Bagian 87

10.7K 1.1K 298
                                    

Lan XiChen menghela nafasnya, dia melirik adik juga adik iparnya dan tersenyum lelah. Sontak hal ini membuat kedua yang lain merasa bingung sekaligus prihatin. ZeWu-Jun yang hangat dan anggun tetap manusia yang bisa merasa lelah. 

Lan XiChen berkata dengan lembut, “Aku akan pergi ke LanLing 3 hari lagi. Ada diskusi mengenai dirimu, Wei gongzi dan Iblis yang membuat kekacauan itu. Untuk yang lainnya, aku serahkan pada kalian untuk diselidiki. Aku yakin kalian bisa mengatasinya.”

“Tunggu, dimana kami harus melanjutkannya?” Wei WuXian bertanya.

Lan XiChen tersenyum kecil, “Aku mendapat kabar jika A-Yao sedang menyelidiki Bukit Luanzhang dan reruntuhan QiShan. Mungkin kalian bisa mendapatkan jawaban di sana.”

..

Lan Guang melompat kecil dan bersenandung dengan riang selagi dia berjalan menuju hutan bambu tempatnya menyembunyikan para bola iblis. Dia dan Lan Xi sudah membuatkan kandang atau mungkin bisa disebut rumah bagi bola-bola iblis tersebut—tepatnya Lan Xi yang membuatnya. SiZhui juga setuju meletakkan mereka di hutan bambu. Karena jarang ada pengunjung dan tempat itu cukup jauh.

Langkah riangnya berhenti seketika begitu juga dengan senandungnya. Di depan rumah yang dibuat untuk para bola iblis, seseorang berbaju kuning berdiri di sana. Beberapa bola-bola hitam melompat riang di sekitarnya. Rambut panjangnya jatuh menghiasi wajahnya yang halus, ada senyuman kecil pada wajahnya. Cahaya matahari yang menyusup melewati celah-celah dedaunan, membuatnya terlihat seperti bunga baru saja mekar. Tidak ada topi kasa yang biasa dia kenakan, bahkan rambutnya dia ikat dengan longgar dan jubah kebanggan pemimpin sekte telah ia tanggalkan. Hanya menyisahkan jubah kuning polos yang sederhana. Wajahnya memiliki sedikit kemiripan dengan wajah baru Wei WuXian.

“Paman Yao?” Lan Guang memanggil dengan bingung. Jin GuangYao tersentak, lalu dia berbalik dan menatap Lan Guang dengan senyuman.

“Maafkan aku, tapi aku melihat beberapa dari mereka saat berjalan dan mereka sepertinya menuntunku ke tempat ini.”

Lan Guang menggelengkan kepalanya. Dia berjalan mendekati pria tersebut dan membungkuk, mengambil beberapa bola iblis dan membelai bulu-bulu mereka. Jin GuangYao tersenyum kecil.

Lan Guang, “Mereka memang suka berkeliaran. Aku seharusnya mengurung mereka.”

Lalu remaja itu mengangkat kepalanya dan menatap Jin GuangYao, “Kupikir Paman Yao sudah pulang.”

Jin GuangYao, “Aku.. ingin berjalan-jalan sebentar di Gusu. Suasana alam disini sangat berbeda dengan di Lanling. Di sini sangat tenang.”

Lan Guang mengangguk, setuju. Jin GuangYao mengembalikan pandangannya pada rumah bambu milik para bola iblis, “Apa kau yang membuat ini?”

Lan Guang menggelengkan kepalanya, “Xi Xiong yang membuatnya. Yuan Gege membantu sedikit.”

Remaja itu melirik kiri dan kanan, lalu mengembalikan pandangannya pada Jin GuangYao. Mengingat kembali apa yang dia lihat beberapa hari yang lalu. Kemudian teringat teratai giok yang Jin GuangYao minta agar Lan XiChen jaga. Dia penasaran. Ingin tahu apa arti benda itu bagi pria di depannya. Karena itu terlihat seperti benda yang sangat berharga.

Lan Guang, “Paman Yao, boleh aku bertanya?”

Jin GuangYao, “Hm? Apa itu?”

Lan Guang, “Benda yang kau minta agar Paman XiChen jaga, itu terlihat sangat berharga. Apa itu sangat mahal?”

Jin GuangYao tersenyum ringan, “Apa benda berharga harus selalu mahal?” dan Lan Guang menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dia melihat Jin GuangYao mengangkat kepalanya dan menatap langit. Kedua bola matanya yang berwarna coklat madu menerawang jauh, mungkin mengingat kembali kenangannya.

Miss you Mommy (TAMAT)Where stories live. Discover now