Apartemen Valeeqa

6.3K 395 3
                                    

Semua orang yang ada di pesta itu terus menerus memuji Farzan, walaupun Farzan sudah terbiasa dengan hal itu. Farzan melirik Zakiyah yang pergi dibawa berbicara dengan salah seorang istri petinggi sambil menikmati beberapa makanan ringan di sudut ruangan. Zakiyah terlihat sudah mulai terbiasa dengan para istri pejabat yang terlihat ramah dan sangat ingin berbicara dengan Zakiyah. Namun, terlihat berulang kali Zakiyah menutup mulutnya untuk menahan kantuk yang sudah mulai menghampirinya.

Farzan kemudian melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, Farzan kemudian berjalan mendekati Zakiyah dan menyapa istri para pejabat yang ada disana dan membawa Zakiyah pergi.

Farzan menarik tangan Zakiyah untuk pergi dari pesta dan membawa gadis itu kembali pulang.

"Apa pesta nya sudah selesai?" Tanya Zakiyah saar Farzan mengenakan sabuk pengaman.

"Belum." Jawab Farzan.

"Lalu kenapa kita pergi? Apa tidak masalah pergi saat pestanya belum selesai?"

"Pergilah jika masih ingin menikmati pestanya, aku akan pulang. " Jawab Farzan.

"Bagaimana mungkin aku berada disana disaat kamu tidak disana." Gumam Zakiyah yang masih dapat didengar oleh Farzan.

Mendengar itu Farzan tersenyum miring dan melajukan mobilnya ke jalanan.

Hari demi hari berlalu begitu saja, Farzan dan Zakiyah menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Zakiyah pergi ke kantor setiap harinya bersama Farzan atas keinginan orang tuanya dan Farzan terpaksa melakukan itu walaupun sebenarnya dia enggan.

Sudah seminggu semenjak kedatangan Valeeqa ke kota itu, Valeeqa belum menemui siapapun kecuali Rayyan, dia hanya sibuk bermain game di Apartemen nya dan sangat jarang sekali keluar rumah.

Sampai akhirnya, sore itu saat Valeeqa sedang asik bermain game, Aydan dan Rayyan datang setelah pulang bekerja dan menghampiri valeeqa ke Apartemen nya.

"Apa begini caramu memperlakukan teman lamamu? Kamu tidak menghubungiku dan bahkan tidak ingin menemuiku setelah sekian lama berada diluar negeri dan setelah sekian lama kita tidak bertemu." Ucap Aydan sambil melemparkan jas nya ke sembarang arah.

"Aku berencana menghubungi kalian, tapi kudengar dari Rayyan kalian sedang sibuk dengan sebuah proyek pembangunan baru, jadi aku berencana akan menghubungi kalian setelah kalian tidak terlalu sibuk." Jawab Valeeqa kemudian memberikan 2 botol air jeruk kepada Aydan dan Rayyan.

"Pembangunan itu hampir selesai, kamu tahu bukan jika Farzan sudah turun tangan, semua akan tuntas dengan cepat." Jawab Aydan kemudian meminum sebotol air jeruk.

"Aku benar benar merindukan pria hebat itu. Apa aku perlu menggodanya agar dia menjadi suamiku? Dia sangat termasuk kedalam type ku." Ucap Valeeqa sambil tertawa.

"Maaf Nona Valeeqa, tapi sudah banyak wanita yang mengatakan dia type mereka dan ternyata dia memilih menikahi gadis pilihan orang tuanya." Ucap Rayyan.

"Aahhh, jika tahu begitu aku akan mendekati orang tua nya dari dulu agar kami dijodohkan." Ucap Valeeqa kemudian mereka tertawa bersama.

"Bagaimana jika kita berkumpul malam ini? Bukankah besok kita libur kerja? Aku akan mengundang yang lain nya." Ucap Aydan.

"Bagus, itu rencana Bagus." Jawab Valeeqa.

"Kita akan adakan pertemuan disini saja, agar kita bisa lebih leluasa dan menikmati Apartemen teman kita ini." Ucap Rayyan.

"Oke, good." Teriak Valeeqa.

Aydan kemudian menghubungi Khansa yang mana Khansa langsung menerima ajakan itu, kemudian Aydan menghubungi Farzan yang tidak dijawab walaupun setelah panggilan ke sepuluh akhirnya Farzan mengangkatnya.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now