Bagian 49

16.9K 1.7K 261
                                    

Pada pagi harinya, Wei WuXian mengamati wajah putra sulungnya dengan percampuran antara geli dan sedikit rasa kasihan. Sejak bangun pagi ini, suasana hati SiZhui sangat buruk dan Wei WuXian penasaran siapa yang telah membuat putra nya yang ramah ini berada dalam suasana hati semacam ini?

Lan Guang yang duduk di sampingnya pun merasa penasaran. Apa yang membuat kakak pertama nya marah?

Baru lah setelah JingYi berpamitan untuk pergi mereka segera tersadar.

SiZhui sedang cemburu.

Entah mereka harus tertawa atau merasa kasihan. Mereka mengintip saat JingYi menyapa seorang pemuda berbaju biru yang telah menunggunya. Pemuda itu tampan. Jika ingin ditanyakan antara SiZhui atau dia yang tampan, Wei WuXian merasa kesulitan untuk menjawab.

Pasalnya, keduanya memiliki karisma tersendiri.

Wajah SiZhui tidak diragukan lagi sangat tampan. Dengan perpaduan antara dirinya dan Lan WangJi, sudah pasti anak-anak mereka akan terlihat sama indah nya dengan mereka. SiZhui memiliki wajah yang menggambarkan seorang dewa.

Berlebihan, tetapi Wei WuXian senang memuji anaknya.

Tetapi, dia berbicara dengan kenyataan. Anaknya tampan! Dengan hidung mancung, kulit putih, bibir merah muda dan matanya yang memancarkan kelembutan. Ditambah, keturunan Lan selalu menghasilkan yang terbaik!

Lihat saja Lan WangJi dan Lan XiChen. Atau bahkan Lan QiRen yang sudah menjadi pria paruh baya itu saja masih tetap terlihat tampan!

Tetapi, untuk pemuda berbaju biru ini, Wei WuXian dapat mengatakan jika dia juga tampan. Wajahnya sedikit lebih dewasa dibandingkan SiZhui. Mungkin saja dia lebih tua dibandingkan putranya. Lalu, di matanya memancarkan kilatan kejahilan dan senyumnya menawan. Dia seperti iblis yang suka menggoda manusia dengan rupanya.

Keduanya sama-sama memiliki kecantikan yang membunuh.

Dengan senyum geli di wajahnya, Wei WuXian merangkul putranya. Menegurnya karena terus memainkan makanannya.

“Jika kau tak memiliki kegiatan hari ini, temani Ibumu ini untuk membeli beberapa barang.”

Telinga Lan Guang menangkap perkataan Wei WuXian. Remaja itu segera melompat dan memeluk Wei WuXian. Menatapnya dengan pandangan anak anjing kecil yang ingin bermain dengan induknya. Wei WuXian merasa gemas dengan pandangan anaknya, tetapi dia mencubit hidung Lan Guang dan berkata, “Kau pergilah berlatih bersama A-Xi dan Ayahmu.”

Lan Guang segera berakting. Berpura-pura menjadi menyedihkan agar Wei WuXian mau membawanya. Tetapi, Lan Xi segera menyeretnya untuk berlatih. Dia paham ada yang ingin Ibu mereka bicarakan dengan sang kakak. Dan apapun itu, pastilah mengenai hal yang belum dimengerti oleh Lan Xi dan Lan Guang.

Wei WuXian dengan bersemangat berkeliling di pasar. Dia menyinggahi satu persatu kios yang menurutnya menarik. Membeli banyak barang dengan uang Ayah mereka. Lan WangJi tak pernah mempermasalahkan mengenai uang, apapun yang diinginkan oleh Wei WuXian, dia akan berusaha membelikannya.

Tetapi, Wei WuXian sendiri bukan tipikal yang suka menghambur-hamburkan uang.

Jika Wei WuXian bersemangat, sangat berbeda dengan SiZhui yang masih terlihat muram. Dia melirik tanpa minat pada apapun yang ditunjukkan oleh Ibunya dan hanya diam berjalan di sisi sang Ibu sambil membawa barang-barang yang dibelanjakan oleh sang Ibu.

“Pemuda tadi pagi, apa kau mengenalnya?” Wei WuXian bertanya selagi memilih beberapa buah yang sedang dijual.

SiZhui meliriknya tanpa minat, bisa dianggap tidak sopan tetapi bagi Wei WuXian itu sama sekali bukan masalah. Dia telah melakukan banyak hal yang lebih tidak sopan dibandingkan putranya dan saat ini SiZhui sedang berada dalam kondisi hati yang buruk.

Miss you Mommy (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora