Pertama Kalinya

7.6K 387 9
                                    

Zabdan menahan tangan Aqlan saat Aqlan akan membuka pintu mobilnya.

"Kenapa kamu melakukan itu? Apa kamu sedang kesal? Kalau pun kamu sedang kesal, tidak seharusnya kamu menyinggung perasaan nya seperti itu." Ucap Zabdan.

"Kenapa? Apa kamu merasa sangat sakit hati melihat dia dikatakan seperti itu? Aku hanya memberitahu nya yang sebenarnya, agar dia tidak genit." Jawab Aqlan.

"Aqlan, kenapa kamu seperti ini? Kenapa kamu menyinggung perasaannya? "

"Lalu, bagaimana dengan kamu yang menyinggung perasaan Ayesha? Jangan bilang kamu tidak tahu, kamu tahu bukan kalau sedari tadi mood dia memburuk setelah gadis itu datang, cobalah berfikir Zabdan." Ucap Aqlan.

"Apa maksudmu? Kenapa mood Ayesha harus berubah saat aku dengan wanita lain? Kami hanya teman dan tidak mungkin untuk cemburu satu sama lain." Jawab Zabdan.

"Benarkah? Kamu tidak menyukai Ayesha? "

"Tidak, kami hanya berteman." Jawab Zabdan.

"Aku akan menanyakan mu sekali lagi, benar kamu tidak menyukai Ayesha? " Tanya Aqlan yang sudah menyadari kalau Ayesha ada di samping pohon yang ada dibelakang Zabdan.

"Tidak, berapa kali pun kamu menanyainya, jawaban ku akan tetap sama." Jawab Zabdan.

"Baiklah, kalau begitu jangan menyesal, karena aku yang akan mengejarnya mulai sekarang." Ucap Aqlan kemudian membuka pintu mobilnya.

Zabdan langsung terpaku dan tidak bisa mengatakan apapun setelah mendengarkan kalimat yang dikeluarkan Aqlan. Aneh, rasanya Zabdan merasakan sakit hati yang tidak wajar, karena bagaimana pun Zabdan hanya menganggap Ayesha sebagai teman, tapi kenapa rasanya hati Zabdan terasa sangat sakit.

***

Setelah menyelesaikan memasak sup buah, Zakiyah dengan semangat berjalan menuju kamar untuk memberikan sup buah itu kepada Farzan. Dengan hati hati, Zakiyah meletakkan sup buah itu diatas meja dan naik ke atas kasur untuk membangunkan Farzan.

"Farzan, bangunlah." Ucap Zakiyah sambil menusuk nusuk bahu Farzan dengan telunjuknya.

Farzan tidak memperdulikan Zakiyah dan malah menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya. Namun, Zakiyah menarik selimut itu dan mencoba membukanya agar Farzan mau mendengarkan nya. Karena kesal, Farzan menarik tangan Zakiyah dan menjatuhkan tubuh Zakiyah diatas kasur. Farzan menatap dalam dalam gadis itu dan terlihat Zakiyah sangat ketakutan.

"Aku hanya membutkan sup buah untukmu." Ucap Zakiyah pelan.

Farzan kemudian melirik nampan yang ada diatas meja.

"Aku baru saja memakan sup buah dan kamu memintaku untuk memakan nya lagi? Aku akan sakit perut nanti." Ucap Farzan.

Zakiyah merasa ucapan Farzan benar dan akhirnya bangkit dari kasur, Zakiyah kemudian berjalan mendekati nampan dan ingin membawanya keluar dari kamar.

"Apa aku memintamu untuk membawanya keluar? Letakkan disana." Ucap Farzan.

Zakiyah meletakkan sup buah itu diatas meja dan berdiri di samping kasur sambil menunduk. Farzan mengambil semangkuk sup buah itu dan melahap nya sampai habis.

"Kalau nanti aku sakit perut, kamu harus mengurusku, aku tidak akan membiarkan kamu tidur." Ucap Farzan.

Zakiyah mengangguk sambil tersenyum.

***

Karena sudah merasa baikan, Farzan kembali bekerja dan tentunya Zakiyah juga sudah bisa bekerja seperti biasa. Karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan, Zakiyah berangkat ke kantor tanpa sarapan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now