Part 1

15.3K 578 5
                                    

Pagi sekali Zakiyah bangun dan berlari dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Zakiyah mandi dan membersihkan tubuh nya kemudian sigap untuk memasak sarapan pagi. Zakiyah memasak nasi goreng dengan goreng telur dan beberapa goreng sosis diatas nya, setelah selesai ia menyajikan nya diatas meja makan dan sebagian nya dimasukkan nya kedalam dua buah tupperware berwarna pink dan biru langit. Tidak lupa juga Zakiyah menyiapkan secangkir susu diatas meja, sebotol susu, sebotol kopi dan secangkir teh. Setelah semuanya selesai, Zakiyah kembali berlari kekamar nya dan bersiap siap berganti pakaian untuk pergi ke kantor.

"Waahhh aku pikir kamu sudah bisa menjadi Ibu rumah tangga yang sesungguhnya, aku tidak mengerti tulang mana yang kamu gunakan sampai bisa menahan lelah setiap hari." Ucap Erina sambil menguap diatas tempat tidur.

"Cepatlah bangun dan bersiap siap untuk kekantor, aku akan menunggumu di depan Apartemen Akhtar." Jawab Zakiyah sambil berlari keluar kamar dan ingin menyantap sarapan nya.

Erina keluar dari kamar dan memperhatikan sahabat nya yang sedang makan terburu buru itu.

"Makan dengan pelan atau kamu akan tersedak. Akhtar benar benar beruntung bisa punya pacar seperti kamu, andai aku pria aku juga akan menjadikan mu pacarku." Ucap Erina sambil mengelus lembut kepala Zakiyah dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan sarapan nya, Zakiyah berlari menuju apartemen pacar nya yang terletak tidak jauh dari Apartemen nya, setidak nya membutuhkan 5 menit untuk berjalan kaki. Zakiyah berlari dan menaiki lift Apartemen untuk menemui pacar dan Adik nya itu.

Setibanya didepan Apartemen Zakiyah langsung menekan bel dengan bersemangat. Akhtar membuka pintu dan membawa Zakiyah untuk masuk kedalam Apartemen.

"Aku membuatkan mu nasi goreng dan goreng telur dan juga goreng sosis, Aku juga menyiapkan kopi untukmu supaya kamu tidak mengantuk di kantor. " Ucap Zakiyah.

Akhtar tersenyum dan meraih sarapan pemberian Zakiyah, Akhtar kemudian menarik tangan Zakiyah dan membiarkan nya duduk di sofa sambil menonton Televisi.

"Aku akan mengantarmu nanti." Ucap Akhtar.

"Tidak usah, aku akan naik taksi saja. Aku dengar kalian punya peraturan baru dan tidak bisa datang terlambat karena gaji kalian akan dipotong jika terlambat, sangat mengerikan. Aku tidak percaya kenapa kamu masih bertahan bekerja di perusahaan itu." Jawab Zakiyah.

"Aku melakukan nya untuk mengumpulkan uang demi menikahi mu, walaupun mereka begitu ketat tapi mereka memberikan gaji yang setimpal dengan kerja kami. Lihatlah, hanya perusahaan mereka yang mampu memberikan gaji yang sebesar itu kepada karyawan nya." Ucap Akhtar.

"Aku berharap kamu bisa berhenti suatu hari nanti dan membuka usaha sendiri. Aku tidak tega melihat mu bekerja sampai kelelahan seperti ini."

Saat mereka asik berbicara, Zabdan keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk di pinggang nya.

"Aishhh!!! Kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau ada dia disini?!! " Teriak Zabdan yang kemudian masuk kembali kedalam kamar mandi.

"Itu bocah ya kayak diliatin sama gadis lain aja, aku ini kakakmu tidak usah belagak begitu!!! " Teriak Zakiyah kepada Zabdan.

Akhtar tersenyum dan masuk kekamar untuk mengambil baju Zabdan dan memberikan kepada Zabdan dikamar mandi.

"Dia sudah besar dan tentunya akan malu jika kamu melihat nya dalam keadaan seperti itu. Jangan menganggap nya seperti masih kecil lagi." Ucap Akhtar yang duduk disamping Zakiyah sambil mengelus lembut kepala Zakiyah.

Zakiyah tersenyum dan bahagia melihat Akhtar yang dengan semangat melahap sarapan buatan Zakiyah.

"Sini biarkan aku menyuapi mu." Ucap Akhtar.

"Tidak, aku sudah makan. Aku akan pergi bekerja, aku takut akan terlambat nantinya." Jawab Zakiyah yang kemudian langsung berdiri daro duduk nya.

