Bagian 41

12.8K 1.6K 144
                                    

Pemuda itu memasang senyuman yang dingin pada Bai Hua, “Ini adalah apa yang kamu dapatkan jika melarikan diri dari rumah.”

Bai Hua menggelengkan kepalanya dan Lan Guang merasa dirinya akan segera gila. Bukan kah itu pemuda yang mereka lihat di kedai teh terakhir kali ketika dia pergi bersama saudaranya dan JingYi? Pemuda ini yang mengirimkan senyuman dingin yang membuat mereka ketakutan. Apa hubungannya dengan Bai Hua?

“Itu bukan rumah! Aku tak pernah menganggap tempat itu rumah!”

Pemuda yang dipanggil Zhang Junda itu mendengus menghina. Dia berjalan mendekati Bai Hua dan mendorong Bai Hua dari atas tebing. Bai Hua menjerit karena terkejut dan suara tubuh menabrak tanah yang keras terdengar.

Lan Guang merasakan tubuhnya remuk. Ada darah mengalir dari kepala, hidung dan mulutnya. Rasanya sangat sakit dan seharusnya dia sudah mati karenanya. Tebing itu sangat tinggi, kenapa Bai Hua masih tetap hidup?

Lalu, dia melihat jika Zhang Junda melompat ke dalam jurang dengan sangat santai. Dia berjongkok di depan Bai Hua dan dengan wajah dingin dia meludah ke sampingnya.

“Kau meninggalkan keluarga demi mengejar kultivator rendahan yang pada akhirnya mati karenamu. Walau kau hanya memiliki setengah darah yang sama denganku, aku tetap menghargaimu sebagai kakakku.”

Bai Hua mengeluarkan suara rengekan, dia mulai menangis. Zhang Junda menghela nafas dan menepuk kepala Bai Hua. Mereka tetap seperti itu sampai hanya terdengar suara tercekat dari Bai Hua.

“Kau tak akan bisa mati bahkan jika kau mau. Dan kau tahu itu. kecuali kau mau menusukkan dirimu sendiri ke pedangku. Ibuku membencimu dan Ibumu. Tentu saja, ibu manusiamu itu berani merayu Ayahku. Tetapi, aku tak pernah membencimu. Baiklah.. aku sempat tapi lupakan saja. Kau kakak yang baik. Aku akan membalas kebaikanmu padaku sewaktu kita kecil. Katakan saja apa yang kau inginkan? Kau ingin aku membangkitkan pria itu? siapa? Li Yun? Le An?”

Mata Bai Hua menunjukkan penolakan dan Zhang Junda menunggu hingga wanita itu mengatakan keinginannya.

“Aku ingin kekuatan.” Ujar Bai Hua dengan suara serak. Darah di mulutnya sama sekali tidak membantu dan perutnya terasa sangat mual.

Zhang Junda tertawa, tertawa seperti seorang maniak yang berbahaya. Sensasi ketakutan yang dirasakan Lan Guang saat ini berkali-kali lipat dari yang dia rasakan saat di kedai teh. Pria ini memang berbahaya!

Zhang Junda melemparkan sebuah gulungan, dia kemudian berdiri dan mengeluarkan kipas miliknya. Membuka kipasnya lalu mengipasi dirinya. Dia melangkahi tubuh Bai Hua yang masih tergeletak di tanah.

“Kau bisa keluar sendiri kan? aku akan kembali sekarang.”

Kesadaran Lan Guang kembali ketika dia merasakan sebuah tangan mendorong dirinya dan membuatnya terjatuh. Panggilan khawatir menggema di sekitar Lan Guang yang masih tenggelam dalam emosi Bai Hua. Kepalanya terasa berputar. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi terjatuh kembali. Denting pedang yang beradu dengan sesuatu membuatnya berusaha untuk fokus.

Lan Guang meremas tangannya dan mengigit lidahnya dengan kuat untuk menarik semua kesadarannya kembali. Walau kepalanya masih terasa sakit, dia berusaha sebaik mungkin untuk mengabaikannya.

Di depannya, JingYi sedang bertarung dengan Bai Hua dan sesekali akan meneriakkan namanya. mungkin berusaha membuatnya terbangun.

Lan Guang tahu jika JingYi bukan lah lawan yang sepadan dengan Bai Hua. Gadis itu sangat kuat, bahkan Lan Guang merasa sangat kesulitan bertarung dengannya. Dia ingin membantu JingYi, tetapi kepalanya terasa sangat mengerikan saat ini. Dan lagi, dia masih belum bisa menerima apa yang telah dilihatnya.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now