Bagian 64

9.9K 1.4K 177
                                    

Zhang Junda memalingkan wajahnya. Kekecewaan yang tergambar pada kedua mata merah gelap itu membuat tampilannya tampak menyedihkan. JingYi yang masih menangis ketakutan adalah hal yang tidak dia sukai. Terlebih karena pemuda itu takut pada dirinya.

“Xiao Yi..” Zhang Junda memanggil dengan lirih.

“Pergi!” teriak JingYi.

Walau rasanya sakit, Zhang Junda kembali memanggil JingYi. Dia dengan perlahan mendekati JingYi dan pemuda itu bergerak menjauhinya dengan panik. Dia berjongkok di depan JingYi, menyentuhnya dengan lembut, tetapi yang didapatnya adalah penolakan dari sang pemuda. Kepala Zhang Junda tertunduk, dia menghela nafas kecewa.

“Pergi! Jangan sentuh aku! Kau-kau iblis menjijikkan!”

Tangan Zhang Junda terkepal. Dia menundukkan kepalanya, rambutnya yang diikat dengan longgar jatuh menutupi sebagian wajahnya.

Zhang Junda berujar dengan lirih, “Xiao Yi.. dari semua hal yang dapat berbicara.. satu-satu nya yang tak ingin kudengar mengucapkan hal itu adalah kau.”

Suaranya terdengar serak, tak ada yang tahu jika Iblis yang agung sedang menangis saat ini walau tak ada air mata yang jatuh. Mata merah gelapnya berkaca-kaca. Dia mengulurkan tangannya dan menusuk jarum kecil pada leher JingYi.

JingYi tersentak, kemudian dia merasa bagian yang tertusuk oleh jarum terasa seperti terbakar. Tak lama kemudian, tubuhnya mulai mengejang. Rasa sakit mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia ingin berteriak, tetapi mulutnya terkunci rapat. Telinganya terasa berdenging dan mungkin gendang telinganya akan segera pecah. JingYi merasa tubuhnya menjadi sangat sensitif. Bahkan sentuhan kain lembut dari pakaiannya membuatnya kesakitan.

Saat tubuhnya jatuh ke tanah, dia bisa melihat Zhang Junda yang hanya menatap kosong pada dirinya. Tubuh JingYi menjadi kaku, dia bahkan tak dapat merasakan jari-jarinya sendiri. Dengan ketakutan yang masih tergambar jelas pada wajahnya, JingYi menutup matanya perlahan. Apa dia akan mati?

Zhang Junda hanya menatap tanpa ekspresi ketika obat yang ada pada jarum mulai bereaksi pada tubuh JingYi. Ketika dia melihat pemuda itu mengejang kesakitan bahkan saat dia menutup matanya.

Obat disuntikkan pada tubuh JingYi adalah peningkat rasa sakit. Biasanya dia gunakan untuk para iblis yang membuatnya marah. Dia akan menggunakan peningkat rasa sakit dalam dosis penuh lalu mulai menyiksa mereka. Membuat mereka merasakan berbagai kesakitan sebelum membunuh mereka. Atau kadang dia membiarkan mereka hidup lebih lama untuk menikmati penderitaan mereka. Membiarkan mereka memohon padanya untuk segera membunuh mereka.

Dia pernah menggunakan ini pada Ibu nya sebelum dia melemparnya ke dalam penjara bersama kakak-kakaknya yang bodoh. Tetapi, peningkat rasa sakit ini juga sangat berbahaya saat digunakan dalam dosis penuh. Itu bisa menghancurkan organ dalammu dengan sangat buruk dan membuatmu mati perlahan dengan rasa sakit yang tak terkatakan.

Tetapi untuk JingYi, dia hanya memakai setetes dari obat tersebut. Meski begitu, JingYi adalah manusia. Memakai obat yang digunakan untuk menyiksa iblis sama saja dengan memberikan racun mematikan.

“Apa yang sudah aku lakukan?!” Zhang Junda dengan panik mengambil tubuh pemuda yang saat ini tak sadarkan diri. Dia menepuk pipi JingYi dengan lembut, tetapi yang keluar adalah ringisan kesakitan. Jemarinya bergetar ketika dia menyentuh bibir JingYi. Wajah pemuda itu sangat pucat. Gambarannya saat ini sangat mirip dengan JingYi ketika dia dihajar habis-habisan oleh Bai Hua.

“Jangan mati.” Dia seolah sedang merapalkan mantra.

Perlahan, dia mulai menyembuhkan JingYi. Pertama-tama, dia membuat pemuda itu tak merasakan apapun. Kemudian, dia mengusir racun yang sudah mulai menyebar hampir ke seluruh tubuh JingYi. JingYi terbatuk dan memuntahkan seteguk darah berwarna hitam pekat walau dia sedang tak sadarkan diri. Terakhir, Zhang Junda mulai memperbaiki organ JingYi yang telah dirusak oleh racun dan memastikan aliran darahnya bebas dari racun.

Miss you Mommy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang