Pria Itu

7K 371 1
                                    

Setelah mendengar ucapan dari paman Rafan itu, semua orang yang ada disana bertepuk tangan meriah apalagi para pemegang saham yang bekerja sama dengan perusahaan mereka. Mereka merasakan kalau masa depan perusahaan akan berjalan dengan baik untuk kedepan nya.

"Hah, bukankan mantan kekasih mu itu sangat pintar menarik perhatian orang lain? Lihatlah, dia bahkan sudah merayu pria terkaya di negeri ini setelah putus dari mu. " Ucap Jihan kepada Akhtar.

Sedangkan Akhtar sudah mengenggam erat tangannya menahan sakit hati setelah mendengar semua itu. Akhtar benar benar merasa hancur sekaligus marah menyaksikan itu semua.

Tante Fayza kemudian membawa Zakiyah untuk turun dari atas pentas dan duduk di sebuah ruangan VVIP yang sudah disediakan khusus untuk keluarga Zhafran. Zakiyah masih belum bisa mencerna ini semua sehingga membuatnya terlihat kebingungan dan tidak bisa mengatakan apapun.

"Setelah ini kita akan bersama sama menemui Bibimu ya." Ucap Tanye Fayza sambil mengelus lembut tangan Zakiyah.

"Tu.. Tunggu, Tante saya tidak mengenal anda dan saya juga tidak mengerti apa yang anda maksud. Menantu? Kenapa aku harus menjadi menantu Tante?" Tanya Zakiyah sambil mencoba menjernihkan pikiran nya.

"Kamu adalah anak dari sahabat kami dan kami sudah membuat janji akan menikahka kalian setelah dewasa, karena sekarang orang tuamu sudah tiada, kami hanya bisa menepati janji kami." Ucap Paman Rafan.

"Tapi, itu semua hanya kisah masa lalu. Tidak masalah Tante, paman, tidak perlu menikahkan aku dengan anak kalian, aku yakin orang tua ku akan memiliki pendapat yang sama, mereka akan membiarkan aku menikah dengan pria pilihan ku." Ucap Zakiyah sambil tersenyum terpaksa.

"Tidak, kami tidak akan membiarkan itu. Bagaimana kamu bisa mencari pria yang baik untuk dirimu sendiri, sedangkan mantan pacar mu saja seperti itu, dia rela meninggalkan kamu demi menikahi gadis kaya." Ucap Tante Fayza.

"Aahhhh sial, apa apaan ini? Apa aku melakukan kesalahan akhir akhir ini sampai mendapatkan sesuatu yang aneh seperti ini."
Gerutu Zakiyah dalam hati nya.

Farzan, Khansa, Aydan dan  Aqlan berjalan masuk keruangan VVIP yang ditempati orang tuanya itu untuk mendengarkan penjelasan mereka mengenai ini semua.

"Ayah, Ibu apa apaan ini? Kenapa aku harus menikah dengan nya? " Ucap Farzan dengan mimik wajah tidak suka.

Melihat Farzan yang datang dan memanggil kedua orang tua itu dengan panggilan Ayah dan Ibu, membuat Zakiyah lebih terkejut lagi dan semakin ingin menolak pernikahan itu.

"Hah jadi kamu anaknya? Tidak kukira lelaki seperti mu akan dijodohkan dengan aku." Ucap Zakiyah.

"Kamu pikir aku ingin menikah dengan mu? Aku tidak butuh wanita seperti mu, aku bisa terus melajang." Teriak Farzan.

"Aishhh!!! Siapa kamu sebenarnya kenapa begitu sombong? Kamu tidak butuh wanita seperti ku? Hah aku harap kamu akan melajang seumur hidupmu." Teriak Zakiyah yang tidak kalah dengan nada suara Farzan.

Melihat pertikaian itu, Tante Fayza langsung menarik tangan Zakiyah untuk menenangkan nya dan paman Rafan memegang bahu Farzan untuk membuatnya tenang.

"Kalian sudah saling mengenal? " Tanya Tante Fayza.

"Ho'oh, dia pria sombong yang sudah menabrakku dijalan, dia bahkan tidak meminta maaf dan ingin menyelesaikan semuanya dengan uang. Dia bahkan mengancam ku untuk memecat Akhtar." Ucap Zakiyah sambil melototi Farzan.

"Hah, sekarang kamu sudah berani? Bukankah dulu kamu mengatakan akan menuruti kemauan ku jika tidka memecat kekasihmu itu?" Ucap Farzan.

