lelah dan kejadian di desa Mo mungkin cukup mengguncang dirinya sampai dia bersikap seperti itu.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now