Bagian 34

15.1K 1.7K 96
                                    

SiZhui hampir saja terjatuh dari atas pohon ketika dia mendengar suara gemerisik dari balik semak-semak. SiZhui berpikir jika itu adalah musuh atau mungkin saja binatang buas. Dia segera melompat turun dengan tenang dan berbalik sebentar ke gua tempat adik dan temannya tidur. Setelah memastikan mereka tidak akan terbangun, dia segera berjalan menuju asal suara tersebut.

Ada aliran air di dekat gua dan ditumbuhi dengan banyak pepohonan juga semak belukar. Di balik semak-semak itu, SiZhui bersembunyi untuk mengamati.

Apa yang dilihatnya adalah Lan Guang yang melompat dengan sangat bersemangat ke sungai sambil memegang busurnya. Dia menarik tali busur dengan kencang sebelum melepaskan anak panah ajaib miliknya. Anak panah ini segera membelah menjadi dua dan membelah lagi sebelum menancap pada ikan yang sedang berenang.
Tetapi, ketika anak panah itu menancap, Lan Guang segera kehilangan pijakannya karena terlampau senang dan terjatuh ke sungai. Pakaiannya basah kuyup dan tangannya berdarah karena terkena bebatuan sungai yang tajam. Tetapi, itu tidak menghilangkan senyuman dari wajahnya.

Sebaliknya, wajah Lan Guang bertambah ceria. Dia mulai mengumpulkan ikan yang dipanahnya dan meletakkanya pada jubah luarnya yang sengaja dilepas.
Anak panah yang Lan Guang lepaskan adalah anak panah ajaib. Itu dibuat berdasarkan tingkat kesadaran spiritual seseorang. Karena Lan Guang sangat mahir dalam memanah dan mengendalikan kekuatan spiritualnya, Lan WangJi memilih metode ini untuk mengajar Lan Guang memanah.
Caranya, dengan memusatkan kekuatan spiritual dan membuatnya menjadi lebih padat sehingga dapat membentuk anak panah sesuai yang diinginkan. Meskipun terdengar mudah, ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Tetapi Lan Guang melakukannya dengan sangat mudah. Bahkan dia masih dapat melakukannya saat bermain-main.

Untuk menggandakan anak panahnya, tentu saja dia hanya perlu mengendalikan kekuatan spiritualnya untuk membagi anak panah menjadi beberapa.

SiZhui melirik kembali pada Lan Guang yang sudah bersiap untuk menangkap lebih banyak ikan. Bedanya, kali ini dia sama sekali tidak memakai panahnya. Dia melompat ke dalam sungai dan mulai mengejar ikan-ikan yang sedang berenang. Adik nya yang satu ini memang sangat kekanakan. SiZhui hampir tak dapat menahan tawa melihat tingkah Lan Guang yang seperti ini.

“Sangat lucu!!”

SiZhui melirik ketika mendengar suara adiknya. Di sana, Lan Guang dengan tenang mengangkat ular berbisa bahkan memainkannya! Jantung SiZhui hampir melompat keluar lewat mulutnya. Bahkan ketika ular itu akan mematuk Lan Guang, tangan sang remaja bergerak dengan sangat cepat untuk mencengkram leher si ular dengan erat. Dia memasang senyuman sadis yang membuat perempatan mampir di dahi mulus SiZhui.

SiZhui tak tahu dia harus merasa lega atau kasihan. Lihat saja cara Lan Guang memutar ular itu dan memukulkannya ke batu. Adiknya ini ternyata sangat tidak berperi keularan! Sangat sadis ah!
Ular malang yang dimainkan oleh Lan Guang merasa sangat sial. Kenapa dia keluar hanya untuk ditangkap oleh remaja gila ini? Dia hanya berniat mencari makan!

Mungkin dia sudah bosan memainkan ular di tangannya dan segera membuangnya begitu saja. ular yang terluka atas tindakan Lan Guang merayap dengan cepat untuk mencari tempat perlindungan dari remaja gila ini. sementara Lan Guang, dia segera mengambil jubahnya yang berisi ikan dan berlari ke arah gua.

JingYi dan Lan Xi tepat berdiri di mulut gua. Mereka terlihat sedang menunggu Lan Guang.

“JingYi DaDa! Xi Xiong! Ayo makan ikan bakar!!” katanya sambil menunjukkan ikan yang telah mati dan berada di jubahnya.

Sebelum sempat JingYi memprotes, Lan Xi dengan segera mengambil ikan-ikan dari jubah adiknya dan membawanya kembali ke sungai untuk dibersihkan. Jika sudah begini, JingYi hanya bisa pasrah. Lan Guang tertawa ketika melihat sang DaDa hanya dapat menghela nafas pasrah.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang