Bagian 38

14K 1.6K 85
                                    

Kedua bocah itu menyeretnya ke kediaman keluarga Ming. Mereka beralasan untuk menjaga MingLi agar tidak melarikan diri. Tetapi, Lan Guang melarikan diri di tengah perjalanan mereka. JingYi tak tahu kemana bocah itu pergi, dia hanya mengatakan ingin menyapa teman.

Akhirnya, hanya Lan Xi dan dirinya yang kembali ke rumah keluarga Ming. Ketika mereka tiba, keributan sedang terjadi. Dengan cepat mereka masuk dan melihat penyebab keributan.

Itu MingLi yang entah bagaimana sudah berhasil memutuskan rantainya. Nyonya Ming menangis sambil berusaha menghentikan putrinya begitu juga dengan Tuan Ming. Para pelayan terlihat panik dan ketakutan. Tiba-tiba saja MingLi menatap ke arah keduanya dan tersenyum dengan lebar. Rambut di tubuh JingYi meremang. Gadis ini memang menakutkan ah!

Sedangkan Lan Xi, dia segera bergerak dengan cepat dan memukul titik akupuntur MingLi untuk membuat gadis itu pingsan. Mereka membawanya ke dalam kamar MingLi dan melihat kekacauan yang disebabkan gadis itu. JingYi memperhatikan sekitarnya dan dia cukup terkejut ketika mendapati kerudung merah yang sudah terkoyak menjadi beberapa bagian. Padahal menurut keterangan yang dia dapat dari Lan Xi, gadis itu selalu memperlakukan kerudung merahnya dengan sangat lembut. Segera dia meminta keterangan pada kedua pasangan Ming.

Nyonya Ming menangis ketika dia berkata, “Kami tidak tahu. setelah kalian pergi, dia masih duduk di jendela dalam waktu lama. Kami pikir dia sedang menunggu tandu pernikahan lagi, tetapi dia tidak mengenakan perhiasan seperti sebelumnya. Kami pikir.. dia akhirnya tenang. Tapi.. tapi.. tiba-tiba saja dia mengamuk dan menarik-narik rantainya.. huhuhu.. kami tidak tahu harus melakukan apa ketika dia berhasil memutuskannya.. apa yang harus kami lakukan?”

JingYi menyentuh lehernya dengan canggung. Dia sendiri tak yakin harus berkata apa pada wanita ini. karena dirinya sendiri merasa bingung dengan semua ini. dia melirik Lan Xi yang kembali memeriksa tubuh MingLi, kali ini lebih teliti lagi. Matanya menangkap ketika Lan Xi menarik tusuk konde dari rambut MingLi. Tanpa mengatakan sesuatu, dia segera mematahkannya dalam sekali gerakan.

JingYi berjengit, sedangkan yang lain menatapnya terkejut, “A-Xiang.. apa yang terjadi? Kenapa dipatahkan?”

Tetapi Lan Xi tak menjawab pertanyaannya. Dia berbalik dan menghadap Nyonya Ming, “Dimana dia mendapatkan ini?”

Nyonya Ming masih menangis ketika dia menjawab perkataan Lan Xi, “A-Li membawanya pulang dari kuil ketika pergi untuk berdoa.. katanya diberikan seorang wanita tua yang dia bantu. Karena menurutnya itu cantik.. dia mengatakan ingin memakainya saat pernikahannya.”

“A-Xiang.. apa yang terjadi?” JingYi kembali bertanya. Tetapi, Lan Xi tetap menolak untuk menjawabnya. JingYi tak memaksanya untuk segera menjawab. Hanya saja dia merasa sedikit penasaran.

.
.

“Hua Jie Jie!”

Lan Guang berteriak sambil berlari mengejar gadis yang berjalan di depannya. Mendengar teriakan darinya, si gadis berbalik untuk mencari si pemanggil. Ketika mengetahui jika yang memanggilnya adalah Lan Guang, sudut mulutnya tertarik ke atas dan membentuk senyuman.

“Hua Jie Jie! Aku senang kita bertemu lagi!” ujar Lan Guang dengan ceria.

Gadis itu, Bai Hua, menganggukkan kepalanya. Dia juga merasa senang bertemu kembali dengan Lan Guang. Bai Hua mengajaknya ke sungai. Katanya itu tempat yang indah dan Lan Guang segera setuju. Disana mereka kembali menceritakan hal-hal acak yang tidak penting. Lan Guang bercanda soal kembarannya yang marah pada penduduk desa karena membuatnya menangis dan mengenai JingYi yang ketakutan. Lama mereka berbincang hingga kehilangan topik pembicaraan. Keduanya hanya terdiam sambil memandangi sungai di depan mereka.

Lan Guang mencabut-cabut rumput di dekatnya sambil mendengungkan lagu yang pernah dia dengar dari kakaknya.

“Lagu apa itu?” tanya Bai Hua.

Miss you Mommy (TAMAT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن