Bagian 84

9.1K 1.3K 436
                                    

SiZhui tak bisa tenang menunggu keluarganya kembali. Dia melirik Zhang Junda yang duduk di sisi JingYi, pemuda itu mengusap wajah JingYi dengan sangat lembut. Membuat SiZhui harus mengepalkan tangannya dengan sangat erat sampai kuku menembus ke dalam telapak tangannya. Untuk sekarang, dia harus menekan rasa cemburunya terlebih dahulu dan mengutamakan keluarganya. 

SiZhui berbalik pada Zhang Junda, “Jaga.. tolong jaga A-Yi.”

Zhang Junda mengangkat alisnya, terlebih saat dia melihat SiZhui malah meninggalkan ruangan itu. Dia memiringkan kepalanya, lalu tersenyum jahil dan melambaikan tangannya.

SiZhui berjalan menuju gerbang, melihat saat Ayah nya mendarat ke tanah dengan Ibunya di dalam pelukan. SiZhui membungkuk untuk memberi salam, dia melirik Wei WuXian, khawatir. Menyadari kekhawatirannya, Lan WangJi berkata dengan ringan, “Dia hanya tertidur.”

SiZhui mengangguk, dia mencari adik-adiknya, namun tak menemukan mereka. Lan WangJi ikut berbalik, mengernyit karena tak menemukan kedua anak kembarnya. Kemana mereka?

Sementara kedua bocah kembar itu sedang berhadapan dengan Jin Ling yang terlihat marah. Mereka tak sadar Jin Ling mengejar mereka sampai setengah perjalanan. Keduanya memutuskan untuk menghentikan Jin Ling.

Jin Ling menatap kedua bocah itu dengan tatapan tajam, “Menyingkir dari jalanku.”

“Ling Gege, dia Ibuku. Tolong jangan sakiti Ibuku.” Lan Guang memohon pada Jin Ling. Wajah Jin Ling mengeras, dia mengabaikan tatapan adik sepupunya.

Jin Ling, “Lalu apa? Dia membunuh Ayahku, merenggut kebahagiaan dari Ibuku!”

Lan Guang menggelengkan kepalanya, “Ling Gege, aku baru saja mendapatkan Ibuku.”

Jin Ling, “Kenapa aku harus peduli?! Tak masalah jika kau mendapatkan Ibumu kembali dan bukan Ayahku?! Kenapa hanya Ibumu yang kembali dan Ayahku tidak?! Tak masalah kalian berbahagia sedangkan aku terluka?!”

“Ling Gege, ini egois, aku tahu. Tapi dia ibuku. Aku akan melakukan apapun untuk melindungi Ibu. Aku tak ingin kehilangan Ibuku lagi.” Kedua matanya berair, hidungnya merah dan dia memandang Jin Ling dengan tatapan bersalah.

Jin Ling mengayunkan pedangnya, tidak bermaksud untuk melukai Lan Guang tetapi untuk melampiaskan kekesalan dan kekecewaannya. Dia memiliki perasaan campur aduk, terutama saat melihat kedua anak kembar di depannya. Pertama kali dia mendengar jika kedua anak ini adalah sepupunya, dan merupakan anak dari orang yang sangat dibenci nya selama ini, dia merasa rumit. Tetapi dia tahu dia tak bisa membenci mereka. Mereka tak melakukan kesalahan apapun. 

Menghabiskan waktu bersama mereka membuatnya senang. Dia juga memikirkan mengenai nasib mereka yang sama-sama kehilangan salah satu orang tua mereka. Dia berpikir bisa membagi penderitaannya bersama kedua anak itu. Tetapi sekarang sudah tidak sama lagi. Mereka sudah menemukan Ibu mereka. Dan dia ditinggal sendirian tanpa Ayahnya. Bahkan dia tak akan pernah tahu bagaimana rasanya memiliki seorang Ayah.

Jin Ling, “Kenapa hanya peduli pada rasa sakit yang kalian terima dan bukan aku? Kalian kembali memiliki Ibu kalian, tetapi Ayahku tak akan pernah kembali. Kenapa takdir berat sebelah seperti ini?! Apa Tuhan itu memang ada dan adil untuk manusia?! Kenapa hanya memikirkan penderitaan Ayah kalian dan bukan Ibuku? Dia baru setahun merasakan kebahagiaan bersama Ayahku dan itu direnggut begitu saja oleh Ibu kalian yang mengaku saudaranya! Dan kalian disini sekarang, mengaku saudaraku, berusaha untuk menghalangiku.”

Lan Guang, “Ling Gege, bahkan jika kau membenci kami juga, kami tak akan pernah menyerahkan Ibu kami.”

“LAN GUANG!” Teriak Jin Ling.

Kedua remaja itu tersentak, menatap ragu pada Jin Ling. Pemuda Jin itu menggenggam erat gagang pedangnya, seolah berharap dia bisa mematahkannya. Matanya berair, tetapi terpancar kemarahan di dalam matanya. 

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang