Bukan Farzan

6K 425 46
                                    

Saat Farzan sudah mengangkat kayu yang ada ditangan nya dan akan menghantam Aqmar dengan itu, tiba tiba Zakiyah berlari mendekati Farzan dan memeluknya dari belakang. Farzan yang terkejut akan hal itu langsung menoleh dan melihat Zakiyah yang sudah memeluk nya sambil menangis.

"Kenapa? Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Farzan sambil menarik Zakiyah kehadapan nya.

"Aku mohon hentikan, jangan lakukan ini. Kamu hanya akan membunuhnya, dia susah sangat lemah dan penuh dengan darah." Ucap Zakiyah dalam tangisnya.

"Keluarlah, aku akan menyelesaikan hanya sebentar." Jawab Farzan sambil mencoba menjauhkan Zakiyah dari dirinya.

Zakiyah kembali memeluk Farzan dan menggenggam tangan Farzan agar tidak memukul Aqmar.

"Aku mohon, jangan lakukan ini, kamu hanya akan membunuhnya. Aku tidak ingin kamu seperti ini, aku tidak ingin kamu melukai orang lain karena ku. Aku mohon, aku sudah sangat ketakutan." Ucap Zakiyah.

Farzan menjadi sangat lemah dan tidak berdaya saat Zakiyah memohon dan menangis dihadapan nya sambil memeluknya itu, Farzan menjatuhkan kayu yang ada ditangan nya dan tersenyum kepada istri yang sudah sangat dirindukan nya itu.

"Yan, bereskan dia dan pulanglah dengan Valeeqa. Aku akan pergi dengan istriku." Ucap Farzan sambil menarik tangan Zakiyah untuk keluar dari gedung itu.

Valeeqa yang berdiri didepan pintu hanya bisa memperhatikan mereka dan sangat ketakutan saat melihat apa yang dilakukan Farzan tadi. Valeeva berlari kecil mendekati Sekretaris Yan dan melihat bagiamana menyedihkan nya Aqmar.

"Apa dia mati?" Tanya Valeeqa.

"Tidak, dia masih hidup dan mungkin akan dirawat selama beberapa minggu." Jawab Sekretaris Yan.

"Ck ck ck Aqmar Aqmar, apa kamu sudah gila? Kenapa kamu masalah kepada orang yang kepribadian nya memang sudah bermasalah. Kamu seperti ingin bunuh diri saja." Ucap Valeeqa.

"Apa kamu sedang memberi pujian kepada Farzan atau sedang mengejeknya?" Tanya Sekretaris Yan.

"Aku tidak memuji dan tidak mengejeknya, tapi dia benar benar bajingan. Bagimana bisa dia melakukan itu kepada wanita? Dia benar benar laki laki yang mengerikan." Ucap Valeeqa.

"Cukup diam dan bantu aku membawanya kerumah sakit." Ucap Sekretaris Yan.

"Tapi, aku pernah sesekali melihat Farzan marah, tapi tidak mengerikan seperti ini. Apakah kali ini dia benar benar marah sampai dia melakukan ini?" Tanya Valeeqa.

"Dia sangat sangat marah, dia mungkin akan menggila jika keinginannya tidak terkabulkan. Karena itulah aku membiarkan dia melakukan ini, karena bajingan ini juga pantas menerimanya. Aku bersyukur Zakiyah datang tepat waktu, karena jika dia tidak datang, mungkin aku yang harus menghentikan Farzan dengan cara memukulnya." Ucap Sekretaris Yan.

"Kenapa? Kenapa kamu harus memukulnya untuk menghentikan nya?" Tanya Valeeqa.

"Lalu? Apa aku harus memeluknya seperti yang dilakukan istrinya? Dia hanya akan membunuhku jika melakukan itu, tentu aku harus memukul nya agar dia sadar. Karena dia tidak akan mendengarkan siapa pun saat sedang marah, aku juga merasa terkejut saat Zakiyah bisa menghentikan amarahnya hanya dengan memeluknya dan dengan ucapan." Ucap Sekretaris Yan.

Di sepanjang perjalanan, Zakiyah terus memperhatikan tangan Farzan yang berlumuran darah. Zakiyah merasa khawatir melihat kondisi Farzan.

"Aku akan mengemudi, hentikan mobilnya didepan." Ucap Zakiyah.

"Kenapa? Apa kamu pikir aku pria lemah hanya karena terluka sedikit seperti ini?" Tanya Farzan.

"Bukan begitu, aku takut ka, "

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now