"Perhatikan langkahmu, jangan sampai terjatuh." Ucap Akhtar kepada Zakiyah yang sudah hilang di koridor Apartemen.

Akhtar tersenyum dan masuk kembali kedalam Apartemen.

Zakiyah berlari kejalanan untuk mendapatkan taksi, dan akhirnya menemukan sebuah taksi yang langsung melaju menuju kantor nya. Tepat tidak jauh dari kantor nya Zakiyah berhenti dan berjalan kaki untuk menuju kantor.

***

Didalam sebuah mobil Bugatti yang sedang melintas dijalan Raya, dua orang pria sedang sibuk dengan urusan kantornya. Sekretaris Yan sibuk memberikan laporan tentang perusahaan yang didapat nya pagi kepada Farzan. Farzan menyandarkan kepala nya ke kursi sambil memejamkan matanya dan mendengarkan dengan seksama yang disampaikan oleh Sekretaris Yan.  Farzan terkenal dengan pengusaha yang teliti dan ulet dalam bekerja, dia tidak akan melewatkan satu kesalahan pun dalam perusahaan nya. Disaat mereka sedang asik berbincang, tiba tiba sekretaris Yan mengerem mendadak dan membuat tubuh Farzan tedorong kedepan.

"Maaf Tuan Farzan, seperti nya saya menabrak seseorang." Ucap Sekretaris Yan.

"Keluar dan bereskan itu." Jawab Farzan.

Sekretaris Yan keluar dan melihat seorang gadis sudah terjatuh di depan mobil mewah milik mereka. Sekretaris Yan berjalan mendekati gadis itu Yan memeriksa apakah ada masalah.

"Nona, apakah anda terluka?" Tanya Sekretaris Yan.

"Apa kamu tidak bisa melihat kaki dan tangan ku berdarah? Dimana matamu?! " Teriak Zakiyah karena merasa kesal.

Sekretaris Yan menyentuh tangan Zakiyah berniat untuk membantunya berdiri. Tapi Zakiyah menolak dan mendorong tangan Sekretaris Yan untuk menjauh.

"Saya akan bertanggung jawab dan mengganti kerugian Nona." Ucap Sekretaris Yan.

"Ini bukan masalah ganti rugi, tapi ini masalah kemanusiaan. Tidak bsiakah kamu meminta maaf setelah melakukan kesalahan? Kenapa harus berbicara ganti rugi? Aish aku benar benar membenci orang kaya." Jawab Zakiyah kesal sambil menepuk nepuk rok nya untuk membersihkan beberapa pasir yang menempel.

Melihat perdebatan yang tidak kunjung selesai itu membuat Farzan menjadi kesal dan marah. Akhirnya Farzan membuka jendela nya da berteriak kepada sekretaris Yan.

"Yan tidak bisakah kamu mengurusi nya dengan cepat? Beri dia uang dan kembali!!! " Teriak Farzan dari jendela mobil.

Mendengar ucapan Farzan, benar benar membuat Zakiyah marah dan tidak bisa menahan emosi nya. Dengan perasaan marah dan kesal Zakiyah berjalan menuju mobil dan ingin mendekati Farzan. Tapi tentu nya sekretaris Yan tidak membiarkan itu dan menarik tangan Zakiyah untuk tidak mendekati Farzan.

"Nona maafkan saya, saya bersalah dan saya akan mengganti rugi." Ucap sekretaris Yan.

"Kenapa kamu tidak mengucapkan maaf dari tadi? Aku malah harus mendengarkan sesuatu yang tidak enak dari mulut bos mu itu." Jawab Zakiyah kesal.

"Maaf Nona maaf, tapi jangan melakukan apapun kepada Bos saya." Ucap sekretaris Yan kemudian menyodorkan beberapa lembar uang ke hadapan Zakiyah.

Zakiyah benar benar merasa marah dan merasa direndahkan, akhirnya Zakiyah meraih uang itu dan berjalan menuju mobil. Zakiyah mengetuk ngetuk kaca jendela meminta Farzan untuk membuka kan kaca jendela. Karena kesal akhirnya Farzan membukakan kaca jendela dan menatap gadis yang sudah penuh dengan amarah itu. Dengan gerak cepat, Zakiyah langsung melemparkan uang kewajah Farzan dan membuat Farzan menutup mata nya karena takut uang itu mengenai mata nya.

"Aku tidak butuh uang mu dan bawa mereka semua kembali. Cobalah untuk lebih menghargai orang lain, jangan bangga menjadi kaya jika kalian berfikir semuanya bisa diatasi dengan uang!!! " Teriak Zakiyah kemudian melangkah pergi meninggalkan mobil Farzan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now