Bagian 44

14.8K 1.8K 160
                                    


Lan Guang duduk di bawah pohon sambil memandang bunga kayu yang sudah rusak. Ini adalah hadiah yang dia berikan pada Bai Hua. Lan Guang hanya tak menyangka jika semua akan menjadi seperti ini. Dia bisa membuat semua orang mati karena kecerobohannya.

Dia sudah tak tahu lagi bagaimana membenarkan dirinya sendiri. Apa yang telah terjadi, semua salahnya. Dia bertindak egois. Berpikiran sempit dan merasa bisa menanggung semua masalahnya sendiri.

Mungkin karena sudah terlalu lelah untuk menangis, Lan Guang hanya bisa meratap. Kebodohan yang dilakukan nya membuat segalanya berantakan.

Dia melirik pada Lan WangJi dan Wei WuXian yang berdiri cukup jauh darinya. Mereka khawatir padanya, tetapi dia sendiri merasa dirinya menghawatirkan. Bagaimana jika dia kembali membuat masalah? Bagaimana jika dia kembali membuat salah satu dari mereka terluka dan parahnya meninggal?

Lan Guang hanya ingin mengurung dirinya. Sendirian, tanpa seorang pun di sisinya, dan dia tak perlu khawatir menyakiti orang lain. Dia mendapatkan remasan pelan pada pundaknya yang membuat dirinya tersentak karena terkejut. Mungkin karena terlarut dalam pikirannya, dia tak sadar jika Lan Xi sudah berdiri di sisinya.

Lan Xi mengambil tempat di sisi sang adik, dia merasa kesakitan melihat perubahan dalam diri Lan Guang. Dilihatnya Lan Guang sedang berusaha menahan tangis atau karena dia sudah tak dapat menangis lagi? Tubuhnya bergetar dan bibirnya dia gigit.

Lan Xi sama seperti Ayahnya, tidak pandai menyusun kata-kata untuk menghibur seseorang. Maka dari itu, dia hanya dapat mengusap punggung Lan Guang dengan lembut sambil tangannya yang bebas meremas lembut tangan adiknya. Meyakinkan Lan Guang jika dia akan selalu ada di sisinya.

Lan Guang membuka mulutnya, dia mencicit dengan sangat pelan. Hampir tak terdengar jika Lan Xi tak ada di dekatnya. Lan Guang meminta maaf.

“Aku.. aku seharusnya segera memberitahu kalian.. tapi.. tapi kupikir.. kupikir aku bisa menghentikannya. Aku pikir aku bisa merubah pikirannya, kupikir.. karena aku satu-satu nya temannya.. dia akan mendengarkanku. Aku salah.. aku terlalu sombong dan berpikir aku bisa mengendalikannya. Jika saja aku segera memberi tahu.. semua.. semua ini tak perlu terjadi.”

Lan Xi membuka mulutnya, tetapi dia tak tahu apa yang harus dia katakan. Dia sempat memikirkan hal ini ketika dia tersadar dari pingsannya. Dia sempat menyalahkan Lan Guang untuk apa yang terjadi.

“Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.” kedua saudara kembar itu mengangkat kepala mereka dan menemukan Wei WuXian berjalan ke arah mereka. Dia tersenyum dengan cara yang sama dengan Lan Guang. Tetapi, keduanya tidak memperhatikan sama sekali.

Mata Wei WuXian menangkap pita merah yang terikat pada tangan Lan Xi, ia tersentak pelan tetapi segera kembali ke dirinya. Dia berlutut di depan kedua anak itu, mengambil tangan Lan Xi dan Lan Guang.

Dia berbicara sembari menatap kedua tangan yang lebih kecil dari miliknya, “Seharusnya kalian ikut dihukum seperti kakak-kakak kalian. Tapi, aku akan meloloskan kalian kali ini. kita lihat untuk Ayah kalian.”

Ekspresi lembut di wajahnya membuat kedua anak itu merasa tenang. tiba-tiba saja Lan Guang menjatuhkan diri ke arah Wei WuXian. Dengan sigap, Wei WuXian menangkap putranya yang belum dia ketahui. Dia mendengarkan isakan tangis dari pemuda kecil ini dan merasa hatinya sakit. Terlebih saat Lan Xi ikut bersandar padanya.

“Aku.. aku bersalah! Aku hanya ingin menyelamatkan semuanya.. tetapi.. tetapi.. semua menjadi buruk. Hik!”

Wei WuXian memeluk kedua bocah itu. Dia mencium kening Lan Guang kemudian membiarkan kepalanya bersandar pada kepala remaja tersebut. Dia terus mendengarkan setiap kata yang dikeluarkan Lan Guang. Bocah ini menanggung lebih banyak dari yang dia bisa di usianya.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now