Bagian 25

16.9K 1.9K 109
                                    

Wei WuXian dan kelompoknya kembali ke penginapan setelah matahari terbenam. Ketika melihat Lan Xi di kejauhan, Lan Guang segera berlari keluar dan menghampiri kakak kembarnya. Dia menerjang Lan Xi dan membuat sang kakak terjatuh ke tanah dengan dia di atasnya.

"Lan Guang." Suara Ayahnya menyadarkan tindakannya yang tak sopan. Lan Guang segera bangun dari tubuh sang kakak dan membantunya untuk bangun pula. Sedangkan Wei WuXian sudah tertawa terbahak-bahak karenanya. Lan Guang memandangnya dengan sangat kesal.

Lan WangJi menatap keduanya untuk beberapa saat lalu melewati mereka begitu saja.

Melihat Lan WangJi yang berlalu begitu saja, Wei WuXian segera memanggilnya lalu mulai mengekor padanya. Lan Guang terlihat masih kesal karena ditertawakan oleh pemuda itu, tetapi JingYi meneriakinya dan menyuruhnya untuk masuk kembali ke penginapan segera.

Ketika dia masuk ke penginapan, kakaknya, SiZhui masih membaca bukunya dengan tenang sedangkan Jin Ling sedang memainkan lonceng khas YunMeng Jiang di tangannya. Sedangkan Xing Su, remaja kurus itu duduk tak jauh dari mereka. Dia hanya diam dan menatap tangannya tanpa mengeluarkan suara apapun.

Lan Guang mendekati sang kakak. Direbahkannya kepala nya dan dengan paha SiZhui sebagai bantalnya, dia bertanya, "Yuan Gege, kapan kita akan kembali ke Gusu?"

SiZhui tersenyum, "Kita akan kembali besok pagi. Xiao Xi pasti masih lelah. Biarkan dia beristirahat terlebih dahulu."

Mendengar penjelasan dari sang kakak, Lan Guang hanya dapat melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar miliknya. Ketika itu, dia melihat kakak kembarnya telah melepaskan jubah luarnya. Rambut panjangnya juga terurai di punggungnya dan membuatnya terlihat cantik tetapi tidak terlihat feminim. Ikat kepala yang selama ini menjadi kebanggan sekte mereka telah dilepaskan.

Kini, Lan Xi lebih terlihat seperti seorang tuan muda kaya raya yang anggun dibandingkan seorang kultivator.

Lan Guang, "Xi Xiong, kamu akan beristirahat secepat ini?"

"En. Harus istirahat."

Lan Guang hanya mengendikkan bahunya. Dia ikut melepaskan jubahnya, lalu melepaskan ikatan rambutnya dan membiarkan rambut panjang itu mengalir turun ke punggungnya seperti air terjun. Ketika Lan Xi melihat ini, dia mengingat bagaimana pemuda bernama 'Mo XuanYu' itu menyentuh rambutnya siang tadi.

Tangan Lan Xi terulur tanpa sadar dan menyentuh rambut adiknya. Setiap helai rambut milik sang adik sangat lembut dan harum. Lan Guang berbalik dan menatap sang kakak dengan bingung.

Lan Xi membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu namun yang keluar hanya, "Aku akan menyisir rambutmu."

Dengan kegirangan, Lan Guang mengambil sisir dan memberikan nya pada sang kakak. Membiarkan tangan terampil Lan Xi menyisir rambutnya dengan lembut.

"Xi Xiong, menurutmu.. jika Ibu masih hidup.. apakah dia akan menyisir rambut kita juga?"

Lan Xi tak segera menjawab pertanyaan adiknya. Dia memikirkan apa yang harus dia jawab pada adiknya juga pada dirinya sendiri. Kembali lagi dia teringat pada cerita kakaknya mengenai Ibu mereka yang selalu menyisir rambut SiZhui ketika masih kecil.

"En. Tentu saja."

"Pasti sangat menyenangkan bukan? Aku sangat ingin disisir oleh Ibu."

Kali ini Lan Xi tak mengatakan apapun. Dia tetap menyisir rambut adiknya dengan lembut. Namun, dirinya memikirkan perasaan nya sendiri. Dia juga ingin disisir oleh Ibu mereka. Bayangkan saja jika Ibu mereka masih tetap hidup, pastilah mereka tidak perlu kembali ke Gusu dan menjadi Tuan Muda di sana.

Mereka pasti hanya akan hidup dengan sederhana di rumah mereka dan dipenuhi dengan tawa dan canda sehari-hari.

Tak ada peraturan yang mengikat, tak ada etika yang harus dijaga. Tak perlu juga bersikap kaku pada orang lain.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang