Bagian 88

9K 1.1K 189
                                    

SiZhui tidak kembali saat senja. Membuat JingYi khawatir ada sesuatu yang yang terjadi. Begitu pula kedua adiknya. Lan Guang takut apa yang dikatakannya malah benar-benar terjadi. Dia menggigiti kuku nya-yang beruntung segera dihentikan oleh Lan Xi. Lan Xi memegang pedangnya dengan cemas. SiZhui sangat tepat waktu, saat dia mengatakan dia akan kembali sebelum senja, dia akan melakukannya. Dan sekarang, matahari telah kembali ke tempat tidurnya. Bulan mulai terbit, tetapi itu malah membawa kesan suram yang membuat ketiganya bertambah khawatir.

Lan QiRen juga begitu. Dia sama sekali tidak mendengar berita mengenai kedatangan cucu nya atau orang-orang yang dikirimnya untuk memastikan keselamatan SiZhui. Lan QiRen menjentikkan lengan bajunya, memanggil beberapa murid untuk memastikan apakah SiZhui sudah kembali atau belum. Hasil yang didapatnya adalah nihil.

Apa yang terjadi pada cucu nya?

Tepat saat lonceng jam malam berbunyi, JingYi menyelinap keluar dari Yun Shen Bu Zhi Chu. Memastikan tak ada yang menemukannya, dia menggunakan pedangnya dan terbang ke arah perbatasan. Sayangnya, dia tidak benar-benar pergi tanpa ketahuan. Kedua bocah nakal yang dia pikir berhasil dia kurung di dalam kamar mereka, berhasil melarikan diri dan mengikutinya diam-diam.

Tidak butuh waktu lama untuk tiba di perbatasan. Dan mereka disuguhkan pemandangan yang membuat mereka terkejut. Tepat di perbatasan, dimana sungai mengalir dengan deras, sisa-sisa pertarunngan masih dapat terlihat. Ada beberapa noda gelap yang dicurigai sebagai darah. Beberapa sayatan pada batu dan pohon. Tumbuhan yang rusak karena terinjak dan terpotong.

JingYi terdiam. Atau tepatnya membeku. Dia menatap lonceng perak yang terbaring di tanah, terlupakan. Itu adalah lonceng yang SiZhui pamerkan padanya, berkata bahwa itu dibuat oleh Ibunya. Dia mengambilnya dengan tangan gemetar. Benda ini selalu digantung di samping lambang Gusu Lan di pinggang SiZhui. Tali yang terhubung pada lonceng itu terputus.

Tak jauh dari tempat lonceng itu ditemukan, JingYi melihat giok lambang Gusu Lan yang sudah hancur di tanah.

Apa yang terjadi pada SiZhui?!

..

Wei WuXian mengepalkan tangannya. Sejak meninggalkan Gusu, perasaan tidak tenang terus menetap di hatinya. Dan puncaknya adalah beberapa jam yang lalu. Dia hanya bisa memanjatkan doa pada dewa yang entah ada atau tidak. Bukit Luanzhang di depan mata mereka. Dan tempat itu penuh dengan mayat. Wen Ning membantu untuk mengalahkan sebagian dari kelompok mayat tersebut.

Mereka tak menemukan apapun di Bukit Luanzhang. Atau lebih tepatnya, mereka tak mencari dengan begitu teliti. Karena Wei WuXian dan Lan WangJi merasa mereka harus segera kembali ke Gusu untuk memeriksa keadaan anak-anak mereka. Tetapi tentu nya mereka tak melakukan hal tersebut.

Tujuan mereka berikutnya adalah reruntuhan Qishan. Wei WuXian tak tahu apakah tempat itu sudah dibangun kembali ataukah hanya dibiarkan begitu saja. Dia juga tidak begitu peduli. Perjalanan mereka ke Qishan, secara mengejutkan tak menemukan rintangan apapun. Butuh waktu 2 hari untuk mencapai reruntuhan Qishan. Wei WuXian mengepalkan tangannya saat tanpa sadar ingatan di masa lalu nya membanjiri kepala nya.

"Lan Zhan, entah mengapa aku merasa kita melakukan kesalahan." Wei WuXian berkata saat dia menatap reruntuhan di depannya. Lan WangJi meliriknya, tak mengatakan apapun. Wei WuXian menoleh, memandang Lan WangJi dengan tatapan khawatir, "Aku takut, ini kita malah terjebak di dalam perangkap."

"Mengapa kau berpikir begitu?"

"Lan Zhan, aku memang tidak mengenal Jin GuangYao, aku juga tak tahu apa yang dia pikirkan. Tetapi dia berada dalam keadaan terjepit saat ini, dia seharusnya tidak repot merencanakan hal-hal yang rumit-kecuali jika dia memang menyukai hal itu. Qishan Wen berada terlalu jauh dari Lanling Jin, dan kita bahkan tak mengetahui dimana keberadaan Jin GuangShan juga Da Chen saat ini. Dibandingkan Jin GuangYao, saat ini kedua orang itu lebih berbahaya. Tanpa aku bilang, kau pasti sudah dapat menebaknya sendiri kan?"

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now