Bagian 57

11.5K 1.5K 267
                                    

Binatang besar itu juga mengambil Wei WuXian yang berjalan dengan tertatih dan membawanya ke punggung nya sendiri. Berada di atas makhluk besar untuk kedua kalinya, Wei WuXian segera menjadi rileks. Dia mulai membaringkan tubuhnya dia atas punggung Xiao Mao. Bulu-bulu milik Xiao Mao sangat lembut walau dia berubah menjadi makhluk yang sangat berbahaya.

Lan Guang yang tahu jika kucing besar ini adalah Xiao Mao, tak lagi takut melainkan penasaran. Ketika melihat Ibunya diletakkan di atas punggung makhluk besar ini, dia menjadi semakin penasaran. Dia mendekati Xiao Mao, memegang bulu pada kaki depan Xiao Mao dan menatapnya dengan pandangan menyedihkan. Kucing besar itu meliriknya, memberikan ekornya pada Lan Guang. Dengan bahagia, Lan Guang memeluk ekor besar milik Xiao Mao yang sangat lembut. Xiao Mao melingkari tubuh Lan Guang dengan ekornya dan membawanya ke punggungnya. Lan Guang segera ikut berbaring bersama dengan Ibunya di atas punggung Xiao Mao.

Lan Xi menggelengkan kepalanya. Dia segera berjalan berdampingan dengan Wen Ning sedangkan Zhao Yang mengikuti di belakang mereka. Xiao Mao membiarkan ketiga manusia-Wen Ning mayat- berjalan di depannya. Dia berjalan dengan perlahan untuk menyeimbangi kecepatan ketiganya. Ekornya menjaga Wei WuXian dan Lan Guang agar tidak terjatuh.

Tak banyak binatang Iblis yang menyerang mereka. kalaupun ada, dengan cepat akan dikalahkan oleh Xiao Mao.

“Xiao Mao.. kenapa kau datang ke sini? Bagaimana keadaan SiZhui dan A-Jun? Apakah keduanya tidak saling membunuh? HanGuang-Jun pasti menjaga mereka dengan baik kan?” binatang besar yang sedang dia tunggangi menggeram dengan rendah sebagai jawaban. JingYi tertawa tetapi dia segera menghentikan tawa nya karena dada nya yang terasa semakin sakit. Ah.. dia lupa jika dia terluka.

Matahari terbit dengan sangat cepat. Lan Guang masih tetap tertidur di atas punggung Xiao Mao begitu pula dengan Wei WuXian. Kedua nya pasti kelelahan, mereka tak memiliki tidur yang cukup dan harus bertarung melawan binatang Iblis. JingYi mengalihkan pandangannya pada Lan Xi. Remaja itu masih berjalan seperti biasanya, tetapi dia tahu jika Lan Xi pasti merasa kelelahan pula. Lalu pada Zhao Yang yang berjalan dengan tertatih. Karena itu, dia meminta Xiao Mao menurunkannya.

JingYi, “Kita berhenti dahulu. A-Xiang dan Zhao Yang butuh istirahat juga. Kalian harus beristirahat. Xiao Mao pasti akan menjaga kalian.”

Pada awalnya, keduanya menolak. Tetapi setelah Wen Ning membantu untuk meyakinkan keduanya, mereka akhirnya mau beristirahat. Xiao Mao menurunkan Wei WuXian dan Lan Guang dari punggungnya. Dia mulai berbaring di atas tanah dan membiarkan keempat orang yang kelelahan berbaring pada tubuhnya.

“Gongzi.. luka anda..” Wen Ning mendekatinya dan bertanya mengenai keadaan JingYi. Tetapi JingYi hanya melambaikan tangannya seolah hanya menganggap lukanya adalah luka kecil. Wen Ning sebenarnya tidak setuju dengan sikap JingYi, tetapi dia tak pernah bisa memaksa seseorang. Dia mengalihkan pandangannya pada Wei WuXian yang memegang kedua anaknya dengan erat bahkan saat dia tertidur. Tuan Muda nya ini pasti sangat menyayangi anak-anaknya.

“Kau tak seharusnya mengabaikan luka mu.” Suara itu terdengar dari atas kepala JingYi. Dia mengangkat kepalanya dan menemukan Zhang Junda yang duduk dengan santai di atas dahan pohon. JingYi mengerutkan keningnya. Tetapi dia tidak mengatakan apapun mengenai kemunculan Zhang Junda. Pemuda itu melompat turun dengan santai dan duduk di sisi JingYi.

Wen Ning yang melihat hal ini sebenarnya sangat terkejut. bukan kah pemuda ini bersama-sama dengan SiZhui dan Lan WangJi? Kenapa bisa dia berada di tempat ini? dia ingin bertanya, tetapi sepertinya tak memiliki ruang untuk bertanya. Karena itu dia menyusutkan dirinya lebih dekat ke arah Xiao Mao. Walaupun Xiao Mao baru bertemu dengan Wen Ning, dia sudah menyukai Wen Ning karena sifatnya yang pendiam dan pemalu.

Kembali pada Zhang Junda, dia memegang pergelangan tangan JingYi dan memeriksa kondisi tubuh JingYi. JingYi dengan tenang bersandar pada tubuhnya tanpa sadar tindakannya itu membuat Zhang Junda menjadi tegang.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now