Bagian 26

17.5K 2K 197
                                    

Lan Guang tidak mengerti. Mengapa dia merasa pemuda ini mirip dengan Ibunya? Lan Guang kembali melirik pada Wei WuXian. Jujur saja awalnya dia sama sekali tidak menyukai pemuda ini. Pemuda ini terlihat dekat dengan Ayahnya bahkan dengan sang Kakak. Juga, Ayahnya sangat menjaga dan menoleransi setiap tindakan yang dilakukan olehnya.

Pemikiran awal Lan Guang sebagai seorang anak ketika melihat orangtua yang telah membesarkannya seorang diri sejak dia masih kecil adalah, Ayahnya jatuh cinta pada pemuda ini. Dan Lan Guang tidak ingin menerima hal itu.

Dia tidak ingin memiliki siapapun sebagai pengganti Ibunya di hati sang Ayah. Dia tidak ingin Ibunya terganti. Terlebih dengan pemuda 'gila' yang tidak diketahui asal usulnya.

Tetapi, setelah dia melihat kembali ke dalam mata yang serupa dengannya itu, memang hanya ada cinta pada manik emas yang berkilauan itu. Namun, ada yang lain di dalamnya. Itu rasa rindu, pahit, dan keinginan yang mendalam, seolah Ayahnya telah menunggu pemuda itu sejak lama sekali.

Ayahnya, memandang seolah itu adalah yang paling dia cintai di dunia ini. Seseorang yang telah mencuri hatinya sejak lama. Seseorang yang telah terperangkap dalam sukma nya selama ini. Lan Guang tidak bisa memikirkan orang lain selain Ibunya.

Lan Guang tidak pernah melihat Ibunya, tidak tahu bagaimana kisah cinta tragis milik kedua orang tuanya, tidak tahu bagaimana cara Ayahnya memandang sang Ibu. Tetapi, Lan Guang tahu satu hal.

Satu-satunya orang yang membuat seorang HanGuang-Jun yang terhormat jatuh adalah sang YiLing Laozu yang hina.

Ketika pemuda itu berjalan berdampingan dengan Ayahnya, Lan Guang seolah melihat sosok pria lain dengan rambut panjang yang diikat dengan pita berwarna merah panjang sedang tersenyum. Wajah mereka berbeda namun senyum mereka sama.

Lan Guang tak bisa melihat masa lalu, tak bisa memabaca pikiran seseorang, dia bahkan sangat tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya. Namun, dia bisa mengatakan jika pemuda ini benar-benar mirip dengan Ibunya.

Tawa yang mengalir darinya, membuat mata Ayahnya kian melembut. Terlihat benar Ayahnya ingin merengkuh pemuda itu ke dalam pelukannya hanya dia sedang menahan sesuatu. Lan Guang tak tahu apa itu.

Jelas sekali mata Ayahnya memancarkan kerinduan yang teramat sangat pada sang Pemuda, namun kenapa sang Pemuda sama sekali tidak menyadarinya?

Apa yang salah?

Pernah sekali Lan Guang bertanya pada sang Ayah. Ketika senar guqin yang masih bergetar seusai menyandungkan nada pencari jiwa. Apa yang sedang dicari oleh Ayahnya?

Lalu, sang Ayah menjawab dengan sangat tenang. Berkata dia sedang mencari separuh dari jiwanya yang pergi.

Mungkin karena masih terlalu muda saat itu, Lan Guang tidak mengerti apa yang dimaksud oleh sang Ayah.

Namun, Lan Guang masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana pandangan mata Ayahnya saat itu. Ada kerinduan yang tak terhingga yang terlukis pada manik keemasan milik sang Ayah. Rasa rindu akibat berpisah dari sang terkasih. Ada juga kesedihan di dalamnya.

Merindukan seseorang yang demi dia berani menentang dunia. Tak takut walau semua menolak dan tetap berada di sisinya sampai akhirnya.

Lan Guang tak tahu sebesar apa lagi cinta Ayahnya untuk sang Ibu. Menjaga dalam diam ketika Ibunya tak mengetahui perasaan sang Ayah, menentang dunia secara terang-terangan ketika dunia membenci Ibunya, merelakan semua kehormatan yang dimilikinya diinjak-injak begitu saja demi membawa pulang sang istri ke Gusu, bertahan dengan cambukan dan hukuman yang didapatkannya, tanpa peduli dengan apa yang dikatakan oleh dunia yang kejam ini, dia tetap membawa istrinya pergi. Menjaga dan melindungi setiap tawa yang ada.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang