Bagian 83

9.9K 1.2K 194
                                    

Wei WuXian akan mengerutkan keningnya jika tubuhnya bukan kertas. Dia baru akan berusaha membaca lebih banyak lagi saat pintu samping ruangan itu terdorong sedikit hingga terbuka. Wei WuXian siaga dan melesat untuk menyelinap ke sudut meja. Yang masuk ke dalam adalah Jin GuangYao. Mungkin dia sudah mengirim Nie Huaisang kembali ke kamarnya. Jin GuangYao meraih surat mencurigakan itu dan membacanya. Kedua tangannya mencengkram sisi surat dengan erat dan matanya bergetar. Wajahnya pucat, Wei WuXian bisa mengatakan jika Jin GuangYao sedang ketakutan saat ini. Dia meremas surat dan tubuhnya bergoyang, bersandar pada meja untuk membantunya berdiri.

Wei WuXian terkejut melihat ekspresi Jin GuangYao saat ini. Dia hanya membaca kalimat terakhir, siapapun yang mengirim surat itu adalah seseorang yang sangat ditakuti Jin GuangYao. Tapi siapa? Nie MingJue sudah mati dan tubuhnya dipotong-potong. Lan XiChen? Sepertinya tidak. Lan XiChen tipe yang lembut dan tak mungkin mengancam seseorang. Selain itu, ini adalah Jin GuangYao, adik sumpahnya yang dia lindungi setengah mati. Siapapun orang itu, Wei WuXian menebak dia lebih kuat dari Jin GuangYao dan memiliki dendam yang besar pada Jin GuangYao dan berniat membalasnya. 

Jin GuangYao menegakkan tubuhnya saat mendengar pintu ruangan diketuk. Dia menyelipkan kertas yang diremasnya ke dalam lengan bajunya dan memperbaiki ekspresinya lalu berjalan menuju pintu dan membukanya. Jin GuangYao tersentak mendapati tamunya, begitu pula dengan Wei WuXian.

“Er ge?”

Lan XiChen berdiri di depan Jin GuangYao, raut wajahnya terlihat khawatir dan Wei WuXian mulai merasa curiga.

“Er Ge, apa yang kau lakukan disini?  Masih ada konfrensi dikusi besok, mengapa tidak beristirahat?”

Lan XiChen menggelengkan kepalanya, “A-Yao, tolong katakan yang sebenarnya padaku. Apa kau sangat tak bisa mempercayai ku?”

Jin GuangYao terdiam. Ekspresi di wajahnya belum berubah. Dia masih menyunggingkan senyum tetapi Wei WuXian melihat tangannya mengepal, jarang melihat Jin GuangYao bisa kehilangan ketenangannya.

“Er Ge, apa yang kau bicarakan?”

Lan XiChen terlihat sedih. Wei WuXian menebak karena Jin GuangYao kembali berbohong padanya. Setelah mengantar Lan XiChen pergi, Jin GuangYao mengeluarkan surat dari lengan bajunya dan membakarnya. Kemudian dia bergerak ke dalam tirai berlapis, tangannya menyentuh cermin besar yang terbuat dari tembaga. Sesaat kemudian, jarinya memasuki cermin, seolah menembus permukaan air kolam. Wei WuXian menyadari kalau cermin itu tidak aka bisa dibuka siapapun selain Jin GuangYao sendiri. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dia memperkirakan waktunya dan segera melompat masuk. 

Di balik cermin tembaga itu adalah sebuah ruangan rahasia. Setelah Jin GuangYao masuk, lampu-lampu minyak di dinding menyala sendiri. Cahaya muramnya menerangi rak-rak dan lemari berbagai ukuran yang menutupi dinding. Di dalam rak tersebuk ada banyak buku, gulungan, bebatuan, dan senjata. Wei WuXian melihat ketika Jin GuangYao mulai mencari di antara rak, membuka beberapa gulungan secara acak dan wajahnya semakin memucat dari waktu ke waktu. 

Wei WuXian bergerak ke sekeliling dengan hati-hati. Berusaha mencari kepala Nie MingJue yang kemungkinan disimpan oleh pria tersebut. Dia naik perlahan dan menempel pada dinding. Tetapi Jin GuangYao adalah seseorang yang waspada. Merasakan sesuatu, dia membalikkan tubuhnya. Dia beranjak dari tempatnya berdiri dan mulai memeriksa ruangan itu dengan hati-hati. Sangat beruntung bagi Wei WuXian sudah mencapai rak buku saat dia membalik badan. Begitu melihat pergerakan kecil pada leher Jin GuangYao, dia langsung menyusupkan tubuh kertas tipisnya ke dalam buku seolah dia adalah pembatas halaman.

Wei WuXian mendengar suara gulungan yang diletakkan kembali ke rak dan suara langkah kaki yang mulai menjauh. Setelah tidak terdengar apapun, Wei WuXian keluar dari buku dan kembali bergerak untuk mencari. Dia mencari dengan sedikit frustasi, namun tak menemukan apapun yang dicarinya di dalam ruangan ini. Dia hanya menemukan beberapa buku yang ditulisnya di masa lalu dan dua akta tanah yang menurutnya tidak begitu penting.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang