Bagian 68

9.5K 1.2K 211
                                    

.
“Jadi, apa yang kau pikirkan?” tanya Zhang Junda setelah tawanya reda.

“Mengenai perasaanku pada SiZhui.”

Zhang Junda menyentuh pundak JingYi dan tiba-tiba saja mereka telah berpindah ke kamar pemuda itu. Kamar ini sudah dibersihkan dan jauh lebih rapi sekarang dibandingkan terakhir kali JingYi masuk ke dalamnya.

Zhang Junda berbaring di tempat tidur sambil memakan buah anggur yang entah dia dapat dari mana, sedangkan JingYi duduk di kursi dengan bingung.

“Lanjutkan.. aku ingin mendengarnya.” Kata Zhang Junda.

Mengerjap beberapa kali, akhirnya JingYi tersadar jika mereka baru saja berpindah dari halaman luar ke dalam kamar Zhang Junda. Bagaimana Iblis itu melakukannya?!

“Kau.. kita baru saja berpindah?! Begitu saja?! Bagaimana bisa?!”

Zhang Junda melambaikan tangannya, “Hais.. itu pembahasan nanti saja. sekarang.. mari kita dengarkan apa yang bisa dipikirkan oleh otakmu yang tak lebih besar dari butiran debu.”

JingYi melotot dengan marah. Tetapi, sang Iblis tidak mempedulikannya. Dia terus memakan anggurnya sambil menunggu JingYi bercerita. Meski begitu, JingYi tak kunjung mengucapkan sepatah kata pun.

Zhang Junda melempar satu lagi buah anggur ke dalam mulutnya. Dia meludahkan bijinya dan bertanya, “Apa yang kau tunggu? Cepat katakan padaku.. bagaimana perasaanmu terhadap bocah cantik itu.”

JingYi mendengus dengan kesal, tetapi dia tetap bercerita.

“SiZhui menyatakan perasaannya padaku..”

“Wow.” Zhang Junda memasang tampang terkejut.

“Aku sangat terkejut. Aku tak menyangka dia ternyata menyukaiku.”

Zhang Junda tertawa, dia menghampiri JingYi dan memukul kening si pemuda dengan pelan.

“Kau saja yang tak sadar. Dari caranya berbicara padamu atau caranya memandangmu, aku bisa mengatakan bahwa orang idiot sekalipun pasti akan tahu.” Zhang Junda dengan senyuman mengejek berkata demikian. Kata-kata Zhang Junda benar-benar membuat JingYi terkejut.

“Jadi kau juga sudah tahu sejak lama?”

Dan Zhang Junda tersenyum dengan sangat bangga, “Tidak. Aku baru tahu saat kau mengatakannya.”

JingYi benar-benar menendang iblis kurang ajar itu.

..

“Xiao Yi.. jangan marah.. aku hanya mengatakan kebenaran. Aku benar-benar baru mengetahuinya.” Kini, Zhang Junda sedang berusaha membujuk JingYi yang sedang merajuk. Setelah ditendang oleh JingYi, pemuda tersebut juga menginjaknya dan mendudukinya dan menarik tangannya ke belakang-sepertinya JingYi ingin mematahkan tangannya. Dia harus memohon agar pemuda manusia itu mau berbelas kasih melepaskannya.

“Lalu.. apa yang kau katakan padanya?” karena bujukan tak berhasil, Zhang Junda memilih untuk menganti topik pembicaraan mereka. Dia menghela nafas lega karena JingYi segera melupakan kekesalannya dan mulai berbicara.

“Aku mengatakan.. aku tak tahu.”

“Apa?”

“Maksudku.. aku memang tak tahu apa yang aku rasakan padanya. Jadi, aku berkata padanya untuk memberiku waktu.”

Zhang Junda memberinya ekspresi, “Aku-sudah-menduganya.”

Lan JingYi merasa kebingungan. Jika SiZhui menyukainya, bagaimana dengan tunangannya itu? Bukan kah mereka sedang mengembangkan perasaan mereka saat ini? Dan tak mungkin Lan QiRen dengan semudah itu menyetujui hubungan mereka bukan? Juga, para tetua yang lain.. bagaimana dia bisa menghadapi mereka?

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now