Hari pertama

7.5K 376 0
                                    

Setelah seharian pesta di adakan dan sudah tiba waktunya malam, Zakiyah bangun dari duduk nya untuk kembali ke ruang ganti untuk mengganti baju nya. Sementara Farzan sudah pergi sedari tadi untuk berganti pakaian. Salah seorang pembantu rumah tangga keluarga Zhafran datang untuk membantu Zakiyah dan membawanya ke ruang tunggu. Beberapa orang yang bekerja di rumah keluarga Zhafran membantu Zakiyah membuka baju pengantin dan membersihkan riasan dan membuka semua accesories yang ada di tubuh nya.

Setelah selesai berganti pakaian dengan pakaian yang lebih casual, Farzan mengenakan jeans dengan kaos oblong berwarna hitam dan mengenakan jaket berwarna army untuk menutupi kaos pendek nya.

"Antarkan gadis itu pulang kerumah, aku ada urusan." Ucap Farzan kepada sekretaris Yan kemudian masuk kedalam mobilnya.

"Baik Tuan." Jawab sekretaris Yan kemudian melihat Farzan melajukan mobilnya pergi.

Sekretaris Yan kemudian berjalan menuju ruang ganti Zakiyah untuk menunggu didepan ruangan nya. Tidak lama setelah itu, Aydan terlihat berlari menghampiri sekretaris Yan.

"Dimana Farzan?" Tanya Aydan.

"Dia sudah pergi." Jawab sekretaris Yan.

"Aah!! Dia seharusnya tidak melakukan itu, dia akan melukai perasaan Zakiyah." Ucap Aydan.

"Kenapa? Apa yang terjadi? "

"Hari ini ulang tahun Khansa dan Khansa ingin kami merayakan nya seperti tahun biasanya. Aku sudah melarang Farzan untuk datang, tapi dia terlihat khawatir saat melihat Khansa pulang lebih awal tadi." Jawab Aydan.

"Apa yang harus saya lakukan?" Tanya Sekretaris Yan.

"Jaga Zakiyah dan bawa dia pulang dengan aman, aku akan menghampiri Farzan." Ucap Aydan kemudian berlalu pergi.

Tidak lama sekretaris Yan menunggu, Zakiyah keluar dengan sudah berganti pakaian.

"Saya akan mengantar Nona pulang, silahkan ikuti saya Nona." Ucap Sekretaris Yan.

Zakiyah mengangguk sambil tersenyum kemudian mengikuti Sekretaris Yan melangkah menuju mobil. Zakiyah terlihat melirik kesana kemari untuk melihat dimana keberadaan pria yang sudah menjadi suami nya itu. Setelah memasuki mobil dan melihat Sekretaris Yan langsung melajukan mobil nya membuat Zakiyah kebingungan.

Namun, Sekretaris Yan kemudian mendapatkan telepon dari Farzan dan mengangkatnya dengan mengaktifkan loudspeaker.

"Bawa gadis itu ke hotel yang biasa aku kunjungi, aku akan menunggu dalam 30 menit." Ucap Farzan kemudian langsung menutup telepon nya.

Zakiyah hanya diam setelah mendengar itu dan tidak menanyakan apapun.

Setibanya di sebuah gedung yang tinggi menjulang hampir mencapai langit itu, Sekretaris Yan menuntun Zakiyah untuk menuju kamar yang sudah dikirimkan oleh Farzan.

305, mereka berhenti tepat didepan kamar itu. Sekretaris Yan kemudian menelepon Farzan untuk memberitahukan keberadaan mereka. Tidak lama kemudian Farzan membukakan pintu dan membiarkan mereka masuk.

Zakiyah menatap isi ruangan yang ada di sekitar nya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sampai akhirnya Zakiyah menghentikan langkahnya setelah melihat Khansa dan Aydan yang sudah duduk di sebuah meja yang diletakkan beberapa minuman dan kue ulang tahun di atasnya.

"Duduklah, aku tidak ingin membuatmu terlihat buruk di hari pertama pernikahan, jadi aku mengikuti saran Khansa untuk membawamu kesini." Ucap Farzan.

Zakiyah kemudian menarik sebuah kursi yang ada di samping Farzan dan duduk disana.

"Selamat ya, aku tidak sempat mengucapkan selamat padamu di pelaminan." Ucap Khansa.

Zakiyah tersenyum mendengar ucapan Khansa.

"Tapi, sebenarnya kamu tidak pantas berada disini karena kamu tidak setara dengan kami. Aku mengundangmu karena aku menghargai Farzan." Ucap Khansa.

Mendengar itu membuat mereka semua menatap Khansa kebingungan dan menatap Zakiyah dengan penuh rasa bersalah. Kecuali Farzan, dia hanya diam dan menggenggam gelas yang ada di hadapan nya.

