Terungkap

5.3K 375 26
                                    

Tepat diujung jalan,  Sekretaris Yan menghentikan mobilnya dan membiarkan Farzan keluar. Sekretaris Yan terpaksa melakukan itu, karena jika tidak dilakukan Farzan akan mengamuk. Apalagi disaat emosi nya yang sedang tidak terkontrol saat ini. Farzan tetap keluar dari mobil bahkan setelah Khansa memohon agar Farzan tidak pergi, Khansa langsung menangis terisak isak didalam mobil dan menjerit karena marah.

"Tenangkan dirimu Khansa, kamu seharusnya menyadari kesalahan mu dan tidak mengulangi nya lagi. Bukankah sudah sering aku ingatkan untuk tidak mengganggu Farzan lagi, dia sudah menikah, kamu seharusnya tahu itu." Ucap Valeeqa.

"Ini semua karena wanita jalang itu!! Aku sudah memintanya pergi, tapi kenapa dia masih datang juga!! " Teriak Khansa.

"Jaga ucapan mu Khansa, dia wanita biak baik, kamu tidak seharusnya mengatakan itu." Ucap Valeeqa.

"Haha maafkan aku, aku lupa kalau kamu juga jalang yang menggoda Rayyan selama ini, apa karena itu kamu marah? Kamu merasa dirimu tersindir?" Ucap Khansa.

Sekretaris Yan langsung menghentikan mobilnya setelah mendengar ucapan Khansa. Rayyan menatap tajam kepada Khansa, seakan ingin membunuh wanita itu.

"Tidak bisakah kamu diam? Apa begini caramu memperlakukan temanmu? Jaga bicaramu, jangan membawa orang lain dalam masalahmu!! " Ucap Sekretaris Yan dengan suara yang menekan.

"Haha kenapa? Apa kamu merasa tersakiti karena aku mengatakan hal seperti itu tentang dia? Eii ayolah Rayyan, apa kamu mulai menyukainya? Atau dia memberikan tubuhmu untuk merayumu?" Ucap Khansa.

Valeeqa langsung keluar dari mobil dan menarik Khansa untuk keluar dari mobil.

Plak!!

Sebuah tamparan dari tangan Valeeqa mendarat di pipi Khansa.

"Aku tahu pribadi mu sangat buruk, tapi tidak seharusnya kamu mengatakan itu kepada temanmu sendiri. Jangan bertingkah seolah kamu saja yang broken home!! Aku, aku juga dibesarkan dari keluarga yang hancur, kedua orang tuaku bercerai dan aku tidak menjadi sepertimu!!! " Teriak Valeeqa kemudian menangis.

Sekretaris Ya yang sudah berdiri dibelakang Valeeqa menggenggam tangan nya untuk menahan emosi, jika Khansa bukan wanita, mungkin saat ini Khansa tidak akan selamat. Sekretaris Yan berjalan mendekati Valeeqa dan menggenggam tangan gadis itu agar dia menjadi kuat.

"Aku akan memanggil sopir mu untuk menjemputmu." Ucap Sekretaris Yan kemudian membawa Valeeqa untuk masuk kedalam mobil.

Didalam mobil Valeeqa terus menangis, namun mengalihkan pandangan nya dari Sekretaris Yan agar dia tidak melihatnya. Setibanya didepan Apartemen, saat Valeeqa akan keluar, Sekretaris Yan menarik tangan Valeeqa dan memeluk gadis itu dengan erat. Sekretaris Yan mengelus lembut kepala Valeeqa dengan lembut.

"Jangan menangis, semuanya baik baik saja. Dia hanya gadis yang bermasalah, kamu tahukan bagaimana buruknya perilaku dia, jangan dipikirkan, aku hanya akan mendengarkanmu dan tidak akan mendengarkan yang lain." Ucap Sekretaris Yan sambil memeluk Valeeqa yang semakin menangis didalam pelukan Sekretaris Yan.

***

Setelah pagi tiba, Zakiyah berjalan memasuki kantor dan menuju keruangan Farzan. Sekretaris Yan langusng membukakan pintu dan membiarkan Zakiyah masuk. Melihat mereka berdua yang terlihat bermasalah, Sekretaris Yan keluar dari ruangan dan membiarkan mereka membicarakan masalah mereka. Zakiyah berjalan mendekati meja Farzan dan memberikan surat pengunduran dirinya kepada Farzan.

"Kamu pikir orang tuaku akan membiarkanmu berhenti begitu saja?" Ucap Farzan.

"Aku akan mengatakan kalau itu untuk meringankan beban perusahaan. Disaat perusahaan mu sedang bermasalah seperti ini, seharusnya kamu tidak menggaji kami dengan gaji yang sama, kami bahkan tidak memiliki terlalu banyak pekerjaan karena investor banyak memutuskan kerja sama. Aku mengundurkan diri untuk meringankan bebanmu." Jawab Zakiyah.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now