"Aku tidak peduli lagi, mau kamu pecat mau kamu tendang terserah, aku tidak akan mengikuti kemauan mu, aku akan menarik kembali ucapan ku." Ucap Zakiyah.

"Kamu pikir mudah menarik ucapan saat didepan ku? Kamu harus menepati ucapan mu jika ingin hidup mu selamat." Ucap Farzan dengan tatapan mata nya yang tajam.

"Kamu pikir aku takut? Silahkan lakukan jika kamu ingin mencobanya." Ucap Zakiyah.

Mendengar itu semua orang benar benar terdiam, mereka tau betapa buruknya karakter Farzan dan dia akan melakukan apapun untuk melampiaskan kemarahan nya.

"Sudahlah kalian tidak boleh bertengkar, Tante dan paman akan mengantarmu pulang ya." Ucap Tanye Fayza.

"Ah tidak usah Tante, aku akan naik taksi saja." Jawab Zakiyah.

"Aku akan mengantarnya Tante, Tante dan paman silahkan kembali dan beristirahat." Sahut Aydan.

Karena Aydan merupakan sahabat baik Farzan dari kecil, jadi orang tua Farzan sudah percaya dengan Aydan dan akhirnya menyerahkan Zakiyah kepada Aydan. Awalanya Zakiyah enggan, tapi dari pada harus berhadapan lama lama dengan Farzan, dia memilih untuk ikut dengan Aydan yang ingin mengantarnya pulang.

Zakiyah dan Aydan keluar dari ruangan itu dan menghampiri Erina yang sudah menunggunya dari tadi. Aydan akhirnya mengantarkan Zakiyah dan Erina untuk kembali ke Apartemen mereka. Disepanjang perjalanan Aydan memperhatikan Zakiyah dan melihat tingkah laku Zakiyah.

"Berapa usiamu?" Tanya Aydan kepada Zakiyah.

"Aku berusia 25 tahun." Jawab Zakiyah.

"Benarkah?" Tanya Aydan kembali karena tidak percaya.

Zakiyah kemudian mengangguk tanpa menjawab.

"Hah, aku mengira kalau umurmu masih 21 atau 22,kamu terlihat sangat polos dan imut." Ucap Aydan.

Zakiyah tersenyum mendengar itu dan menatap Erina yang menahan tawa di sampingnya.

"Aahhh sial, apa mereka suka menggombal dengan cara murahan seperti itu? Aku benar benar membenci orang kaya seperti mereka."
Gerutu Zakiyah dalam hati.

Setibanya didepan Apartemen, Zakiyah dan Erina berpamitan dengan Aydan dan ingin masuk ke Apartemen. Tetapi Aydan menarik tangan Zakiyah dan tersenyum kepada Zakiyah.

"Berikan aku nomormu." Ucap Aydan.

Zakiyah langsung mengangkat satu alisnya karena merasa tidak percaya, sedangkan Erina yang beridri disamping Zakiyah sudah tersenyum mendengar itu semua.

"Apa kamu memang biasanya berterus terang begini saat pertama kali mengenai wanita?" Tanya Zakiyah.

"Paman dan Tante meminta ku untuk mendapatkan nomormu, kita juga akan sering bertemu ke depannya, aku harap kita bisa menjadi akrab nanti." Jawab Aydan sambil tersenyum.

Zakiyah hanya tersenyum terpaksa.

"Berikan aku kartu nama Tante dan Paman itu, aku yang akan menghubungi mereka." Ucap Zakiyah.

"Apa kamu sangat tertutup seperti ini? Aku hanya meminta nomor mu saja tidak kamu berikan, bagaimana jika nanti aku meminta hatimu?" Ucap Aydan kemudian mengeluarkan kartu nama milik paman Rafan yang disimpan nya di dompetnya.

Setelah itu Zakiyah dan Erina pergi meninggalkan Aydan dan masuk ke Apartemen.

"Aaahhh!!! Apa yang terjadi padaku hari ini? Aku harus menyaksikan pertunangan mantan pacarku, dan disaat yang sama aku harus menemukan hal aneh kalau aku sudah dijodohkan dan lebih gilanya dijodohkan dengan lelaki brengsek yang ku benci itu. Teman nya pun sama, mereka sekumpulan lelaki brengsek yang hidup di bumi ini." Teriak Zakiyah sambil menjatuh kan badan nya ke atas sofa.

Erina berjalan mendekati Zakiyah dan melepaskan high heels Zakiyah.

"Akan ada baik nya dibalik semua ini, cuci muka mu, aku akan memasangkan masker untukmu." Ucap Erina kemudian masuk ke kamarnya untuk mengganti baju.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now