"Terima kasih sudah mengundangku." Jawab Zakiyah sambil tersenyum.

Farzan langsung menatap heran pada Zakiyah setelah mendengar itu.

"Dasar gadis gila, kenapa dia tersenyum saat di hina seperti itu?"
Gumam Farzan dalam hati.

Mereka kemudian mengadakan pesta kecil kecilan itu untuk merayakan ulang tahun Khansa. Zakiyah dengan sabar dan menahan hati nya mencoba untuk tersenyum dan menyantap makanan yang ada di hadapan nya walaupun dia sebenarnya tidak lapar sama sekali. Dia hanya ingin melakukan itu untuk membuatnya terlihat baik baik saja dan tidak terganggu dengan hal itu semua.

Setelah kurang lebih 1 jam berada di pesta itu, Khansa merasa mengantuk dan akhirnya tertidur di atas meja di kursinya dengan menyandarkan kepala nya diatas meja.

"Antar dia pulang." Ucap Farzan kepada Aydan.

Aydan mengangguk dan segera berdiri untuk membantu Khansa bangun dari kursi nya. Namun, Khansa malah memegang tangan Farzan dan memegang wajah Farzan.

"Aku ingin pulang dengan Farzan, bukankah setelah ini kamu tidak akan bisa pergi dengan ku lagi?" Ucap Khansa sambil menangis.

Farzan menatap Khansa kemudian melirik Zakiyah yang terlihat diam tanpa melakukan apapun.

"Khansa, jangan lakukan itu. Farzan sudah menjadi suami Zakiyah dan kamu tidak boleh melakukan itu." Ucap Aydan.

"Tidakk!! Aku ingin pulang bersama Farzan. Zakiyah, izinkan aku bersamanya untuk terakhir kali nya." Ucap Khansa.

"Tentu, pergilah." Jawab Zakiyah sambil tersenyum.

"Zakiyah, kamu tidak seharusnya melakukan itu." Ucap Aydan.

Sambil menatap Zakiyah, Farzan menarik tangan Khansa dan membantu nya untuk keluar dari ruangan tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Farzan memasukkan Khansa kedalam mobil nya dan Zakiyah pulang diantar oleh Sekretaris Yan. Tanpa mengatakan apapun Farzan melajukan mobil nya untuk mengantar Khansa pulang.

Hari ini adalah kali pertama Zakiyah menginjakkan kaki nya dirumah mertua nya itu. Mereka memasuki sebuah pagar yang dibuat semegah mungkin dan tinggi nya menutupi rumah yang memiliki 3 lantai itu. Zakiyah membuka kaca mobil nya dan melihat bagaimana penampakan rumah itu. Walaupun malam hari, lampu yang diletakkan disekitar rumah itu membuat nya begitu terang. Taman yang sangat besar terbentang luas di halaman rumah, ada beberapa pohon besar disana dan sebuah kolam ikan yang besar. Sekretaris Yan kemudian menghentikan mobil nya tepat didepan rumah megah yang berwarna biru laut itu.

Sekretaris Yan berlari keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Zakiyah.

"Selamat datang Nyonya muda, saya akan mengantar anda masuk kedalam." Ucap seorang wanita paruh baya yang tidak dikenal oleh Zakiyah.

Zakiyah mengangguk sambil tersenyum kemudian mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris Yan dan mengikuti wanita paruh baya itu.

Ketika Zakiyah memasuki rumah, Ibu, Ayah dan Adik Farzan sudah menunggu diruang tamu untuk menyambut Zakiyah dan Farzan. Ibu langsung menggapai tangan Zakiyah dan meminta nya untuk duduk di ruang tamu.

"Dimana Farzan?" Tanya Ibu.

"Dia, dia sedang mengantar Khansa Tante." Jawab Zakiyah.

"Jangan memanggil Tante, panggil Ibu saja ya." Ucap Ibu.

Zakiyah mengangguk sambil tersenyum.

"Aqlan, telepon Kakakmu dan minta dia segera pulang." Ucap Ayah.

"Dia mungkin tidak mengangkat telepon nya karena sedang menghabiskan waktu dengan wanita yang mengincarnya selama ini. Sekalipun Kak Farzan tidak menginginkan nya, Kak Khansa akan terus menggoda Kak Farzan." Ucap Aqlan tanpa memperhatikan orang orang yang ada di samping dan hadapan nya.

Ibu menyenggol tubuh putra bungsunya itu untuk menghentikan kalimatnya karena ada Zakiyah yang duduk disana.

"Dia akan segera pulang." Ucap Ibu sambil tersenyum.

Zakiyah tersenyum mendegar ucapan Ibu tanpa terlihat khawatir akan apapun.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now