Bagian 62

12K 1.5K 179
                                    

Melihat raut kesal pada wajah JingYi membuat Zhang Junda merasa bersalah. Dia segera mendekati pemuda itu, meremas pundak pemuda yang lebih kecil dengan pelan. Dan tersenyum penuh permintaan maaf, “Xiao Yi.. jangan marah. Maafkan aku.. sudah menjadi kebiasaanku. Itu sulit dihilangkan.”

JingYi mendengus. Zhang Junda kembali berusaha menjelaskan dirinya pada JingYi, “Sarkasme adalah hal yang wajar jika kau tumbuh hanya untuk dicaci.”

Pandangan JingYi berubah menjadi sedih. Tetapi Zhang Junda dengan cepat menghiburnya.

“Tak masalah. Semua di masa lalu. Sekarang.. apa yang kau lakukan disini? apa kau tidak sarapan?”

JingYi tersenyum, “Aku sudah sarapan.”

“Lalu, apa yang ingin kau lakukan?”

“Bolehkah aku melihat-lihat tempat ini?”

Zhang Junda menggelengkan kepalanya, dia menyunggingkan senyuman, “Apa aku harus menjadi pemandu mu?”

“Jika anda tidak sibuk, Tuan Iblis.” Senyuman kecil yang dia dapat dari JingYi membuat beban yang ada di pikirannya mulai menguap. Manusia.. memang hal yang menarik.

..

..

Lan WangJi kembali dengan membawa banyak makanan bagi Wei WuXian. Pemuda itu segera menyelinap menuju pangkuan Lan WangJi dan mulai bermanja.

“Lan Zhan.. kau membuatku sangat kelelahan. Kau harus menyuapi aku!”

“En.”

Dan Lan WangJi benar-benar menyuapi Wei WuXian. Siapa yang menyangka jika seorang HanGuang-Jun yang terkenal dingin ternyata sangat memanjakan istrinya? Dan siapa pula yang menebak YiLing Laozu yang kejam ternyata orang yang suka bermanja-manja?

Tentu saja kedua orang yang dimaksud pun tidak mempedulikannya. Mereka sibuk menikmati dunia mereka sendiri sembari melepas rindu. Wei WuXian banyak berbicara selama makan, yang akan ditegur dengan lembut oleh Lan WangJi. Walau begitu, Wei WuXian tak akan mengindahkan perkataan pria yang  diberi gelar pembawa cahaya.

“Dimana anak-anak?”

“Mereka bersama Wen Ning.”
Wei WuXian bersandar pada dada Lan WangJi, “Aih.. mereka sudah menjadi begitu dekat.”

“Mn.”

Lan WangJi kembali menyuapi Wei WuXian.

..

Wei WuXian berjalan keluar kamar sembari merenggangkan tubuhnya. jujur saja krisannya masih terasa perih tetapi selebihnya sudah lebih baik. Lan WangJi sedang mengembalikan peralatan makan mereka dan Wei WuXian merasa kebosanan di dalam kamar sehingga dia memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak.

Wei WuXian bahkan belum mengambil 10 langkah dari kamar ketika dia mendengar suara tawa. Mencari sumber suara, Wei WuXian menemukan JingYi yang memegang Xiao Mao di tangannya tertawa karena apapun yang dikatakan Zhang Junda. Wei WuXian mulai mengendap-endap, mendekati keduanya.

Dia merangkul JingYi dan membuat pemuda itu terkejut.

“Senior Wei, kau menakutiku. Tolong jangan muncul seperti itu lagi.” JingYi menyetuh dadanya. Jantungnya masih berdegup dengan cepat karena terkejut. Wei WuXian sudah jelas tidak mempedulikannya. Sebaliknya, dia malah tertawa dan mengatakan akan lebih sering menyapa JingYi dengan cara yang sama.

JingYi memasang ekspresi ‘Kau-pasti-bercanda-kan?’

Tetapi Wei WuXian mana peduli. Dia mengalihkan perhatiannya pada Zhang Junda yang sejak tadi hanya mengamati mereka.

Miss you Mommy (TAMAT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt