Bagian 39

13.3K 1.6K 94
                                    


AN/; Disini saya hanya ingin memperjelas, karena Wei WuXian dan Lan WangJi sudah melakukan perjalanan ke Desa Wu dengan cukup cepat, namun mereka malah memutar arah untuk melewati jalan yang dilewati oleh bocah-bocah Lan. Karena itu, kalian pasti sudah bisa menebak jika Lan WangJi dan Wei WuXian harus menempuh perjalan 2x lebih jauh dibandingkan anak-anak Lan.

Nafasnya tersenggal seolah dia baru saja berlari dari tempat yang jauh. Dia mencengkram dada nya erat dan matanya menjadi tidak fokus. Abu-abu itu bergetar dengan tidak tenang bersamaan dengan pikirannya yang menjadi kacau.

Wei WuXian merasa seolah dia akan segera mati. Dia tidak merasakan sakit pada tubuhnya, tetapi ‘sakit’ ini menyerang jiwa nya dan membuatnya seolah lebih baik dia mati saja. Tangannya yang berkeringat bergetar dengan tubuhnya yang gemetaran. Lan WangJi merangkulnya, berusaha untuk menenangkan Wei WuXian walau sekarang pikirannya ikut kalut.

“Aku meletakkan pelindung untuk mereka.. seharusnya itu bisa bertahan hingga mereka 17 tahun.. aku yakin kau akan merawat mereka dengan baik.. tapi, hanya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.”

“Ini akan melindungi mereka dari energi kebencian. Tetapi, tentu saja akan semakin melemah saat mereka semakin dewasa.”

Wei WuXian berusaha untuk mengatur nafasnya. Dia berusaha untuk berpikir dengan positif. Wei WuXian tak tahu mengapa dia memikirkan hal itu. Tetapi dia terus mencoba untuk tenang dengan memikirkannya.

..

JingYi meremas tangannya dengan cemas. Lan Guang masih belum sadar sampai saat ini. Beberapa kali Lan Xi akan memberinya energi spritual untuk membantu menyingkirkan energi gelap yang masuk ke  dalam tubuh adik kembarnya itu. Wajah Lan Xi terlihat lebih datar dari sebelumnya, JingYi bisa melihat jika di dalam mata Lan Xi penuh dengan rasa khawatir dan amarah.

Lan Xi tak menjelaskan padanya apa yang terjadi pada Lan Guang, dia juga tidak mengatakan apa-apa ketika melepaskan gelang giok merah itu dari tangan adiknya. Saat ini, Lan Xi meletakkan beberapa pembatas di sekitar gelang tersebut untuk mencegahnya melepaskan energi gelap.

“A-Guang.” Lan Xi memanggil dengan lirih nama saudara kembarnya itu.

JingYi tak tahu tempat macam apa yang didatangi bocah ini, tetapi dia tahu jika itu adalah tempat yang berbahaya. Tetapi, tempat apapun yang didatangi Lan Guang, tempat itu pasti memiliki petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka tangani saat ini. JingYi bisa merasakan sedikit perasaan akrab pada gelang yang dibawa Lan Guang dan tusuk konde yang dihancurkan oleh Lan Xi.

Tetapi, untuk saat ini lebih baik untuk tidak membicarakannya. Dia masih merasa khawatir pada bocah yang tak kunjung membuka matanya hingga saat ini.

Pada tengah malam, Lan Guang akhirnya berhasil mendapatkan kesadarannya kembali. Dia menatap sejenak pada ruangan yang gelap gulita lalu pada tangannya yang sedang ditahan. Lan Xi duduk di sisinya, memegang tangannya dengan erat. Dengan kepala yang terantuk-antuk dan mata yang setengah menutup, Lan Guang tahu jika kembarannya itu sedang berusaha untuk tidak tidur.

Dia melihat pada sisi ruangan dan menemukan JingYi yang sedang tertidur dalam posisi duduk sambil memeluk pedangnya. Dia menggerakkan tangannya yang sedang ditahan oleh Lan Xi untuk mendapatkan perhatian dari kembarannya. Alhasil, Lan Xi segera membuka matanya dan berusaha untuk fokus. Ketika dia melihat manik emas yang sedang memandangnya, dia tak bisa menahan rasa suka cita di hatinya. Segera dia memeluk tubuh adiknya dan mengucapkan banyak terima kasih di dalam hatinya. Dia sangat takut pada awalnya. Dia takut adiknya tak bisa mengendalikan energi gelap yang masuk ke dalam tubuh nya dan berakhir dengan hilangnya kesadaran milik adiknya. Namun, sekarang dia merasa lebih baik.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang