Bagian 66

9.9K 1.3K 143
                                    

.JingYi membuka matanya dengan perlahan. Dia menoleh pada SiZhui di sisinya. Tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya. Perlahan, dia mengambil tangan SiZhui. Meletakkan tangan itu pada wajahnya dan tersenyum kecil. Tangan SiZhui lebih besar dari tangannya, tangannya juga hangat dan nyaman. Kemudian, dia melihat cincin pada jemarinya.

Mengingat kembali apa yang dikatakannya pada Zhang Junda, dia merasa bersalah.

Tak seharusnya dia mengatakan itu pada Zhang Junda. Pemuda itu sudah bersikap sangat baik padanya. Lagi pula.. pembunuhan itu bukan dilakukan oleh Zhang Junda sendiri. Tetapi, dia tetap tidak bisa menerima metode pembunuhan yang sangat sadis seperti itu. Juga, wanita itu adalah bawahan Zhang Junda, dan Zhang Junda yang memerintahkan untuk membunuh pria tersebut.

Ditambah, JingYi juga mendengar apa yang mereka teriakan sebelumnya. Mereka berkata Zhang Junda menculik bayi-bayi dan membunuh wanita hamil. Bukankah itu sangat keji?

Tetapi, mengingat kembali wajah Zhang Junda yang terlihat sedih, hati nurani nya tergerak. Mungkin saja.. tuduhan para warga tidak benar kan?

JingYi menghela nafas pelan. Dia meremas tangan SiZhui yang ada pada wajahnya dengan lembut sebelum menyibak selimut untuk turun dari tempat tidur. Memandang SiZhui yang masih tertidur, JingYi tersenyum kecil. Dia memperbaiki selimut dan berjalan keluar dari kamar.

.

.

Kamar Zhang Junda dan kamarnya tak terletak jauh. Dan disini dia, mengetuk pintu kamar sang iblis dengan ragu. Pintu kamar itu perlahan terbuka, tetapi yang muncul bukan lah orang yang diharapkan oleh JingYi.

QingLin memandang tanpa ekspresi padanya. Dia tak mengatakan apa-apa dan membuat JingYi merasa gugup.

“A-Jun.. apakah dia ada?” JingYi bertanya dengan gugup. Dia menundukkan kepalanya, berusaha menghindari pandangan tajam QingLin. Gadis iblis ini sangat menakutkan. Dia membelah orang seolah itu adalah buah semangka dengan pedangnya.

Tanpa berkata apapun, QiongLin menggeser tubuhnya, dia menunjuk ke dalam ruangan tanpa ekspresi. JingYi mengintip. Ruangan kamar itu terlihat sangat berantakan. Terlihat seperti seseorang yang marah sedang berusaha menghancurkan kamar ini. Mata nya menjelajahi kamar untuk mencari keberadaan Zhang Junda.

Terkejut karena yang didapatinya adalah sosok pemuda yang berantakan. Zhang Junda tergeletak di tanah, menangis dan terus mengatakan lirihan. Tubuhnya bergetar dan di sekitarnya tersebar jarum-jarum kecil. Ada beberapa yang menancap pada lengannya. Penampilannya saat ini sangat berbeda dengan Zhang Junda yang JingYi kenal.

“A-Jun!” JingYi menjerit. Dia segera masuk ke dalam kamar iblis tersebut dan menghampirinya.

Zhang Junda tak meliriknya, dia malah melukai dirinya sendiri. JingYi ingin menghentikan perbuatan sang Iblis, tetapi QiongLin tiba-tiba berseru, “Jangan sentuh dia.”

Tangan JingYi membeku di udara, dia melihat dengan ragu pada Zhang Junda yang nampak sangat menderita lalu pada QiongLin. Dari tatapannya, dia bertanya mengapa tak boleh.

“Kau hanya akan membuatnya lebih menderita.”

“Apa?”

QiongLin tak mengatakan apapun lagi. Dia mendekati Zhang Junda, lalu menancapkan sesuatu pada lengan pemuda itu. Zhang Junda mengerang, sepertinya dia sangat kesakitan. Tetapi, tak lama kemudian kesadarannya mulai menghilang. Nampaknya, Zhang Junda pingsan.

QiongLin menendang tubuh Zhang Junda dengan pelan. Ini membuat JingYi memekik terkejut ketika mengetahui caranya memperlakukan Zhang Junda. Meski begitu, QiongLin tampak tidak terganggu. Dia mengangkat tubuh Zhang Junda membaringkannya ke tempat tidur. Dengan kasar, dia mencabuti jarum-jarum yang menancap pada lengan si Iblis. Zhang Junda mengerang kesakitan dan tubuhnya mulai mengejang. JingYi tanpa sadar menyentuh titik kemerahan pada lehernya. Reaksi Zhang Junda terlihat sama dengan nya ketika ditusuk menggunakan jarum aneh oleh pemuda iblis tersebut.

Miss you Mommy (TAMAT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant