Bagian 31

17.9K 1.9K 202
                                    

Meski merasa kebingungan, JingYi tetap pergi untuk mencari ketiga anak Lan WangJi. Yang pertama kali dijumpainya adalah si kembar Lan. Itu karena keduanya masih ada di dalam kamar mereka. Dia berhasil membuat kedua anak itu mengekorinya seperti anak ayam yang baik. Selanjutnya adalah mencari SiZhui.

Untuk temannya yang satu ini, JingYi terlebih dahulu memeriksa kamar SiZhui. Ruangan itu kosong. Lalu dia beralih pada perpustakaan dan tetap saja tak mendapati sang sahabat. JingYi memegang dagunya sambil menerka kira-kira dimana SiZhui berada.

Kemudian, kakinya dengan segera membawanya menuju tempat yang dia tahu pasti di datangi SiZhui.

'Rumah Bambu' adalah tujuannya. Belakangan ini, SiZhui menceritakan tentang dirinya yang berlatih pedang di hutan bambu. Gusu memiliki hutan bambu yang cukup luas. Jika mencarinya secara acak, dia tentu tak akan menemukannya. Tetapi, SiZhui telah memberitahunya tentang 'Rumah Bambu' ini dengan detail. Jadi, dia tidak merasa kesulitan saat mencari SiZhui.

Di sebuah rumah bambu yang sederhana, SiZhui hanya duduk diam sambil memandangi sebuah lonceng dengan senyuman bahagia yang terukir di wajah tampannya. Dia mengelusnya dengan sangat lembut seolah itu terbuat dari kaca yang rapuh dan bisa pecah kapan saja. Lan Xi segera mengenali lonceng di tangan kakaknya. Itu adalah lonceng yang sama dengan yang diberikan SiZhui pada ulang tahun mereka. Katanya itu adalah lonceng yang dibuat sendiri oleh Ibu mereka menjelang kelahiran mereka. Lan Xi tidak berani menggunakan lonceng itu dengan sembarangan. Dia selalu meletakkannya di dalam bajunya. Menyimpannya tepat di dekat jantungnya. Membuatnya selalu merasa setiap detakan jantung yang dimilikinya adalah berharga karena merupakan sesuatu yang dibayar dengan nyawa Ibunya. Sedangkan Lan Guang, dia memakainya pada pisau kecil kesayangannya.

Mereka memperlakukan benda itu seolah itu adalah hidup mereka. Kini mereka melihat sang kakak memegang lonceng sambil tersenyum. Mungkin kah ada sesuatu yang membahagiakan?

JingYi, "SiZhui!"

SiZhui mengangkat kepalanya dan memandang mereka lalu segera berdiri dan menghampiri ketiganya. Lan Guang menarik saudaranya mendekat dan menatap sang Kakak dengan pandangan malas. Sedangkan Lan Xi yang tidak mengerti memandang adiknya dengan bingung.

"A-Yi, ada apa? Mengapa mencariku sampai ke sini?"

Kan! Hanya JingYi DaDa yang akan dianggap! Mereka berdua itu hanya bola lampu[1] bagi keduanya! Lan Guang benar-benar ingin menarik kembarannya untuk segera pergi.

[1] Bola lampu : menjadi orang ketiga, semacam itu lah

"Senior Mo memanggil kalian ke Jingshi un-" JingYi tak dapat menyelesaikan kalimatnya karena SiZhui segera melesat pergi. Melihat hal ini, Lan Guang mengembangkan senyuman nakal. Dia mendekati JingYi yang masih sedikit terkejut dan menyodok lengan sang DaDa.

"JingYi DaDa.. kelihatannya kau kehilangan pesonamu."

JingYi berbalik dan melotot pada Lan Guang dengan kesal. Dia sangat ingin memukul Lan Guang tetapi yang bisa dilakukannya hanyalah meremas tangannya sendiri. JingYi berusaha untuk menahan amarahnya pada remaja 15 tahun ini. Ia menghela nafas kasar beberapa kali sebelum berjalan pergi. Lan Guang yang melihat JingYi pergi tanpa mengatakan apapun merasa sedikit bersalah. Mungkin candaannya sudah keterlaluan? Ketika Lan Guang ingin mengejar JingYi, Lan Xi menahannya.

"Jangan buat DaDa marah lagi."

Lan Guang terlihat ingin mengatakan sesuatu, tetapi tak ada kata yang kunjung keluar dari dalam mulutnya. Akhirnya, dia hanya bisa patuh mengikuti saudara kembarnya menuju ke Jingshi.

..

SiZhui telah duduk bersama Ibu dan Ayahnya saat ini. Sekarang mereka tengah menunggu kedatangan kedua adiknya. Senyuman bahagia tak luntur dari wajahnya dan juga wajah Wei WuXian. Lan WangJi tak menanyakan apapun. Dia hanya duduk diam sambil memandangi Ibu dan Anak yang tengah bercanda bersama.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now