Extra Chapter 10

8.7K 1K 151
                                    

Ekstra MYM 10

“Kita membutuhkan wadah yang lebih besar..” Zhao Yang berkata sambil menatap ramuan yang telah dirinya dan Lan Xi buat. Pemuda Lan tersebut mengangguk, menyetujui apa yang dikatakan oleh rekan kerja nya itu. Sudah seminggu semenjak keduanya mulai bereksperimen bersama, dan keduanya telah membahas mengenai banyak hal. Termasuk pemikiran gila mereka masing-masing. Tentang apa yang tak dipikirkan oleh orang lain pada umumnya.

 Lan Xi menarik teko dari set peralatan minum miliknya. Dia memberikan pada Zhao Yang, gadis itu memasukkan ramuan yang baru saja mereka buat ke dalamnya.

“Aku akan mencari wadah yang lebih besar.” Ujar Lan Xi sebelum keluar. Zhao Yang menganggukkan kepalanya, meletakkan teko tersebut di atas meja dan mulai membereskan kekacauan yang mereka lakukan. Pada saat yang sama, Lan Guang bersama Lan Lian datang untuk mengajak Lan Xi dan Zhao Yang bermain. Tetapi karena tak dapat menemukan Lan Xi, keduanya memilih untuk menarik Zhao Yang agar bermain bersama mereka. 

Beberapa menit kemudian..

“A-Xiang, Zhao Yang.” JingYi memanggil. Namun dia tak kunjung mendapatkan jawaban. Atas dasar penasaran, JingYi membuka pintu dan mengintip ke dalam ruangan. Tak ada orang. JingYi berasumsi keduanya sedang pergi ke suatu tempat. Ketika dia akan berbalik pergi, dia harus dikejutkan oleh kemunculan mertuanya. Wei WuXian tertawa dengan bahagia, memperlihatkan semangkuk penuh bakpao yang menguarkan aroma harum.

“Yiyi.. lihat apa yang aku punya. Ayo kita makan di dalam selagi masih panas. Kita bisa menunggu Xixi dan Nona Zhao di dalam.” Wei WuXian mendorong menantunya memasuki pondok tempat Lan Xi dan Zhao Yang bekerja.

Bakpao yang dibawa oleh Wei WuXian nampak sangat menggoda, tetapi JingYi tak berani mengambilnya karena takut makanan tersebut beracun—alias dipenuhi cabai. JingYi menatap curiga pada benda bulat berwarna putih tersebut. Dia sudah trauma dengan makanan yang dibawa oleh mertua nya ini.

“A-Yuan membuatnya bersama Lan Zhan tadi. Aku datang untuk berbagi dengan mu. Kau pasti kelaparan setelah mengurus perkebunan. Kakak ipar mengatakan sesuatu tentang pergi ke Yunmeng kemarin. Menurutmu mengapa dia sering pergi ke sana?”

JingYi mengendikkan bahunya. Dia mana tahu dengan urusan Lan XiChen. Dirinya sudah memiliki begitu banyak urusan untuk dilakukan dibanding mencampuri urusan orang lain. Hanya sayangnya, hal itu nampaknya tidak berlaku bagi mertua nya ini. Wei WuXian terus mengoceh tak jelas sambil menikmati bakpaonya. JingYi mulai tergiur dengan bakpao yang dimakan oleh Wei WuXian. Tak dapat menahan dirinya, dia mengambil satu dan memakannya dalam gigitan besar.

Hanya selang beberapa detik, raut wajah JingYi berubah. Wajahnya memerah dan bulir keringat mulai muncul. Pemuda itu menatap nyalang pada mertua nya yang terlihat kebingungan. Menelan makanan di mulutnya dengan terpaksa, JingYi bergegas berdiri dan mencari air di dalam ruangan tersebut.

“Ibu! Katakan sejujurnya siapa yang membuatnya?!” Ujar JingYi selagi masih sibuk mencari air untuk menyelamatkan lidahnya dari rasa terbakar. Matanya melirik teko yang berada di atas meja. Dia meraih acak gelas pada set peralatan minum teh milik adik iparnya dan dengan gesit menuang cairan berwarna bening ke dalam gelas dan meminumnya dalam sekali teguk. Namun rasa terbakar itu tak kunjung hilang dan sekarang bertambah dengan rasa aneh di dalam mulutnya.

JingYi menjatuhkan gelas, hampir muntah namun dia berhasil menahannya.

“Yiyi? Apa kau baik-baik saja?”

“Tidak!” jawab pemuda itu cepat. Dia mengusap mulutnya dengan kasar, “Berapa banyak cabai yang Ibu masukkan?”

Wei WuXian dengan tenang berkata, “Oh, tanyakan itu pada Lan Zhan dan A-Yuan. Mereka yang membuatnya.”

Miss you Mommy (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin