Miss you Mommy (TAMAT)

Bagian 72

Jika anak-anak Lan membutuhkan waktu 3 hari untuk tiba di tempat tujuan, Wei WuXian dan Lan WangJi hanya membutuhkan satu hari perjalanan. Mengikuti arahan yang diberikan lengan, mereka pergi ke Yueyang. Setelah memasuki kota, banyak orang yang merasa sangat penasaran ketika melihat kereta kuda yang mereka tumpangi. Pasalnya, kereta kuda itu sangat megah, dengan emas yang menghiasinya dan kuda yang menariknya pun sangat mempesona.

Ketika yang turun dari dalam kereta kuda adalah Lan WangJi dan Wei WuXian, penduduk telihat cukup terkejut. Mungkin mereka mengharapkan seorang bangsawan muda yang berpakaian indah dan berparas cantik. Walau paras kedua orang itu sangat indah, tetapi pakaian yang mereka kenakan cukup sederhana. Dan lagi, setelah Lan WangJi berbicara pada kusir, kereta kuda itu menghilang dengan sangat cepat.

Keduanya yang menjadi pusat perhatian berjalan berdampingan melalui kerumunan yang ramai tanpa peduli. Karena ketidakpedulian keduanya, para penduduk mulai kembali melakukan pekerjaan mereka dan tak lagi memandang keduanya.

Wei WuXian tertawa, berbalik dan berjalan beberapa langkah menghadap ke belakang. Lan WangJi menegurnya dengan lembut, mengatakan bahwa dia akan membrak seseorang atau malah terjatuh jika seperti itu. Wei WuXian segera mendekati Lan WangJi, dia menggandeng tangan pria nya dengan mesra. Sebelumnya, saat dia belum tau bahwa dia memiliki 3 anak dan suami, dia terus berpikir untuk melarikan diri dari Lan WangJi setelah tugas ini selesai.

Tetapi sekarang, dia merasa itu adalah pemikiran yang konyol. Untuk apa melarikan diri dari suami mu sendiri?

Wei WuXian tertawa memikirkan setiap lelucon yang telah dia lakukan agar membuat Lan WangJi jijik padanya-tentu saja tak ada yang pernah berhasil. Ketika dia selesai tertawa, Wei WuXian segera memasang wajah serius, “Lan Zhan, apakah kamu berpikir bahwa Da Chen mungkin saja termasuk dalam kelompok yang sama dengan orang yang meletakkan tangan ‘Teman Baik’ kita di Desa Mo dan menjahit kakinya di atas kaki mayat yang lain dan menguburnya di dinding? Dan apakah dia adalah orang yang sama dengan orang yang mengubur potongan tubuh di kota kabut?”

Lan WangJi, “Dia tidak.”

Wei WuXian, “Benar. Fang berkata bahwa mereka sama sekali tidak tahu mengenai kedatangan para murid-murid junior. Tapi, aku merasa pria ini sedikit mencurigakan. Ada dua kelompok menurut perkiraanku. Satu adalah yang berusaha keras untuk menyembunyikan semuanya, sedangkan yang satu lagi ingin agar ini ditemukan. Da Chen ini.. kelompok mana yang dia masuki, aku sendiri masih merasa ragu. Fang berkata.. mereka merubah rencana mereka karena permintaan Da Chen. Fang ingin membalaskan dendam pada penduduk kota kabut, seharusnya dia tidak tahu mengenai kedatangan kita ke kota kabut. Keinginannya adalah membunuh semua orang di desa kabut.. tepi XingSu masih hidup sampai kita datang. Itu artinya, dia tetap di kota kabut untuk membunuh remaja itu!”

Dia mendongak sedikit untuk menatap wajah tampan suaminya, Lan WangJi masih berjalan dengan tenang dan pandangannya lurus ke depan. Tetapi, Wei WuXian tahu jika dia mendengarkan setiap kata yang dilontarkan olehnya.

Wei WuXian kembali melanjutkan, “XingSu terus bersembunyi di dalam rumahnya, bersama dengan mayat Ibunya.. mereka tak bisa menemukannya. Karena rumahnya tertutup oleh aura kematian dari ibunya dan dari pemakaman yang dibuat Ayahnya. Aku yakin ada seseorang yang memberitahu mereka tentang kedatangan kita sehingga mereka mengubah rencana begitu cepat. Fang ingin menangkapku dan memaksa untuk membuat kembali Yin Hufu. Tetapi, mereka tidak mempertimbangkan ketika murid-murid junior juga malah datang. Ini tebakanku. Seseorang memberi tahu Da Chen mengenai kedatangan kita. Fang sama sekali tidak mengetahui mengenai hal ini karena dia fokus membasmi penduduk kota kabut yang tersisa, yaitu XingSu.”

“Lalu, mengetahui kedatangan kita, Da Chen meminta untuk mengubah rencana. Mengatakan beberapa hal untuk menghasut Fang bahwa Yin Hufu dapat membangkitkan kembali orang mati. Karena dia tahu, jika Fang sangat ingin menghidupkan kembali anak dan istrinya. Tetapi, mereka tak tahu jika ada seseorang yang menggiring para murid junior ke kota kabut pula.”